Budidaya Blewah Buah Khas Ramadhan

Budidaya Blewah Buah Khas Ramadhan

Tanaman BLEWAH adalah tumbuhan menjalar (bukan merambat) yang termasuk dalam genus cucumis dari keluarga cucurbitaceae. Buah blewah memiliki rasa segar dan banyak dimanfaatkan sebagai minuman. Blewah dalam bahasa ilmiah disebut Cucumis melo L. dan termasuk dalam kelompok Cantalupensis. Tanaman blewah adalah tanaman semusim yang masih satu keluarga dengan labu, timun, melon, semangka, pare dan lain-lain. Blewah umumnya berbentuk bulat atau lonjong, dengan kulit bergelombang berwarna jingga terang dengan bercak kehijauan dan sekilas terlihat mirip sekali dengan waluh.

Menjelang bulan ramadhan permintaan blewah cenderung tinggi, hal ini bisa menjadi peluang usaha tahunan untuk meraup keuntungan. Jika ingin mendapatkan keuntungan lebih dari berbudidaya blewah, sebaiknya menanam blewah dilakukan 2,5 atau 2 bulan sebelum ramadhan.

Syarat tumbuh 

Blewah akan tumbuh dengan subur, jika ditanam pada lokasi lahan yang tepat. Lokasi lahan yang sesuai tersebut memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi seperti; 

  • Ketinggian tempat 100 sampai 1.500 mdpl.
  • Suhu udara 18 hingga 32 derajat C. 
  • Tanah yang gembur dan memiliki banyak bahan organik. 
  • Memiliki pH tanah 6.0 sampai 7.0. 
  • Ketersediaan air mencukupi.
  1. Persiapan Lahan

Tanaman blewah tidak akan tumbuh dengan baik pada tanah yang keras atau padat dan tidak menyukai lahan yang becek atau terlalu lembab. Tanah atau lahan untuk menanam blewah sebaiknya dicangkul atau dibajak terlebih dahulu agar tanah menjadi gembur. Sebelum penggemburan tanah dilakukan, sebaiknya lahan dibersihkan dari gulma atau sisa-sisa tanaman sebelumnya, terutama sisa-sisa tanaman sejenis. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai hama dan penyakit. Kemudian pembuatan bedengan, bentuk bedengan lahan untuk budidaya blewah dibuat sama persis dengan bedengan untuk budidaya semangka. Bedengan dibuat ganda dengan parit kecil diantara bedengan. Lebar bedengan masing-masing 60 – 80 cm dan lebar parit 40 cm. Jarak antar bedengan antara 2 – 3 meter, tempat ini digunakan untuk tempat batang tanaman blewah menjalar. Pembuatan bedengan dengan sistem ini akan memudahkan kita dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan tanaman.

  1. Pemberian Pupuk Dasar

Setelah selesai membuat bedengan selanjutnya lahan diberi pupuk dasar. Pupuk dasar yang digunakan antara lain kapur pertanian/dolomit, pupuk kandang / kompos, NPK atau campuran TSP/SP36, KCL dan ZA. Sebelum penaburan dolomit cek terlebih dahulu pH tanah, jika pH dibawah 6.0 taburkan dolomit sesua dengan kebutuhan. Tetapi jika pH menunjukkan angka 6.0 – 7.0 dolomit tidak perlu diberikan. Biarkan tersiram air hujan, satu minggu kemudian taburkan 1 kg pupuk kandang dan 250 gram pupuk NPK per lubang tanam. Tutup bedengan menggunakan MULSA PLASTIK agar pertumbuhan bisa optimal dan mencegah tumbuhnya gulma. Buat lubang tanam dengan jarak antara 60 – 70 cm. Bibit ditanam 10 – 15 hari setelah panaburan pupuk dasar.

  1. Persiapan Bibit dan Penyemaian Benih

benih disemai terlebih dahulu menggunakan polybag semai atau tray semai. Setelah bibit berumur 10 – 14 hari bibit blewah siap dipindah tanam kelahan. Bibit bisa dibuat sendiri menggunakan buah blewah yang sudah cukup tua, memiliki bentuk sempurna dan buah blewah yang sehat. Bisa juga menggunakan bibit hibrida yang bisa diperoleh di toko pertanian, misalnya Aruna, Baladewa, Nimas, Bisma, Salvo, Hikmah.

