Jumat, 16 Desember 2022. Bupati Ngawi, Wakil Bupati Ngawi, Ketua DPRD Kabupaten Ngawi, Dinas Ketahanan Pangan & Pertanian Kab. Ngawi beserta OPD Pemkab Ngawi melaksanakan kegiatan Jum’at Berkah (Bersama Kepala Daerah) di Kecamatan Jogorogo. Pada kesempatan tersebut Bapak Bupati Ngawi (Ony Anwar Harsono) mengunjungi beberapa desa di Kecamatan Jogorogo diantaranya Desa Tanjungsari, Desa Jogorogo dan Desa Girimulyo. Dalam kegiatan Jum’at berkah ini Bapak Bupati dan rombongan juga meninjau beberapa produk pertanian unggul di Kecamatan Jogorogo seperti hasil beras, jagung dan khususnya beras merah di Desa Tanjungsari yang menjadi beras merah terbaik di tingkat kabupaten Ngawi.
Beras Merah Terbaik Tingkat Kabupaten Ngawi
Pada kesempatan yang sama Bapak Bupati tidak lupa berdialog bersama petani, poktan/gapoktan terkait dengan Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB) serta melihat beberapa hasil produk dari poktan/gapoktan yang berupa Pupuk Organik Cair (POC), Kompos, PGPR dan MOL. Di samping itu, petani juga didorong agar beralih ke sistem pertanian yang ramah lingkungan. Dengan ikutnya Desa Tanjungsari menjadi pertanian ramah lingkungan, maka luas lahan pertanian ramah lingkungan di kabupaten Ngawi sudah 780 ha hingga hari ini, dan telah melebihi target Bupati untuk tahun 2023.
Kegiatan diakhiri dengan sholat jum’at Bersama di Masjid Desa Girimulyo. Semoga di Jum’at berkah ini, senantiasa memberikan keberkahan untuk semua.
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang dipelihara masyarakat, seperti kambing, sapi, domba dan ayam. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urine) hewan. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk kandang padat (makro) banyak mengandung unsur fosfor, nitrogen dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium, magnesium, belerangnatrium, besi, tembaga, dan molibdenum. Kandungan nitrogen dalam urine hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat.
Pupuk kandang terdiri dari dua bagian yaitu :
Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan oleh mikroorganisme sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk kotoran sapi, kerbau, dan babi.
Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas contonya pupuk kotoran kambing, kuda dan ayam.
Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan-bahan an organik di dalam tanah, termasuk pupuk an organik.selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal. Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri dingin, remah, wujud aslinya tidak nampak, dan baunya telah berkurang. Penggunaan pupuk kandang yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman. Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan sehingga penguapan unsur hara akibat proses kimia dalam tanah dapat dikurangi. Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling baik dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair akan cepat diserap oleh tanaman.
Cara Membuat Pupuk Organik Kotoran Kambing
Bahan:
1 ton kotoran kambing
200 kg kapur pertanian (Dolomit)
200 kg abu/sekam/bekas gergaji
4 botol EM4 (Decomposer)
Alat : Cangkul, Terpal, Ember.
*Sebelum kita membuat campuran bahan tersebut di atas, kotoran kambing harus kita hancurkan terlebih dahulu dengan memakai alat (mesin) atau manual atau dicampur dengan Urea (1%).
Tahapan pembuatan :
Siapkan tempat atau hamparan yang ternaungi dan jika hujan tempat tersebut tidak tergenang air
Lakukan proses pencampuran bahan, agar mudah dan merata bisa dilakukan dengan cara membuat lapisan-lapisan
Pembuatan lapisan dengan cara menghamparkan kotoran kambing dan setebal ±20-30 cmdan taburkan dolomit , abu dan decomposer secukupnya.
Kemudian siapkan EM4 dari dosis yang ditetapkan yang dilarutkan dalam air Kemudian disiramkan pada lapisan tersebut hingga kadar air mencapai 40% atau bisa diukur dengan cara diremas dengan tangan, air tidak menetes atau bahan organik tidak pecah saat genggaman tangan di buka.
Buat lapisan berikutnya hingga semua bahan habis, kemudian lapisan tersebut dicangkul dari salah satu sisi searah hingga menimbulkan timbunan baru.
Lakukan lagi ke arah kebalikannya, kemudian ditimbun atau dibuat gunungan sebesar lebar terpal penutup.
Timbunan ditutup rapat dengan terpal dan bagian pinggir terpal diberi beban sehingga jika ada angin terpal tidak terbuka.
Diamkan selama 1 minggu. Setelah 1 minggu terpal dibuka dan timbunan diaduk dengan tujuan pemberian airasi pada proses pengomposan. Proses pengomposan yang berhasil akan timbul panas dan dapat dirasakan saat pembongkaran gundukan.
