Penutupan Sekolah Lapang Pengelolaan Hama Terpadu (SLPHT) (06/09/2024) yang dihadiri oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan, PPL, POPT dan Kepala Desa Semen di Dusun Belut Desa Semen Kecamatan Paron. Pelaksanaan sekolah lapang yang dimulai bulan mei hingga bulan september 2024 ini bertujuan untuk menambah pengetahuan petani tentang prinsip Pengendalian Hama Terpadu dan budidaya tanaman padi ramah lingkungan berkelanjutan, berlokasi di kelompok tani Karya Tani diikuti 28 orang dengan dipandu oleh Tim DKPP Ngawi dan POPT setempat. Kegiatan monitoring ekosistem tanaman padi dan diskusi dilakukan setiap hari Selasa di Lokasi demplot dengan materi ekosistem dasar,mengenal hama dan penyakit tanaman padi, mengenal musuh alami, anatomi tanaman padi, fisika tanah, dan uji kimia tanah dengan menggunakan PUTS. Selain itu petani juga diberikan materi dinamika kelompok dengan cara menggambar, bermain tali, diskusi, mengamati dan presentasi. Presentasi dilakukan untuk membahas hasil pengamatan dan pengambilan keputusan dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman padi.
Output dari kegiatan Sekolah lapang Pengelolaan Hama Terpadu (SLPHT) adalah menciptakan petani yang peduli terhadap lingkungan dan ekosistem dalam lingkup lahan pertaniannya, tidak hanya fokus terhadap pengendalian hama, tetapi juga mengenal dan melindungi organisme lain seperti predator alami hama yang berperan penting terhadap keseimbangan ekosistem. Mengajak petani supaya mengurangi penggunaan pestisida kimia supaya kualitas air, tanah, dan udara terlindungi dari pencemaran residu kimia. Sekolah Pengelolaan hama terpadu juga melatih petani unutk mengehemat biaya produksi karena penggunaan pestisida kimia dapat dikurangi. Selain itu tetap mendukung Program Bupati Ngawi untuk mendukung Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB). Bagi Peserta Sekolah Lapang, Kegiatan ini sangat berkesan sehingga diharapkan ada sekolah lapang berikutnya yang materinya saling berkesinambungan sehingga petani dapat memiliki pengetahuan yang lebih banyak dan lebih mahir dalam pengelolaan lahan pertaniannya.
Workshop Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian Rabu (04/09/24) di Kurnia Convention Hall Center Ngawi, Kegiatan digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi melalui Bidang Penyuluhan.
Workshop Peningkatan SDM Pertanian ini diselenggarakan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para pelaku pertanian, baik itu Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) atau pun Petani, untuk terus beriinovasi dan mencari peluang dari sektor hulu hingga hilir.
Hadir dalam kegiatan ini Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, S.T., M.H., Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Supardi, SE., Penyuluh Petani Lapangan (PPL), Pusat Pelatihan Peretanian Pedesaan Swadaya (P4S), Kelompok Ekonomi Petani ( KEP), Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Petani Milenial.
Disampaikan Bupati Ngawi, “Kabupaten Ngawi harus siap mempertahankan surplus beras untuk menyangga ketahanan pangan, dengan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan ditengah sulitnya pupuk karena pembatasan pengiriman dampak geopolitik internasionalnya,” ujarnya.
Tantangan lain, menurut Supardi adalah dampak dari industrialisasi di Kabupaten Ngawi yang investasinya semakin menggeliat, berkurangnya lahan pertanian dan sumber daya petani , “Untuk itu perlu adanya inovasi dan langkah strategis misalnya untuk mengatasi bergesernya SDM petani dengan melakukan modernisasi dan digitalisasi pertanian sehingga keduanya dapat berjalan beriringan,” imbuhnya.
dalam workshop kali ini dikemas dengan acara sarasehan yang dimoderatori oleh Kepala Bidang Penyuluhan Hastanina Harimurti, S.Pt.MM dengan narasumber dari Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian ( Polbangtang ) Malang Dr. Ir. Setya Budhi Udrayana, S.Pt., M.Si., IPM, Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu (BBPP) Catur Puryanto,SST., M.Si, Penyuluh Pertanian BPSDMP Kementan Mugi Lestari, SP., M.Si.