  1. Cara Penanaman

Bibit blewah siap dipindah tanam kelahan ketika berumur 10 atau 14 hari. Pilihlah benih yang sehat, memiliki vigor yang kuat dan tidak cacat. Sebelum bibit ditanam, lubang tanam disiram terlebih dahulu sampai basah. Kemudian ditugal dengan kedalaman sesuai dengan ukuran polybag semai. Polybag semai dilepas dengan hati-hati agar media semai tidak pecah dan bibit tidak stres. Masukkan kelubang tanam sambil ditekan sedikit tanah disekitar lubang tanam agar bibit dapat berdiri kokoh. Penanaman bibit sebaiknya dilakukan pada sore hari, setelah selesai menanam kemudian bibit disiram secukupnya.

  1. Perawatan dan Pemeliharaan

Cara pemeliharaan dan perawatan tanaman meliputi kegiatan penyiraman, penyulaman dan penyiangan.

  • Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Sejak umur 0 – 10 hari penyiraman dilakukan setiap hari, selanjutnya penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
  • Segera lakukan penyulaman jika terdapat tanaman yang mati atau diganggu hama. Penyulaman bisa dilakukan sampai tanaman berumur 21 hari setelah tanam.
  1. Cara Pemupukan Susulan

Pemupukan susulan dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman agar tanaman blewah dapat tumbuh optimal dan berbuah banyak. Aplikasinya bisa dilakukan dengan cara dikocor atau ditabur. Pupuk yang digunakan antara lain pupuk NPK, KCL, TSP atau SP36, dan ZA. Pemupukan pertama dilakukan ketika tanaman berumur 15 hari setelah tanam. Pupuk diaplikasikan dengan cara dikocor dengan dosis rendah

  1. Cara Pengendalian Hama dan Penyakit

Beberapa hama yang sering menyerang tanaman blewah antara lain jangkrik, oteng-oteng, ulat grayak, ulat buah, lalat buah. Pengendalian hama tanaman blewah bisa dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida. Gunakan insektisida yang sesuai dengan jenis hama yang menyerang tanaman. Sedangkan penyakit pada tanaman blewah antara lain penyakit layu, penyakit bercak daun, busuk daun dan sebagainya. Pengendaliannya bisa dilakukan dengan penyemprotan fungisida.

Berbagai Macam Cara Pembuatan POC (Pupuk Organik Cair)

Berbagai Macam Cara Pembuatan POC (Pupuk Organik Cair)

Bahan :

  • Urine kelinci 10 liter
  • EM4 1 Botol
  • Molases / tetes tebu 1 liter
  • Air cucian beras (leri) 10 liter 
  • Air Kelapa 10 liter
  • Kunyit 200 gram 
  • Jahe 200 gram 
  • Temu Ireng 200 gram 
  • Bawang Merah 200 gram
  • Daun kelor secukupnya

Alat :

  • Galon/Drum 15 liter 3 buah
  • Ember Plastik 3 buah 
  • Plastisin/malam secukupnya
  • Selang kecil 5 liter
  • Ulegan atau blender 
  • Pisau
Alat dan Bahan Pembuatan POC

Cara Pembuatan POC Urin Kelinci :

  1. Haluskan kunyit, temu ireng, jahe, daun kelor, dan bawang merah menggunakan ulegan atau blender. 
  2. Masukkan urin kelinci 10 liter ke dalam drum 15 liter.
  3. Tambahkan molases dan EM4 masing-masing 200 ml, kemudian aduk.
  4. Diamkan di ruang yang teduh atau tidak terkena cahaya selama 7-10 hari hingga selesai fermentasi. Sesekali buka jerigen untuk membuang gas yang ada, dan aduk selama 1 menit. 
  5. Setelah 7-10 hari, fermentasi yang berhasil ditandai saat membuka tutup jerigen tidak berbau. 

