Pameran Produk Perkebunan dan Hortikultura Kabupaten Ngawi Tahun 2024

Pameran Produk Perkebunan dan Hortikultura Kabupaten Ngawi Tahun 2024

Pameran Produk Perkebunan Dan Hortikultura merupakan langkah untuk memperkenalkan produk asli petani Ngawi. Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Ngawi melalui Bidang Perkebunan Dan Hortikultura menyelenggarakan pameran produk perkebunan dan hortikultura bertempat di lapangan desa widodaren kecamatan gerih, Jumat (4/10/2024).

Pameran ini sebagai ajang mengenalkan dan mempromosikan berbagai produk unggulan perkebunan dan hortikultura kepada masyarakat dan bisa terus diingat. Tentunya hal tersebut juga mendukung kelompok tani maupun umkm kabupaten ngawi. Acara ini melibatkan pameran produk unggulan perkebunan dan hortikultura seperti kopi, cengkeh, tembakau, melon, alpukat, pisang, dan sayur mayur. Rangkaian kegiatan antara lain penampilkan produk olahan seperti sale pisang, juas buah, minyak atsiri cengkeh, cengkeh kering, tembakau kering, serta menyediakan kopi seduh asli ngawi.  

Dengan adanya acara pameran perkebunan dan hortikultura ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memperkenalkan dan meningkatkan daya tarik pada produk unggulan lokal asli kabupaten ngawi. Sehingga membuktikan bahwa sektor perkebunan dan hortikultura memiliki potensi yang sangat besar untuk terus berkembang dan berinovasi.

“Ngawi Agro Festival” Produk Unggulan Hortikultura dan Perkebunan

“Ngawi Agro Festival” Produk Unggulan Hortikultura dan Perkebunan

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi menggelar acara “Ngawi Agro Festival” tahun 2023 di Agro Techno Park Ngrambe Ngawi dalam rangka untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk pertanian hortikultura dan perkebunan yang ada di Kabupaten Ngawi. Di hadiri oleh Bapak Bupati Ony Anwar Harsono, S.T., M.H. Sekertaris Daerah Kabupaten Ngawi, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi beserta OPD terkait.

“Diselenggarakannya acara ini untuk memperkenalkan inovasi olahan perkebunan dan hortikultura kepada pada petani milenial dan masyarakat luas dengan haraan dapat menumbuhkan kreativitas masyarakat”, ujar Supardi, SE, M.Si selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. 

Produk yang ditampilkan oleh Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian dalam festival ini antara lain Durian Lokal Ngawi, Alpukat Kendil dan Alpukat Manyul Jogorogo, Melon Ngawi, Kopi Khas Ngawi, serta Olahan Produk Perkebunan dan Hortikultura yang merupakan produk milik beberapa Petani Kabupaten Ngawi. Data statistik tahun 2022 produksi durian di kabupaten Ngawi terus meningkat baik jumlah maupun varietasnya demikian juga untuk buah alpukat, melon, dan sayuran utama seperti bawang merah dan cabai.

Melihat semakin meningkatnya dan semakin banyak inovasi olahan perkebunan dan hortikultura yang sangat beraneka ragam dari buah-buahan, sayuran maupun tumbuhan obat-obatan juga meningkatnya  keinginan petani dalam pengembangan produk hortikultura kabupaten Ngawi maka diperlukan promosi dan kemitraan produk-produk unggulan hortikultura dan produk lainnya agar lebih banyak dikenal masyarakat baik masyarakat lokal maupun luar daerah “semoga acara ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk meningkatkan kreativitas dalam mengolah hasil pertanian”, ujar Bupati Ngawi

Kelompok Tani Berprestasi dari Ngawi Untuk Negeri

Kelompok Tani Berprestasi dari Ngawi Untuk Negeri

Halo sobat tani..

Pada artikel kali ini kita akan menceritakan pengalaman serta tips dan trik menjadi kelompok tani yang berprestasi versi bapak Joko Purnomo, Ketua Kelompok Tani “Kardi Mulyo III” desa Mangunharjo, Kecamatan Ngawi didampingi oleh Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) wilayah binaan desa Mangunharjo yaitu bu Wahyu Estu Utami, SP.

Apa sih prestasi Kelompok Tani “Kardi Mulyo III” sehingga dapat kita sebut sebagai salahsatu kelompok tani berprestasi di kecamatan ngawi ?

Sobat tani pasti sudah penasaran ya ?

Oke kami kasih tau apa saja prestasi membanggakan yang telah diperoleh oleh kelompok tani “Kardi Mulyo III”, antara lain :

  1. Juara 1 Lomba Agribisnis Komoditas Kedelai Tingkat Kabupaten tahun 2018
  2. Juara 1 Lomba Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Kategori Agribisnis Kedelai Tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2019

Keren bukan prestasi yang telah diraih oleh Kelompok Tani “Kardi Mulyo III” ?

