Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Ngawi ke-666, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi mengadakan Festival Dewi Sri dan Panen Raya Padi Serentak bersama Bupati Ngawi di Desa Purwosari Kecamatan Kwadungan. Sebagai salah satu kabupaten dengan produktivitas tertinggi nasional, Kabupaten Ngawi terus meningkatkan target produksi melalui program Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB).
Panen raya sekaligus festival Dewi Sri turut dihadiri Dirjen Tanaman Pangan beserta jajarannya. Dalam kegiatan ini sekaligus disampaikan untuk meningkatkan Program PRLB dengan memaksimalkan bahan sederhana sehingga dapat meningkatkan kemandirian kesejahteraan petani melalui pengembangan kreativitas dan inovasi pertanian dengan memanfaatkan Lumbung MOL yang sudah terfasilitasi 1 lumbung MOL/desa.
Festival Dewi Sri dan Panen Raya Padi juga menjadi ajang apresiasi kepada petani selaku pelaku utama di bidang pertanian. Apresiasi melalui pemberian penghargaan diserahkan secara langsung oleh DIrjen Tanaman Pangan dan Bupati Ngawi kepada para petani penerima penghargaan dan PPL teladan yang telah terpilih melalui beberapa indikator.
Pada akhir kegiatan, Dirjen Tanaman Pangan menyampaikan kepada petani untuk menerapkan pengendalian hama tikus dengan memanfaatkan musuh alami yaitu Tyto Alba atau burung hantu dan diharapkan dapat membangun rumah burung hantu pada setiap lahan persawahan.
Rapat Koordinasi Kegiatan Penyediaan dan Penyaluran Pangan Pokok atau Pangan Lainnya Sesuai dengan Kebutuhan Daerah Kabupaten / Kota dalam Rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan dilaksanakan pada Kamis, 11 Mei 2023 di Aula Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi.
Rapat Koordinasi ini dihadiri oleh Gapoktan dan Poktan binaan Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan serta PPL Wilbi masing masing. Bapak Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi memberikan sambutan dengan fokus pada proses usaha pertanian untuk ditekankan pada kontinyuitas produksi dan pemasaran serta mengingatkan tidak ada usaha yang instan.
Disampaikan juga bahwa tahun ini TOKO TANI INDONESIA CENTER Ngawi mendapatkan kios di Pasar Besar Ngawi. Diharapkan TTI ini akan buka setiap hari dan menjual beras serta produk produk unggulan dari gapoktan dan poktan yang ada di Ngawi.
Rapat ini dilanjutkan dengan diskusi. Bagaimana strategi berjalannya usaha TOKO TANI INDONESIA CENTER NGAWI. Lalu dilanjutkan dengan bagaimana jika suatu gapoktan/poktan yang ingin menyuplai beras di TTIC NGAWI. Serta berdiskusi produk apa saja yang bisa dijual di TTIC Ngawi. Kesimpulannya adalah, tidak ada syarat khusus untuk menyuplai beras di TTIC Ngawi, cukup dengan menghubungi TTIC Ngawi saja. Kemudian, memang beras adalah komoditas utama yang dijual di TTIC Ngawi, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menjual produk produk unggulan dari masing-masing gapoktan / poktan seperti produk hortikultura dll.
Harapan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi dengan adanya TTIC bisa memperluas pasar produk petani, poktan dan gapoktan di kabupaten Ngawi. Selain untuk mencukupi pasar lokal juga bisa menjangkau pasar di luar Kabupaten Ngawi.
Pertanian ramah lingkungan berkelanjutan atau yang sering disebut dengan PRLB merupakan salah satu program Bupati Kabupaten Ngawi untuk mewujudkan petani lebih mandiri dalam berproduksi dan meningkatkan kesuburan lahan. Tanggal 22 Desember 2022 Bapak Rakino mengajak anggota poktan rukun widodo desa gempol dan perwakilan PPL BPP Karangjati untuk membimbing dalam pembuatan 3 jenis pupuk organik yaitu bubur California, biosaka dan pestisida nabati.
Kegiatan pelatihan ini adalah swadaya kelompok dan berlangsung dirumah bapak Rakino desa gempol, kecamatan karangjati. Kegiatan ini dimulai pukul 09.00 WIB dengan pembuatan bubur California. Bubur California atau BC berbahan belerang, gamping dan air untuk mengendalikan dan mencegah berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh jamur patogen. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan biosaka. Biosaka yaitu ramuan bahan alami sekitar yang dapat memacu pertumbuhan dan produksi. Dua anggota mencoba melakukan praktik pembuatan biosaka dengan cara minimal 5 rerumputan/daun pepohonan yang sehat digenggam dan diperas searah selama 10-20 menit. Terakhir yaitu pembuatan pestisida nabati atau pesnab yang bahan bakunya berasal dari tumbuhan untuk mengendalikan hama penyakit. Pada pelatihan ini menggunakan daun kelor, daun sereh, daun ketela pohon, daun lamtoro, umbi gadung, daun mimba, daun sirsat, daun kenikir, daun beluntas, daun kipait, daun pletekan, tumbuhan paku-pakuan dan empon-empon kemudian direbus hingga layu.
