1 Agustus 2022- Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) BPP Jogorogo memberikan penyuluhan tentang Pembuatan Pupuk Bokashi di Kelompok Tani Sendang Kamulyan Desa Macanan, Kec. Jogorogo.
Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada petani terhadap produk-produk pertanian yang ramah lingkungan, salah satunya adalah pupuk bokashi. Manfaat dari penggunaan pupuk bokashi yaitu untuk memperbaiki struktur tanah. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan.
Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan pupuk bokashi yaitu pupuk kandang, sekam berambut, kapur dolomit, dedak, serbuk gergaji, starter, dan tetes tebu. Sedangkan untuk alat yang digunakan antara lain cangkul, ember, sprayer, karung, dan plastik/terpal.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan petani mau dan mampu membuat dan menerapkan pupuk organik secara mandiri agar dapat terjadi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi (1/8/2022) telah melaksanakan kegiatan pembinaan pengembangan prasarana dan sarana pertanian serta penyerahan bantuan alat mesin pertanian oleh Bapak Bupati Ngawi (H. Ony Anwar Harsono, ST., M.H.) di BPP Kec. Ngawi (Ruang Pertemuan Mardiasri). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Koordinator seluruh Balai Penyuluhan Pertanian se-Kabupaten Ngawi dan perwakilan Gapoktan/Poktan penerima bantuan alat mesin pertanian.
Acara dibuka oleh Moderator, lalu sambutan dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi. Kemudian dilanjut sambutan dan materi dari Bupati Kabupaten Ngawi kepada seluruh audiens. Bapak Bupati menyampaikan bahwa Kabupaten Ngawi merupakan penyangga pangan nasional no. 3 Nasional dan no. 1 Provinsi Jawa Timur. Sehingga program pertanian utama Bupati ialah Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan yang aman dikonsumsi manusia serta tidak merusak lingkungan di masa depan.
Terdapat 43 desa penerima bantuan alat mesin pertanian, dengan 9 desa penerima alat mesin pertanian paska panen yaitu 3 unit Combine Harvester Besar dan 6 unit Power Thresher Multiguna Mobile. Penyerahan bantuan alat mesin pertanian tersebut diberikan langsung oleh bapak Bupati Kabupaten Ngawi kepada 9 petani perwakilan Gapoktan/Poktan penerima bantuan alat mesin pertanian pascapanen.
Bapak H. Ony Anwar Harsono, ST., M.H. menyampaikan bahwa produksi yang tinggi harus dibarengi dengan kemanfaatan bagi kita semua. Mitra utama bagi petani ialah tanah atau lahan. Produktivitas tinggi harus meningkat levelnya menjadi pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan. Tanah yang subur serta petani
dengan wawasan yang mandiri tentang tanah/ lahan akan memberikan keuntungan bagi petani itu sendiri. Harapannya petani yang sejahtera dapat terealisasi secara nyata (realita) dan bukan hanya permainan angka atau retorika belaka.
Pimpinan boleh memaksa petani untuk melakukan pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penyuluh harus mendampingi petani serta berkomitmen untuk lebih bertanggung jawab dalam melakukan penyuluhan dan pendampingan. Level perkembangan pertanian meliputi :
Produksi/produktivitas
Ramah lingkungan dan berkelanjutan
Petani sejahtera
Untuk kelompok tani atau gabungan kelompok tani, jika mendapat bantuan harus dikelola dengan baik oleh seluruh anggota. Sehingga kita dapat bersama-sama menuju petani sejahtera melalui Pertanian Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan.
Pada hari Jumat 29 Juli 2022, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi Bidang Penyuluhan bersama Petugas IPDMIP Kecamatan Ngawi, serta Penyuluh Pertanian Lapang dari Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Ngawi dan Kecamatan Pitu telah mengadakan kegiatan Kunjungan Lintas Desa di Desa Watualang, Kecamatan Ngawi.
Acara dibuka dengan sambutan dari Koordinator BPP Kec. Ngawi, Perwakilan Penyuluh Pertanian Lapangan BPP Kec. Pitu, dan sambutan dari Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi. Kegiatan dilanjut dengan pemaparan materi dari petugas IPDMIP Kecamatan Ngawi lalu praktek pembuatan pupuk kompos bersama para petani, kemudian diskusi dengan pemateri dan sesama petani.
Kunjungan Lintas Desa itu sendiri merupakan salah satu kegiatan di dalam program IPDMIP yang mempertemukan petani dari desa yang menerima program IPDMIP (Desa Watualang) dengan yang tidak menerima program IPDMIP (Desa Pitu). Tujuan dari kegiatan tersebut adalah sebagai wadah berbagi informasi mengenai teknologi dan inovasi pertanian dari desa yang menerima program IPDMIP dengan yang tidak menerima program IPDMIP.
