NGAWI – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi menyelenggarakan Pelatihan Tembakau Angkatan I yang berlangsung di Agro Techno Park (ATP) Ngrambe pada Selasa, 22 April 2025. Pelatihan ini diikuti oleh 150 petani dari enam kelompok tani yang berasal dari lima kecamatan: Kendal, Jogorogo, Ngrambe, Mantingan, dan Karanganyar.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan petani dalam menghadapi musim tanam tembakau yang akan datang, terutama dalam menghadapi tantangan iklim serta menerapkan teknik budidaya yang lebih efektif dan efisien.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi yang diwakili oleh Plt. Sekretaris Dinas, Hastanina Harimurti, S.Pt., M.M. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya kesiapan petani menghadapi perubahan iklim serta perlunya kolaborasi erat antara petani, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya.
“Pelatihan ini merupakan langkah konkret dalam memperkuat ketahanan petani tembakau di Ngawi. Kita tidak hanya bicara soal teknik budidaya, tetapi juga strategi adaptasi terhadap cuaca yang makin sulit diprediksi,” ujar Hastanina.
Dua narasumber berkompeten turut hadir untuk memperkaya materi pelatihan:
- Ahmad Lutfi, SST, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memaparkan materi seputar prakiraan cuaca untuk budidaya tembakau. Materi ini sangat penting untuk menentukan waktu tanam yang tepat dan sebagai upaya adaptasi terhadap dinamika iklim.
- Saeroji, S.P., M.Agr, Widyaiswara Madya dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, memberikan pelatihan teknis mengenai budidaya tembakau, dengan fokus pada tahap persemaian—mulai dari pemilihan benih unggul hingga teknik penyemaian yang efektif dan ramah lingkungan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Dinas dalam meningkatkan daya saing dan produktivitas pertanian tembakau di Ngawi. Dengan bekal ilmu dan keterampilan yang diberikan, para peserta diharapkan dapat mengimplementasikannya secara langsung di lahan masing-masing.
“Dengan pelatihan ini, kami ingin para petani tembakau di Ngawi lebih percaya diri dan tangguh dalam menghadapi musim tanam ke depan,” pungkas Hastanina.