Dari yang awal nya menjadi juara 1 tingkat Kabupaten lalu meningkat menjadi juara 1 tingkat Provinsi dalam lomba agribisnis komoditas Kedelai. Pak Joko menceritakan bahwa prestasi tersebut diraih berkat kerjasama tim Kelompok Tani “Kardi Mulyo III”.

Beliau menyampaikan “Yang pertama Kelompok Tani “Kardi Mulyo III” pada tahun 2017 itu booming komoditas kedelai. Pada poktan “Kardi Mulyo III” sendiri terdapat lebih dari separuh baku tanah yang telah ditanami komoditas kedelai. Makanya kami sebagai pengurus poktan berinisiatif agar kedelai menjadi komoditas prioritas di kelompok kami. Maka dari itu, kami kembangkan dan bermitra dengan pembibitan, yaitu UD. Santoso yang ada di Ngawi yang memiliki akses di seluruh Indonesia.”

Dengan potensi yang dimiliki Kelompok Tani “Kardi Mulyo III” tersebut penyuluh pertanian lapang (PPL) mengajukan kelompok tersebut dalam lomba agribisnis komoditas kedelai tingkat kabupaten. Setelah terpilih menjadi juara 1, lalu diajukan untuk mengikuti lomba tingkat Provinsi. Alhamdulillah Kelompok Tani “Kardi Mulyo III” terpilih menjadi juara 1 tingkat Provinsi. 

Aspek-aspek khusus yang dinilai pada lomba Agribisnis Kedelai tingkat Provinsi berdasarkan pengalaman pak Joko, ialah :

  1. Kelompok tani harus bermitra

Harus ada kemitraan mulai dari hulu hingga hilir, yaitu keuangan, analisa usaha tani dari modal usaha hingga penerimaan hasil panen. Pada saat itu Kelompok Tani “Kardi Mulyo III”  bermitra dengan PT. Petrokimia Gresik melalui dana CSR sebagai modal membeli hasil panen dan UD. Santoso sebagai penyedia bibit. Selain itu, kelompok tersebut juga bermitra dengan pabrik tahu di desa Kandangan, pabrik tempe di desa Kerek, dan pabrik cemilan dari kedelai khas Ngawi “Ithak Ithuk”.

  1. Kelompok tani harus mempunyai manfaat

Kelompok tani harus mempunyai manfaat bagi masyarakat sekitar terutama bagi keluarga petani. Manfaat yang diberikan Kelompok Tani “Kardi Mulyo III”, antara lain :

  • Santunan sosial bagi keluarga kelompok tani apabila sakit dari kas kelompok tani dan hasil panen kelompok.
  • Kas kelompok digunakan untuk membantu perbaikan fasilitas desa seperti lampu jalan, jalan yang perlu diperbaiki berdasarkan kemampuan kelompok.
  • Karang taruna diberikan fasilitas olahraga seperti net, bola voli dari kas kelompok.

Tips dan trik menjadi juara menurut pak Joko selaku ketua  Kelompok Tani “Kardi Mulyo III” berdasarkan hasil podcast ialah :

  1. Fokus mensejahterakan anggota

Fokus utama pengurus dan anggota kelompok bukan untuk menjadi juara melainkan untuk mengangkat petani di kelompok tani beliau menjadi lebih sejahtera dan menjadi juara itu merupakan bonusnya. Jika petani pada kelompok tani beliau pada komoditas kedelai dapat meningkat Income per Capita nya maka beliau selaku pengurus merasa telah menjadi ketua yang berguna dan bermanfaat bagi kelompok tani beliau.

  1. Mengikuti aturan yang diberikan panitia dari Kabupaten maupun Provinsi

Diharuskan bermitra, maka Kelompok Tani “Kardi Mulyo III” bermitra dengan PT. Petrokimia Gresik dan UD. Santoso. Sebelumnya selalu bermusyawarah dengan seluruh anggota kelompok agar diperoleh kesepakatan bersama dan saling bekerja sama dalam budidaya komoditas Kedelai sehingga diperoleh kesejahteraan bersama. 

Bagi para Sobat Tani yang penasaran informasi lebih lengkapnya bisa simak langsung di link you tube berikut :

Semoga informasi yang kami berikan menginspirasi dan bermanfaat bagi para Sobat Tani di seluruh Indonesia mari kita sukseskan bersama : 

Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan

Maju, Mandiri, Modern

Tanam Bersama Bibit Alpukat Menuju Ngawi Kampung Alpukat

Tanam Bersama Bibit Alpukat Menuju Ngawi Kampung Alpukat

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melaksanakan kegiatan Tanam Bibit Alpukat Menuju Ngawi Kampung Alpukat “Kesabaran Berbuah Teladan” pada hari senin, 28 November 2022 bertempat di Kayangan Desa Brubuh Kecamatan Jogorogo. Bekerja sama dengan BPP Kecamatan Jogorogo dan Pemdes Brubuh.