Workshop Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) juga menjadi ajang apresiasi kepada pelaku pertanian. Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Bupati Ngawi Kepada petani insipirasi, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) insipirasi dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) terbaik.
Kunjungan Kerja Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Dr. Rachmat, S.Si, M.Si. dalam rangka monitoring percepatan tanam bulan September di Kabupaten Ngawi (03/09/2024). Didampingi oleh Kabid Tanaman Pangan DKPP Kabupaten Ngawi, mengunjungi sejumlah lokasi di Kecamatan Geneng, dimulai di Desa Kersoharjo dengan agenda tanam padi bersama petani setempat yang diikuti sekitar 15 petani bersama-sama menanam bibit padi dalam rangka percepatan tanam dan LTT. Meskipun memasuki musim kemarau petani tetap antusias menanam padi tanpa khawatir akan adanya kekeringan dikarenakan sudah tersedia sumur sibel.
Selanjutnya melihat penangkaran dan pengembangan burung hantu di desa dempel. Direktur Perlindungan Tanaman Pangan melakukan diskusi bersama Pak Yasin selaku bapak asuh burung hantu, Poktan dan PPL BPP Geneng tentang potensi pengembangan burung hantu di Kabupaten Ngawi. Adanya serangan tikus skala besar yang menyebabkan gagal panen dibeberapa Kecamatan di Kabupaten Ngawi dapat dikendalikan dengan didirikannya rumah burung hantu (RUBUHA) baik dari swadaya ataupun dari bantuan Dinas, Dana Desa dan CSR. Kabid Tanaman Pangan yang mendampingi kunjungan tersebut menambahkan bahwa Kabupaten Ngawi burung hantu jenis Tyto alba yang memiliki kemampuan berburu sangat tinggi dengan memangsa tikus hingga 6-8 ekor per hari adalah salah satu pengendalian yang utama dalam menurunkan angka gagal panen yang diakibatkan oleh serangan tikus di Kabupaten Ngawi.
Kunjungan diakhiri dengan sesi diskusi bersama Koordinator POPT, PPL BPP Kwadungan, Koordinator UPT PTPH Madiun dan kelompok Tani Edi Peni di Desa Banget Kecamatan Kwadungan. Sesi diskusi bersama ini membahas permasalahan OPT yang sering menyerang tanaman khususnya padi serta menanggapi kekeringan yang ada di Kabupaten Ngawi. Dengan adanya sesi diskusi tersebut membuat petani berani untuk mengutarakan keluhannya dalam melaksanakan usaha taninya.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 79 Tahun 2024 serta Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan. Acara ini diselenggarakan di Jl Tengah Alun Alun Ngawi.
Acara ini dibuka dan dihadiri oleh Bupati beserta jajaran, pukul 07.30 wib Selasa, 27 Agustus 2024.
Komoditas yang disediakan dalam acara Gerakan Pangan Murah ini beragam antara lain, beras, telur, minyak goreng, cabai rawit, cabai keriting, cabai besar, bawang merah, bawang putih, tepung terigu, minyak goreng, daging ayam, aneka sayuran, aneka buah buahan, produk olahan dan makanan olahan yang merupakan produk lokal. Komoditas yang tersedia dijual dengan harga dibawah pasar. Setiap komoditas ada selisih harga dibanding harga di pasar. Dimana harga di Gerakan Pangan Murah ini lebih murah dan terjangkau dibandingkan harga di pasar.