Cara Pembuatan POC Air Leri (Cucian Beras) :

  1. Masukkan 10 liter air leri (cucian beras) ke dalam wadah drum/galon. 
  2. Tambahkan EM4 dan molases atau tetes tebu, masing-masing 200 ml. 
  3. Aduk semua bahan agar tercampur, lalu tutup rapat. 
  4. Hari ke 2, buka penutup dan aduk agar gas yang terbentuk dapat keluar, lalu tutup kembali. Lakukan seperti itu hingga hari ke-10. 
  5. Proses fermentasi berjalan sukses ditandai dengan bau khas mirip tape.

Cara Pembuatan POC Air Kelapa :

  1. Masukkan 10 liter air kelapa ke dalam wadah drum atau galon. 
  2. Tambahkan EM4 dan molases atau tetes tebu masing-masing 200 ml. 
  3. Aduk semua bahan agar tercampur. Lakukan setiap hari selama 1 menit. 
  4. Diamkan di ruang yang teduh atau tidak terkena sinar matahari selama 10 hari hingga selesai fermentasi. (Hari ke 10 POC siap digunakan). 
  5. Fermentasi berhasil apabila setelah 10 hari, saat tutup dibuka berbau tape, bukan berbau busuk.

Cara Pengaplikasian POC Urine Kelinci 

Aplikasi Air Leri (cucian beras) :

Untuk Pupuk Daun : Ambil 10 ml pupuk cair cucian beras dan larutkan dalam 1 liter air. Semprot ke seluruh bagian tanaman terutama bagian bawah daun (cukup sekedar basah saja). Lakukan penyemprotan pupuk daun setiap seminggu 2 kali.

Untuk Pupuk akar : Ambil 10-20 ml pupuk cair air cucian beras, larutkan dalam 5 liter air. Siram ke media tumbuh tanaman sekitar perakaran sebanyak 250 ml (secukupnya) per tanaman. Aplikasikan seminggu sekali.

Aplikasi Urine Kelinci :

1 liter POC urine kelinci diencerkan dengan 10 liter air bersih, kemudian disemprotkan keseluruh bagian tanaman. Pemakaian umumnya dilakukan dengan penyemprotan pada bagian tanaman, terutama daun. Daun yang disemprot sebaiknya bagian bawah dilakukan pada pagi hari sebelum matahari terik. Aplikasi dapat dilakukan setiap 7-10 hari sekali.

1 liter POC urine kelinci diencerkan dengan 1 liter air bersih, kemudian dikocorkan pada tanaman.

Aplikasi Air Kelapa :

Pupuk Daun : Ambil 10 ml POC air kelapa lalu larutkan ke dalam 1 liter air. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman . Lakukan penyemprotan setiap seminggu sekali

Pupuk Akar : Ambil 10 – 20 ml POC air kelapa lalu larutkan ke dalam 5 liter air. Siramkan ke media tanam sekitar perakaran sebanyak 250 ml Lakukan aplikasi tersebut setiap 10 hari sekali.

Teknik Budidaya Tanaman Secara Vertikultur

Teknik Budidaya Tanaman Secara Vertikultur

Teknik penanaman secara vertikultur dalam sejarahnya dikenalkan oleh sebuah perusahaan benih di Swiss pada tahun 1944 yang merujuk sebuah ide Vertical Garden. Kemudian vertikultur merajalela di negara Eropa yang memiliki iklim sub-tropis lalu menyebar keseluruh dunia dengan mengusung misi ketahanan pangan di level rumah tangga.

Secara awam pengertian vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilaksanakan secara vertikal atau bertingkat pada skala indoor maupun outdoor. Umumnya vertikultur dilakukan menggunakan bangunan atau model wadah tertentu untuk penanaman, tergantung kondisi tempat dan keinginan setiap orang.

Ketersediaan lahan pertanian, terutama didaerah urban serta kebutuhan akan pangan yang mendesak memang mendorong masyarakat untuk mensikapinya dengan bertanam di sekitar rumah dengan menggunakan teknik vertikultur yang model dan jenis tanaman yang ditanam menyesuaikan dengan kondisi setempat. Sehingga bisa dikatakan bahwa tujuan vertikultur adalah untuk memanfaatkan lahan yang sempit secara optimal. Sistem bertanam secara vertikultur sekilas memang terlihat rumit, tetapi sebenarnya sangat mudah dilakukan. Tingkat kesulitan bertanam secara vertikultur. tergantung kepada model dan sistem tambahan yang dipergunakan. Dalam model sederhana, struktur dasar yang digunakan mudah diikuti dan bahan pembuatannya mudah ditemukan, sehingga dapat diterapkan di rumah-rumah.