Untuk mendukung pengembangan tanaman hortikultura di Kabupaten Ngawi  Pemerintah Kabupaten Ngawi mempunyai program perintisan pembentukan kampung alpukat karena kabupaten ngawi berpotensi tanaman alpukat di 10 kecamatan dengan luas 21647 Ha. Dalam kegiatan tanam bersama bibit alpukat menuju kampung alpukat di hadiri oleh Wakil Bupati Ngawi Bapak Dwi Rianto Jatmiko, M.H., M.Si. beserta OPD terkait. Untuk mendukung kegiatan perintisan kampung alpukat di Desa Girimulyo dan Desa Brubuh maka Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi melalui Bidang Perkebunan dan Hortikultura memberikan bibit alpukat bersertifikat beserta penunjang pertumbuhan bibit tanaman kepada gapoktan Giri Bangkit di Desa Girimulyo dan Gapoktan Sido Arum di Desa Brubuh.

Pelaksanakan tanam bersama bibit alpukat ini turut menghadirkan hiburan musikalisasi puisi tarian kontemporer yang ditampilkan oleh pemdes brubuh. Kemudian dilanjutkan Wakil Bupati Ngawi menyerahkan bibit alpukat sebagai simbol Menuju Ngawi Kampung Alpukat kepada ketua Gapoktan Sido Arum di Desa Brubuh dan Ketua Gapoktan Giri Bangkit di Desa Girimulyo. Kegiatan tanam bersama ini agar para petani tidak hanya menanam saja tetapi juga merawat dan memelihara bibit buah alpukat sesuai dengan teknis budidaya yang dianjurkan dan akan menjaga sampai pohon alpukat berproduksi.

Dengan adanya perintisan kampung buah alpukat ini diharapkan beberapa tahun yang akan datang desa Girimulyo dan Desa Brubuh menjadi sentra tanaman buah alpukat dan menjadi berkembang menjadi  Desa Wisata. Saat ini pesona Desa Wisata mampu menarik masyarakat untuk datang dan menikmati pemandangan alam yang asri dan alami dengan nuansa pedesaan. Apalagi dengan adanya pengembangan buah alpukat maka akan memberi nilai tambah bagi Desa Wisata.  Wisatawan akan tertarik  untuk  datang  ke Desa Girimulyo dan Desa Brubuh selain untuk menikmati pemandangan alam yang indah juga untuk membeli dan menikmati  buah alpukat. Dengan berkembangnya kampung buah alpukat ini juga diharapkan bisa memberikan nilai tambah dan meningkatkan penghasilan masyarakat yang akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Sosialisasi / Pelatihan Budidaya Alpukat Kegiatan Kampung Alpukat di Jogorogo

Sosialisasi / Pelatihan Budidaya Alpukat Kegiatan Kampung Alpukat di Jogorogo

Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi mensosialisasikan Potensi dan cara Pembudidayaan tanaman alpukat untuk mengembangkan potensi hortikultura Kabupaten Ngawi (17/11/22). Bekerja sama dengan BPP Kecamatan Jogorogo, Pemerintah Desa Brubuh dan Girimulyo beserta Gapoktan.  

Perkembangan tanaman hortikultura di Kabupaten Ngawi mengalami peningkatan yang cukup menjanjikan. Salah satunya Alpukat, tanaman ini merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomi yang menjanjikan. Kebanggaan Petani Hortikultura di kabupaten Ngawi menjadikan komoditi Alpukat sebagai salah satu ikon pengembangan wisata buah di Kabupaten Ngawi. Selain itu juga didukung dengan penerapan budidaya yang baik dari segi pemupukan dan olah tanam yang baik bisa memaksimalkan hasil produksi yang akan diperoleh. Dengan begitu dapat dimanfaatkan petani untuk penghasilan berkelanjutan.

Dinas Ketahananan Pangan dan Pertanian dengan program peningkatan produksi hortikultura senantiasa berkomitment untuk mengembangkan potensi hortikultura yang ada sampai menuju desa wisata sehingga tujuan meningkatkan kesejahteraan penduduk tercapai.  Salah satu kegiatan di tahun 2022 adalah pengembangan buah-buahan termasuk pengembangan buah alpukat di kecamatan Jogorogo dengan program “KAMPUNG ALPUKAT” yang berada di Desa Brubuh Kecamatan Jogorogo, bibit yang diberikan sejumlah 6500 batang  dengan varietas alpukat Kendil, Ijo Bulat, Ijo Panjang dan Cipedak juga diberikan pupuk organik dan NPK di Desa Girimulyo juga mendapatkan bibit 6500 batang beserta pupuknya. Dengan adanya pariwisata pertanian dapat dijadikan obyek wisata yang menarik juga menjadi sarana efektif untuk mengedukasi konsumen tentang produk pertanian lokal.