Pada Acara ini juga diadakan lomba menggambar tingkat TK/PAUD
Harapannya dengan adanya acara ini bisa meringankan masyarakat untuk mampu membeli kebutuhan bahan pangan dengan harga yang terjangkau.
Boyolali, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi melalui Bidang Penyuluhan Pertanian mengadakan Kunjungan Lapang Pelatihan Budidaya Tembakau Angkatan di Kabupaten Boyolali,kunjungan tersebut merupakan rangkaian lanjutan dari Pelatihan Budidaya Tembakau yang telah dilaksanakan di Kabupaten Ngawi dengan peserta petani tembakau dari Kendal, Jogorogo, Ngrambe, Sine, Mantingan, Karanganyar dan Widodaren (21/08/2024).
Kunjungan Lapang disambut oleh Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali Muhammad Busroni,S.Hut, MM. Dilanjutkan dengan pembukaan oleh Hastanina Harimurti, S.Pt.MM selaku Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi.
Luas tanam Boyolali tahun ini 4,200 Ha tersebar di 16 Kecamatan terdiri dari 12 kecamatan Kawasan dan 4 kecamatan rintisan.
Desa Selo berada di 1300-1500 mdpl Budidaya lebih dari sudah menjadi budaya, ada di beberapa daerah menjadi aktivitas wisata, seperti tumpuk tembakau saat panen pertama tembakau di Temanggung, tungguk tembakau saat mulai menanam tembakau di Boyolali, womnosamudro saat tanam pertama tembakau di Wonosobo.
Dalam Kunjungan tersebut, Peserta melihat langsung kondisi tanaman tembakau dilahan serta dilanjutkan dengan pelatihan penanganan pascapanen yang sesuai dengan SOP perusahaan yang sedang bermitra dengan kelompok tani. Pengemasan tembakau yang sudah dirajang dan dijemur dilanjutkan dengan pembukusan dengan menggunakan kranjang tipun.
Kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan tentang analisis usaha tembakau yang disampaikan oleh Sugiantoro Ketua kelompok tani agroyuningtani,Panen tembakau di selo semuanya dapat di jual, awal krosok bisa terjual, sedangkan tembakau rajangan dengan mesin dan rajangan manual, rajangan manual yang di jemur 3 hari pangsa pasar untuk kalangan sendiri sedangkan ranjangan dengan mesin di jemur 1 hari untuk pabrikan di PT. Wirata (Merabu) Magelang.
Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kembali memperoleh penghargaan di bidang pertanian. Penghargaan tersebut diberikan oleh Menteri Pertanian dalam rangka memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2024 yang bertempat di Kementerian Pertanian Republik Indonesia di Jakarta pada Sabtu tanggal 17 Agustus 2024.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi memperoleh penghargaan sebagai Peringkat 1 Indeks Pertanaman Padi (IPP) Tertinggi Tahun 2023 Tingkat Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, B.Eng, MM, MBA, kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, Supardi pada saat upacara peringatan HUT RI ke-79 di Kementerian Pertanian.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Supardi, S.E., M.Si. mengungkapkan keberhasilan ini berkat kerjasama semua pihak, baik petani, kelompok tani (poktan), gabungan kelompok tani (gapoktan), PPL, TNI, Polri, dan stake holder, serta dukungan yang kuat dari Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi. Potensi pengembangan pertanaman di Kabupaten Ngawi masih terbuka. Dengan dukungan sarana prasarana pertanian, seperti irigasi, jalan usaha tani, dan alat mesin pertanian, lahan-lahan di Kabupaten Ngawi dapat difungsikan secara optimal sehingga indeks pertanaman terus mengalami peningkatan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Supardi, S.E., M.Si. , berharap dengan keberhasilan tersebut dapat menjadi pendorong dan motivasi semangat yang baik bagi petugas maupun petani, sehingga kedaulatan pangan akan aman dan terjaga, serta predikat Kabupaten Ngawi sebagai lumbung pangan di Jawa Timur dapat dipertahankan dengan baik.