MOL (Mikro Organisme Lokal) adalah sekumpulan mikroorganisme yang bermanfaat sebagai starter dalam penguraian, fermentasi bahan organik menjadi pupuk organik padat maupun cair. Bahan dasar MOL berasal dari berbagai sumber yang mengandung unsur hara mikro, makro, bakteri perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan dan agen pengendali hama/penyakit tanaman. Oleh karena itu, MOL dapat dimanfaatkan sebagai Pupuk organik cair, Dekomposer atau biang pembuatan kompos, Pestisida nabati.
Mol buah adalah mol yang terbuat dari sisa-sisa atau limbah buah-buahan. Buah-buahan yang bisa digunakan seperti nangka, nanas, pisang, peer, apel, papaya, pisang dan lain-lain. Fungsi dari MOL buah ini sendiri adalah sebagai perangsang pembentukan bunga dan buah (perkembangan generatif) dan menghambat pertumbuhan tunas dan anakan (perkembangan vegetatif). Menurut Ali (2016), mikroorganisme yang terdapat dalam buah-buahan mempunyai fungsi sebagai decomposer.
Alat pembuatan MOL buah
Galon bekas
Ember
Selang aerator
Botol bekas
Plastisin
Bahan pembuatan MOL buah
limbah buah-buahan (pepaya, pisang, apel dll)
gula merah atau tetes tebu
air kelapa
Cara membuat MOL buah
Limbah buah-buahan dicincang atau diblender
Larutkan gula merah atau tetes tebu dengan air kelapa
Campurkan semua bahan kedalam ember
Masukkan campuran ke dalam galon bekas
Lubangi tutup gallon dan sambungkan dengan botol yang terisi air dengan selang aerator, rapatkan tutup gallon dengan plastisin untuk menghindari udara masuk
Fermentasikan selama 2 minggu
Cara penggunaan
Untuk perangsang buah : 150 ml MOL dicampur dengan air bersih 14 lt lalu semprotkan saat tanaman mulai berbunga.
Untuk pembuatan kompos : campurkan 1 lt MOL dengan 5 lt air, tambahkan gula merah 1 ons lalu aduk sampai larut lalu semprotkan pada kompos.
Keunggulan Utama Penggunaan Mol :
Pembuatan MOL sederhana dan mudah dengan waktu yang relatif singkat.
Biaya pembuatan murah, karena menggunakan bahan-bahan yang kurang dimanfaatkan dan tersedia di sekitar.
Pupuk organik yang dihasilkan mengandung unsur kompleks baik makro maupun mikro serta mengandung mikroba yang bermanfaat.
Ramah lingkungan karena tidak meninggalkan residu.
Biota tanah terlindungi sehingga dapat memperbaiki/mempertahankan kualitas tanah.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas produk hasil tanaman.
Rabu, 05 Oktober 2022 dilakukan kegiatan ubinan sekaligus panen jagung di Kelompok Tani Satriyo Mulyo, Desa Krompol. Kegiatan ini dihadiri oleh PPL dan POPT Bringin.
Jagung merupakan salah satu komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Seperti yang kita ketahui, hasil panen tanaman jagung yang telah dicapai oleh para petani perlu dihitung melalui kegiatan pendugaan hasil atau biasa disebut ubinan. Hasil ubinan nanti petani dapat mengetahui kisaran hasil tanamannya sebelum proses panen selesai. Proses pengubinan hasil pertanian dilakukan oleh Petugas PPL dengan varietas jagung NK 212. Ubinan yang dilakukan menggunakan ukuran ubinan 2,5m x 2,5m. Hasil ubinan diperoleh 11 kg.
Produktivitas yang dihasilkan ini merupakan hasil maksimal yang telah dikerjakan oleh Kelompok Tani Satriyo Mulyo dengan proses pemberdayaan tanaman juga dipengaruhi oleh curah hujan, serangan hama, intesitas jarak tanam dan jarak baris.
Diarapkan kedepannya segala proses yang dilaksanakan dapat dijalankan secara lancar fasilitas dan kelengkapan yang memadai dan modern.