Pada hari Jumat 29 Juli 2022, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi Bidang Penyuluhan bersama Petugas IPDMIP Kecamatan Ngawi, serta Penyuluh Pertanian Lapang dari Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Pitu telah mengadakan kegiatan Kunjungan Lintas Desa di Desa Watualang, Kecamatan Ngawi.
Acara dibuka dengan sambutan dari Koordinator BPP Kec. Ngawi, Perwakilan Penyuluh Pertanian Lapangan BPP Kec. Pitu, dan sambutan dari Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi. Kegiatan dilanjut dengan pemaparan materi dari petugas IPDMIP Kecamatan Ngawi lalu praktek pembuatan pupuk kompos bersama para petani, kemudian diskusi dengan pemateri dan sesama petani.
Kunjungan Lintas Desa itu sendiri merupakan salah satu kegiatan di dalam program IPDMIP yang mempertemukan petani dari desa yang menerima program IPDMIP (Desa Watualang) dengan yang tidak menerima program IPDMIP (Desa Pitu). Tujuan dari kegiatan tersebut adalah sebagai wadah berbagi informasi mengenai teknologi dan inovasi pertanian dari desa yang menerima program IPDMIP dengan yang tidak menerima program IPDMIP.
Kamis, 28 Juli 2022 pukul 09.00 WIB-Selesai dilaksanakan oleh Sekolah Lapang IPDMIP Tahap II di Kelompok Tani “Sidodadi” dan “Sri Mekar” Desa Dawu Kecamatan Paron. Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus kelompok tani dan anggota kelompok, Koordinator BPP, PPL Balai Penyuluhan Pertanian Paron dan Staf Lapang IPDMIP. Selanjutnya materi disampaikan oleh PPL Pak Kukuh mengenai bahaya bahan bimia. Dilanjutkan praktek yang diarahkan langsung oleh Petugas POPT Bu Ayu mengenai pupuk organik yang dibuat dengan campuran jamur tricoderma.
Pemberian Materi oleh PPL (Pak Kukuh)
Ketergantungan terhadap bahan-bahan kimia (pupuk kimia) harus segera kita tinggalkan. Kita harus menggali bahan-bahan disekitar kita yang bisa kita manfaatkan untuk mengganti bahan kimia tersebut. Sudah saatnya kita kembali ke alam, banyak mikroorganisme yang dapat kita manfaatkan untuk proses kelestarian lingkungan kita. Salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida adalah jamur Trichoderma, sp, mikroorganisme ini adalah jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan. Trichoderma, sp disamping sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman. Trichoderma, sp dapat menghambat pertumbuhan serta penyebaran racun jamur penyebab penyakit bagi tanaman.
Toko Tani Indonesia Center (TTIC) adalah salah satu usaha pemerintah memotong rantai pasok pangan. Dengan rantai pasokan yang makin pendek, diharapkan harga barang juga akan turun. TTIC dibentuk dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok strategis, rantai distribusi pemasaran yang terintegrasi agar lebih efisien, harga konsumen dapat ditransmisikan dengan baik kepada harga petani (produsen), informasi pasar antar wilayah berjalan dengan baik, mencegah terjadinya Patron-Client (pemasukan pangan ke pasar suatu wilayah hanya boleh dipasok oleh pelaku usaha tertentu), dan mencegah penyalahgunaan marketpower oleh pelaku usaha tertentu.
Toko Tani Indonesia Center Kabupaten Ngawi
Kegiatan TTIC secara tidak langsung berperan dalam mengatasi anjloknya harga pada masa panen raya dan tingginya harga pada saat paceklik dan menjadi instrumen yang dibuat Pemerintah untuk menahan gejolak harga dalam situasi tertentu, merupakan mekanisme yang berkelanjutan baik pada saat situasi suplai melimpah dan kurang atau sebagai stabilisator, dalam menjaga pasokan pangan pemerintah bersama masyarakat.
Kegiatan TTIC telah mulai dilaksanakan sejak tahun 2016 di 32 (tiga puluh dua) provinsi. Pada Tahun 2017 kegiatan dikembangkan dengan beberapa penyempurnaan konsep dan teknis pelaksanaan sesuai dengan perkembangan dan permasalahan yang dihadapi selama melaksanakan kegiatan PUPM tahun 2016 baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.
Dengan Toko Tani Indonesia maka rantai pasok (supply chain) pangan yang semula 8-9 pihak menjadi hanya 3-4 pihak. Diharapkan dengan berkurangnya pihak-pihak terkait dalam rantai pasok, harga pangan dapat turun hingga 30%.
Jika sebelumnya sebuah produk pangan harus melewati petani → penggilingan (importir) → distributor → sub distributor → agen → sub agen → pedagang grosir → pedagang eceran → konsumen akhir. Dipangkas menjadi petani → Gapoktan → Toko Tani Indonesia Center (TTIC)→langsung konsumen akhir.