Dengan berkembangnya terminolog urban farming, home gardening, Kawasan Rumah Pangan Lestari vertikultur mulai diterapkan dirumah-rumah khususnya para ibu rumah tangga yang hobi bercocok tanam. Secara umum vertikultur digunakan untuk menanam sayuran seperti bayam, kangkung, seledri, tanaman lain yang dibutuhkan oleh satu keluarga setiap hari.

Gelar Pasar Murah Dalam Rangka Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Ngawi Menjelang Idul Fitri 2023

Gelar Pasar Murah Dalam Rangka Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Ngawi Menjelang Idul Fitri 2023

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi bersama Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Ngawi melangsungkan ‘Gelar Pasar Murah’ di halaman Jalan Serong Timur Alun – Alun Ngawi. Pada hari Rabu, 12 April 2023. Program ini dilaksanakan dalam rangka pengendalian inflasi daerah Kabupaten Ngawi menjelang Idul Fitri 2023.

Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko membuka Gelar Pasar Murah pada pukul 07.30 wib. Beliau berharap dengan adanya Gelar Pangan Murah mampu mengendalikan inflasi daerah Kabupaten Ngawi menjelang Idul Fitri 2023, dikarenakan bahan pangan yang dijual berkualitas dan harganya di bawah harga pasar. Gelar Pasar Murah ini terbuka bagi masyarakat Kabupaten Ngawi yang ingin membeli kebutuhan bahan pokoknya, di Gelar Pasar Murah Berkualitas itu, lanjutnya, terdapat aneka sembako seperti beras, minyak goreng, gula pasir, cabai merah besar, cabai rawit merah, bawang putih, telur ayam, daging ayam, dan sebagainya.

Kemudian juga ada makanan olahan seperti nastar, lidah kucing, kue kacang dan kue kue yang cocok dihidangkan ketika Idul Fitri nanti. Selain itu juga ada penyalanan publik seperti, Pelayanan Perizinan Usaha, Pelayanan Administrasi Kependudukan, Pelayanan Kesehatan Gratis, dan Pelayanan Perbankan.

TTIC (TOKO TANI INDONESIA CENTER) Ngawi merupakan binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, juga membuka lapak diacara ini. TTIC menawarkan Beras Segar hasil Gapoktan di Kabupaten Ngawi dengan harga khusus Rp 9.500/kg, kemudian beras TTI Sri Katon Rp 9.000/kg . Stand TTIC juga menawarkan Beras Gemas Rp 10.500/kg, Beras Mentik Susu Rp 15.000/kg, Beras Mentik Wangi Rp 15.000/kg dan Beras Mboro 17.500/kg

Selain itu pada acara ini juga diadakan lomba mewarnai tingkat Taman Kanak Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Para peserta dengan antusias memwarnai gambar dengan sembako selaras dengan Gelar Pasar Murah yang banyak menawarkan berbagai sembako.

Kunjungan Ibu Hamil Dan Menyusui Dalam Upaya Pencegahan Stunting Di Kecamatan Mantingan

Kunjungan Ibu Hamil Dan Menyusui Dalam Upaya Pencegahan Stunting Di Kecamatan Mantingan

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi melakukan kunjungan kepada delapan Ibu Hamil dan Menyusui dalam upaya pencegahan stunting di Kecamatan Mantingan.

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Pencegahan stunting dapat dilakukan sejak bayi masih dalam kandungan.

Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi pada hari Rabu, 5 April 2023 berkunjung ke beberapa Ibu Hamil dan Ibu Menyusui yang rawan terhadap resiko stunting.
Turut serta dalam kegiatan Bapak Supardi, SE, M.Si selaku Kepala Dinas DKPP Kabupaten Ngawi beserta Sekeretaris Dinas dan seluruh Kepala Bidang di DKPP Kabupaten Ngawi dan didampingi oleh Bidan Desa dari Puskesmas Kecamatan Mantingan.