Kamis, 28 Juli 2022 pukul 09.00 WIB-Selesai dilaksanakan oleh Sekolah Lapang IPDMIP Tahap II di Kelompok Tani “Sidodadi” dan “Sri Mekar” Desa Dawu Kecamatan Paron. Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus kelompok tani dan anggota kelompok, Koordinator BPP, PPL Balai Penyuluhan Pertanian Paron dan Staf Lapang IPDMIP. Selanjutnya materi disampaikan oleh PPL Pak Kukuh mengenai bahaya bahan bimia. Dilanjutkan praktek yang diarahkan langsung oleh Petugas POPT Bu Ayu mengenai pupuk organik yang dibuat dengan campuran jamur tricoderma.
Pemberian Materi oleh PPL (Pak Kukuh)
Ketergantungan terhadap bahan-bahan kimia (pupuk kimia) harus segera kita tinggalkan. Kita harus menggali bahan-bahan disekitar kita yang bisa kita manfaatkan untuk mengganti bahan kimia tersebut. Sudah saatnya kita kembali ke alam, banyak mikroorganisme yang dapat kita manfaatkan untuk proses kelestarian lingkungan kita. Salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida adalah jamur Trichoderma, sp, mikroorganisme ini adalah jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan. Trichoderma, sp disamping sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman. Trichoderma, sp dapat menghambat pertumbuhan serta penyebaran racun jamur penyebab penyakit bagi tanaman.
Toko Tani Indonesia Center (TTIC) adalah salah satu usaha pemerintah memotong rantai pasok pangan. Dengan rantai pasokan yang makin pendek, diharapkan harga barang juga akan turun. TTIC dibentuk dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok strategis, rantai distribusi pemasaran yang terintegrasi agar lebih efisien, harga konsumen dapat ditransmisikan dengan baik kepada harga petani (produsen), informasi pasar antar wilayah berjalan dengan baik, mencegah terjadinya Patron-Client (pemasukan pangan ke pasar suatu wilayah hanya boleh dipasok oleh pelaku usaha tertentu), dan mencegah penyalahgunaan marketpower oleh pelaku usaha tertentu.
Toko Tani Indonesia Center Kabupaten Ngawi
Kegiatan TTIC secara tidak langsung berperan dalam mengatasi anjloknya harga pada masa panen raya dan tingginya harga pada saat paceklik dan menjadi instrumen yang dibuat Pemerintah untuk menahan gejolak harga dalam situasi tertentu, merupakan mekanisme yang berkelanjutan baik pada saat situasi suplai melimpah dan kurang atau sebagai stabilisator, dalam menjaga pasokan pangan pemerintah bersama masyarakat.
Kegiatan TTIC telah mulai dilaksanakan sejak tahun 2016 di 32 (tiga puluh dua) provinsi. Pada Tahun 2017 kegiatan dikembangkan dengan beberapa penyempurnaan konsep dan teknis pelaksanaan sesuai dengan perkembangan dan permasalahan yang dihadapi selama melaksanakan kegiatan PUPM tahun 2016 baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.
Dengan Toko Tani Indonesia maka rantai pasok (supply chain) pangan yang semula 8-9 pihak menjadi hanya 3-4 pihak. Diharapkan dengan berkurangnya pihak-pihak terkait dalam rantai pasok, harga pangan dapat turun hingga 30%.
Jika sebelumnya sebuah produk pangan harus melewati petani → penggilingan (importir) → distributor → sub distributor → agen → sub agen → pedagang grosir → pedagang eceran → konsumen akhir. Dipangkas menjadi petani → Gapoktan → Toko Tani Indonesia Center (TTIC)→langsung konsumen akhir.
Diharapkan dengan sistem ini harga pangan menjadi murah dan produsen dapat tetap memperoleh keuntungan yang wajar. Lokasi TTIC di Kabupaten Ngawi sendiri berada di Jl. Basuki Rahmat No. 1 A. Berikut adalah produk beserta harga yang tersedia di TTIC Kabupaten Ngawi :
Beras segar kemasan 5kg Rp.45.000
Beras pulen hitam Sri Katon kemasan 5kg, Rp.51.500
Beras pulen hijau Sri Katon kemasan 5kg, Rp.46.500
Beras asli kemasan hijau Tani Makmur Kartoharjo kemasan 5kg, Rp.46.500