Perkirakan setelah 3 minggu kompos sudah bisa dibongkar dan diangin-anginkan supaya menghilangkan bau amoniak dan sudah dapat dipakai.
Cara aplikasi pada tanaman :
Aplikasi pupuk organik untuk tanaman musiman dapat dilakukan bersamaan saat pengolahan lahan, pemupukan pada tanaman tahunan, sebaiknya dibenam pada bagian ujung perakaran, dan setiap tanaman umumnya memiliki ujung perakaran berada tepat di bawah daun paling ujung dari tanaman tersebut. Semakin banyak pupuk organik diberikan semakin meningkat kesuburan tanah.
Jumat (9 Desember 2022), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi menggelar “BAZAR PANGAN MURAH”. BAZAR PANGAN MURAH atau BPM diadakan atas kerja sama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi bersama Pemprov Jawa Timur, Badan Pangan Nasional dan HKTI melalui Toko Tani Indonesia Center (TTIC) kabupaten Ngawi. BPM dihadiri oleh Bupati Ngawi H. Ony Anwar Harsono, S.T, M. Si, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, S.T, MT dan Jend TNI (Purn) DR, DR (HC) Moeldoko S.IP, M.Si sebagai ketua HKTI BPM dilaksanakan untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pokok dan strategis di wilayah kabupaten Ngawi. GBM dilaksanakan di Pendopo Kepatihan Kabupaten Ngawi yang beralamat di Jl Patiunus no 9, Cabean Lor, Ketanggi, Ngawi. Stand dagangan berasal dari TTIC Ngawi, Bulog, Pinguin Indo Logistik, PT Rajawali Nusantara Indonesia dan produk produk andalan petani lokal Harga komoditas yang dijual antara lain :
Gula Rp 13000/kg;
Beras Rp 8500/kg;
Bawang Merah Rp 27000/kg;
Minyak Goreng Rp 13000/kg;
Cabe Besar Rp 25000/kg;
Bawang Putih Rp 16000/kg;
Cabe Rawit Rp 43000/kg;
Telur Rp 25000/kg.
Selain itu BPM ini dimanfaatkan oleh Bupati Ngawi untuk gerakan makan telur. Sebanyak 2000 butir telur rebus dibagikan kepada masyarakat untuk dimakan pada acara ini. Kemudian Bupati secara simbolis memberikan dan mengesahkan Lumbung Pangan Masyarakat dengan menandatangani batu prasasti untuk 4 Gapoktan.
Dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan sekaligus mengendalikan inflasi di kabupaten Ngawi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kab Ngawi melaksanakan monitoring ke distributor bahan pangan pokok dan ke pasar- pasar traditional sekab Ngawi (30/11/2022). TPID beranggotakan OPD dan instansi terkait diantaranya adalah Bagian Perekonomian Setda, Bappeda, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas perdagangan, Dinas PUPR, Dinas kominfo, Kepolisian, Kejaksaan, Kodim, Bulog. Monitoring dilaksanakan dalam rangka menjaga stabilitas harga dan stok pangan menjelang hari Raya Natal dan Tahun Baru. Diharapkan tidak ada kenaikan harga yang signifikan di Nataru nanti dan stok pangan tetap terjaga.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi bersama Petugas Data Bidang Tanaman Pangan dan BPP Kecamatan Jogorogo serta Kepala Desa Ngrayudan melaksanakan Ubinan Bersama Komoditas Ubi Kayu dan Jagung di Desa Ngrayudan, Kecamatan Jogorogo (30/11/2022). Ubinan komoditas ubi kayu dilaksanakan di lahan milik Poktan Sri Mulyo dengan varietas Manalagi, sedangkan ubinan komoditas jagung dilaksanakan di lahan milik Poktan Jamandiri Kencana dengan varietas Simetal.
Pelaksanaan ubinan dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, Supardi, SE., M.Si. Tujuan dilaksanakannya ubinan adalah untuk mengetahui perkiraan hasil panen pada komoditas ubi kayu dan jagung. Ubinan ubi kayu dilaksanakan pada lahan seluas 10 are, dan ubinan jagung dilaksanakan pada lahan seluas 0,2 ha. Hasil kegiatan ubinan komoditas ubi kayu yaitu mencapai 41,04 kg dengan total perkiraan hasil panen mencapai 65.665 ton/ha, sedangkan hasil ubinan komoditas jagung mencapai 11,28 kg dengan total perkiraan hasil panen sebanyak 18,04 ton/ha pada jagung dengan glondong basah tanpa kulit dan 10,11 ton/ha untuk jagung pipil kering.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Supardi SE., M.Si bersama Desa Ngrayudan berharap hasil panen komoditas pangan terus meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi yang tersalurkan di wilayah tersebut, sehingga dapat terus meningkatkan kesejahteraan petani di Desa Ngrayudan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi.