1. Syarat Tumbuh

Tanaman kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis  tanah asal drainase (tata air) dan earasi (tata udara) tanah cukup baik, curah hujan 100 – 400 mm/bulan, suhu udara  23 – 30 ºC, kelembaban 60 – 70 %, pH tanah 5,8 – 7, ketinggian kurang dari 600 m dpl.

  1. Pengolahan Tanah

Tanaman kedelai biasanya ditanam pada tanah kering (tegalan) atau tanah persawahan. Tanah bekas  penanaman padi tidak perlu diolah (tanpa olah tanah= TOT), namun jerami padi perlu dipotong pendek. Untuk memberantas gulma perlu disemprot dengan herbisida kontak atau sistemik.

  1. Penanaman

  • Jarak Tanam

Jarak tanam : 40 cm x 25 cm atau 40 cm x 20 cm atau 40 cm x 15 cm atau 40 cm x 10 cm tergantung dari tingkat    kesuburan tanah dan umur tanaman. Begitu pula pada umur varietas, varietas yang umur pendek  (genjah), sebaiknya menggunakan jarak tanam yang lebih rapat (40 cm x 10 cm), varietas yang umur sedang sebaiknya menggunakan jarak tanam yang sedang (40 cm x 15 cm), dan varietas yang umur dalam (umur panjang), jarak tanam yang digunakan lebih renggang (40 cm x 25 cm).

  • Persiapan Benih

Varietas berbiji kecil : Gepak Kuning , Gepak Hijau. Varietas berbiji besar : Agro mulyo , Grobogan, Panderman, Anjasmoro, Burangrang, Arjasari, Mahameru. Berdasarkan potensi hasil dan kemampuan adaptasi terhadap perubahan lingkungan dianjurkan menanam VUB : Kaba, Argomolyo, Anjasmoro, Burangrang, Grobogan, dan Sinabung. Kebutuhan benih 40 kg/ha dengan daya tumbuh 90%.

Varietas unggul kedelai mempunyai sifat beragam terkait dengan ukuran biji, umur panen, potensi hasil, warna biji, daya tahan terhadap cekaman biotik atau abiotik serta daya adaptasi.

  • Penanaman dan Pemupukan Dasar

Sebelum dilakukan kegiatan penanaman, terlebih dulu diberi pupuk dasar. Pupuk yang digunakan berupa TSP sebanyak 75 kg – 200 kg/ha, KCl 50 kg – 100 kg/ha, dan Urea  50 kg/ha. Untuk menghindari hama lalat bibit, sebaiknya pada saat penanaman benih diberikan pula Furadan, Curater, atau Indofuran      kedalam lubang tanam.

Cara tanam yang  terbaik untuk memperoleh produktivitas tinggi yaitu dengan membuat lubang tanam memakai tugal dengan kedalaman antara 1,5 – 2cm. Penanaman dilakukan dengan memasukkan ke dalam lubang penanaman sebanyak 2 benih/lubang kemudian tabur dengan tanah.

Cara Menanam Kedelai Dengan Hasil Melimpah dan Unggul, Ini Dia Tipsnya ! -  Abahtani

Gambar 1. Penanaman Kedelai

  1. Pemeliharaan

Tanaman kedelai sangat memerlukan air saat perkecambahan (0–5 hari setelah tanam), stadium awal vegetatif (15–20 hari), masa pembungaan (25–35hari) dan pembentukan biji (55–70 hari). Pengairan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari.

Pada saat tanaman berumur 20 – 30 hari setelah tanam, dilakukan kegiatan penyiangan. Penyiangan dilakukan dengan cara pemantauan baik secara mekanik– konvensional atau manual atau secara kimia denganmenggunakan herbisida Penyiangan pertama dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemupukan susulan. Penyiangan kedua dilakukan setelah tanaman kedelai selesai berbunga. Penyiangan dilakukan dengan mencabut gulma yang tumbuh menggunakan tangan atau kored. Selain itu, dilakukan  pula penggemburan  tanah.  Penggemburan dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak perakaran tanaman.

  1. Pemupukan

Pupuk diberikan pada saat tanaman berumur 20-30 hari setelah tanam yaitu menjelang kedelai berbunga. Pemupukan dilakukan dengan cara menaburkan pupuk di sekeliling tanaman dengan jarak kurang lebih 10 cm. Dosis pupuk secara tepat adalah sebagai berikut:

  • Sawah kondisi tanah subur: pupuk Urea= 50 kg/ha.
  • Sawah kondisi tanah subur sedang: pupuk Urea= 50 kg/ha, TSP= 75 kg/ha dan KCl= 100 kg/ha.
  • Sawah kondisi tanah subur rendah: pupuk Urea= 100 kg/ha, TSP= 75 kg/ha dan KCl= 100 kg/ha.
  • Lahan kering kondisi tanah kurang subur: pupuk kandang= 2000 – 5000 kg/ha; Urea= 50 – 100 kg/ha, TSP= 50 – 75 kg/ha dan KCl= 50-75 kg/ha

  1. Pengelolaan Hama dan Penyakit

Beberapa jenis hama yang menyerang tanaman kedelai :

  • Ulat Grayak : Ulat memakan seluruh bagian daun kecuali tulang daun, sehingga daun-daun yang terserang dari jauh terlihat berwarna putih.
  • Penggerek polong: Gejala serangan yang biasa ditandai dengan masuk ke dalam polong. Selain makan polong, ulat muda juga menyerang daun-daun dan bunga. 
  • Penggerek polong kedelai : Penggerek polong dapat ditemukan dipermukaan pertanaman kedelai sejak pembungaan sampai menjelang panen.

Secara umum pengendalian hama pada tanaman kedelai dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida dilakukan bila mencapai intensitas kerusakan lebih dari 2% dan jika ditemukan 1 pasang serangga dewasa pada 20 rumpun tanaman, atau jika ditemukan 2 ulat per tanaman (tingkat serangan mencapai lebih dari 2,5%).

Beberapa jenis penyakit yang menyerang tanaman kedelai :

  • Penyakit Busuk Akar : Penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur yang menyerang biji sebelum dan sesudah munculnya dipermukan tanah. Pembusukan pada akar dan batang menyebabkan tanaman menjadi layu pada saat perkecambahan dan tanaman dewasa.
  • Penyakit Busuk Batang : Gejala penyakit busuk batang tanaman yang sakit menunjukkan gejala penyakit berupa kerusakan pada tanaman dewasa pada bagian daun bahkan polong kedelai.
  • Penyakit Karat Daun : Gejala timbul pada daun pertama berupa bercak-bercak yang berkembang ke daun-daun di atasnya dengan bertambahnya umur tanaman. Bercak terutama terdapat pada permukaan bawah daun. Warna berupa coklat kemerahan seperti warna karat.

  1. Panen dan Pasca Panen

  • Panen

Panen dilakukan pada saat tanaman sudah masak. Umur panen kedelai ditentukan oleh jenis varietas, musim tanam, kelengasan tanah serta perlakuan agronomis, umumnya 70 – 90 hari. Kedelai masak ditandai dengan 95% polong berwarna coklat atau daun sudah berwarna kuning. Panen dimulai sekitar jam 09.00 pagi, pada saat ini air embun sudah hilang. Pangkal batang tanaman dipotong menggunakan sabit. Hindari pemanenan dengan cara mencabut tanaman, agar tanah/kotoran tidak terbawa. Hasil panen ditempatkan ditempat kering dan diberi alas terpal/plastik.

  • Pasca Panen

Ayep Zaki Tampung Hasil Panen Kedelai Petani Manggarai Barat NTT -  Jurnalglobal

Gambar 2. Penanganan Pasca Panen Kedelai

Penanganan pasca panen yang terdiri dari penjemuran brangkasan tanaman, pembijian, pengeringan, pembersihan, dan penyimpanan biji. Kedelai sebagai bahan konsumsi dipetik pada umur 75 – 100 hari, sedangkan untuk benih umur 100 – 110 hari, agar kemasakan biji benar-benar sempurna dan merata. Penjemuran yang terbaik adalah penjemuran brangkasan kedelai diberi alas terpal. Pengumpulan dan Pengeringan Setelah pemungutan selesai, seluruh hasil panen hendaknya segera dijemur. Kedelai dikumpulkan kemudian dijemur di atas tikar, anyaman bambu, atau di lantai semen selama 3 hari. 

Sesudah kering sempurna dan merata, polong kedelai akan mudah pecah sehingga bijinya mudah dikeluarkan. Agar kedelai kering sempurna, pada saat penjemuran hendaknya dilakukan pembalikan berulang kali. Pembalikan juga menguntungkan karena dengan pembalikan banyak polong pecah dan banyak biji lepas dari polongnya. Sedangkan biji-biji masih terbungkus polong dengan mudah bisa dikeluarkan dari polong, asalkan polong sudah cukup kering. 

Penyortiran dan penggolongan terdapat beberapa cara untuk memisahkan biji dari kulit polongan. Diantaranya dengan cara memukul-mukul tumpukan brangkasan kedelai secara langsung dengan kayu atau brangkasan kedelai sebelum dipukul-pukul dimasukkan ke dalam karung, atau dirontokkan dengan alat pemotong padi. Setelah biji terpisah, brangkasan disingkirkan. Biji yang terpisah kemudian ditampi agar terpisah dari kotoran- kotoran lainnya. Biji yang luka dan keriput dipisahkan. Biji yang bersih ini selanjutnya dijemur kembali sampai kadar airnya 9-11 %. Biji yang sudah kering lalu dimasukkan ke dalam karung dan dipasarkan atau disimpan.

Sumber :

BPTP Aceh. 2009. Budidaya Tanaman Kedelai. 

BPTP Balitbangtan Sulawesi Barat. 2021. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Kedelai.

BPTP Sulawesi Selatan. 2018. Teknologi Budidaya Kedelai pada Lahan Sawah.