Diharapkan dengan sistem ini harga pangan menjadi murah dan produsen dapat tetap memperoleh keuntungan yang wajar. Lokasi TTIC di Kabupaten Ngawi sendiri berada di Jl. Basuki Rahmat No. 1 A. Berikut adalah produk beserta harga yang tersedia di TTIC Kabupaten Ngawi :
Beras segar kemasan 5kg Rp.45.000
Beras pulen hitam Sri Katon kemasan 5kg, Rp.51.500
Beras pulen hijau Sri Katon kemasan 5kg, Rp.46.500
Beras asli kemasan hijau Tani Makmur Kartoharjo kemasan 5kg, Rp.46.500
Kamis, 28 Juli 2022 Dinas ketahanan pangan dan pertanian kabupaten Ngawi bersama balai penyuluhan pertanian kecamatan Widodaren telah melaksankan kegiatan pelatihan tematik perkarangan pangan lestari P2L.
Pelatihan tematik dihadiri kelompok Sri makmur dengan jumlah 25 petani pelatih diselenggarakan Untuk meningkatkan keterampilan kelompok tani dalam mengelola serta mengembangkan kegiatan perkarangan pangan lestari.
Pelatihan tematik dibuka oleh bapak Ardhian Syukmawanto Pradhipto SST Selaku koordinator BPP Widodaren dan dilanjutkan pemaparan materi dari Dinas ketahanan pangan dan pertanian kabupaten Ngawi.
Pekarangan Pangan Lestari (P2L) itu sendiri merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat yang secara bersama-sama mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatan ketersediaan, aksesibilitas dan pemanfaatan, serta pendapatan.
Kegiatan dalam pelatihan tematik antara lain penjelasan dari Perkarangan pangan lestari serta tujuan dari P2L dilanjutkan dengan diskusi terkait permasalahan serta potensi untuk pengembangan P2L kedepannya.Dengan diadakannya pelatihan tematik ini kelompok P2L sumber rejeki semakin bersemangat untuk lebih aktif dalam meningkatkan P2L dan akan berfokus pada proses penjualan bibit sayuran di daerah Widodaren.
Dalam rangka Pengembangan Kemitraan Korporasi Petani di Kabupaten Ngawi, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi mengadakan Panen Raya Kemitraan Korporasi Petani Kabupaten Ngawi bersama Bupati Ngawi, Forkopimda & Wilmar Group Indonesia (26/7/2022) di Dusun Kuncen, Desa Sidomakmur, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi. Kegiatan panen raya mengusung tema Pertanian, Wisata, dan Pendidikan dengan jargon Lestari Tradisi, Lestari Bumi, Ngawi Lumbung Padi. Hal tersebut sesuai dengan keterangan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi yang mengatakan bahwa 70% dari Kabupaten Ngawi tergantung pada sektor pertanian. Pada tahun 2021, Kabupaten Ngawi mendapatkan urutan nomor 1 dalam menyuplai lumbung pangan di Jawa Timur.
Kegiatan dilaksanakan dengan menampilkan pertunjukan Seni Tari “Dewi Sri” dari SMP N 3 Ngawi, Seni Teater “Omah Joglo”, dan dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, Direktur Utama Wilmar Group Indonesia, dan Bupati Ngawi. Pasca sambutan dilanjutkan dengan acara “Rebutan Gunungan dan Bebek” yang telah disediakan oleh penyelenggara.
Tujuan dari kegiatan panen raya ini yaitu untuk menguatkan Kabupaten Ngawi sebagai lumbung pangan nasional, menguatkan image Kabupaten Ngawi sebagai lumbung pangan nasional, dan mendorong petani agar mau bergabung bersama korporasi petani Kabupaten Ngawi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani. “Panen raya dapat dijadikan sebagai ajang pariwisata sehingga dapat memperkenalkan anak-anak sekolah kepada sektor pertanian Kabupaten Ngawi” ujar Supardi selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi.
Berdasarkan rangkaian kegiatan panen raya ini, Direktur Utama Wilmar Group Indonesia mengharapkan dari kerjasama yang dilakukan oleh petani Kabupaten Ngawi dengan PT. Wilmar Padi Indonesia dapat meningkatkan pendapatan petani sehingga kesejahteraan petani meningkat, serta generasi penerus dapat melanjutka usaha dalam bidang pertanian sehingga ketahanan pangan tidak menurun. “Kami berharap seluruh produksi padi Ngawi bisa ditampung sehingga petani Ngawi tidak lagi kesulitan dalam penanganan pascapanen padi”, ujar Direktur Utama Wilmar Group Indonesia.
Keadaan tanah Kabupaten Ngawi yang sudah mulai rusak, menjadi salah satu pendorong Bupati Ngawi dalam merancang program Pertanian Organik. “Pemberian nutrisi yang baik kepada tanah dapat mengembalikan kesuburan tanah, sehingga perlu dilaksanakannya program pertanian organik”, ujar Bupati Ngawi. Harapan yang disampaikan Bupati ngawi yaitu dapat memastikan produksi terus meningkat dan dapat memangkas rantai pascapanen sehingga kesejahteraan petani meningkat. Kegiatan panen raya dilanjutkan dengan penyerahan bantuan Power Thresher Mobile oleh Bupati Ngawi kepada 5 kelompok tani di Desa Sidomakmur, Kecamatan Widodaren dan ditutup dengan “Rebutan Gunungan dan Bebek” yang telah disediakan.