Kendalikan Harga Pangan, DKPP Gelar Pasar Pangan Murah Berkualitas di Ngawi

Kendalikan Harga Pangan, DKPP Gelar Pasar Pangan Murah Berkualitas di Ngawi

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur melangsungkan ‘Gelar Pasar Murah Berkualitas’ di halaman perkantoran Kecamatan Ngawi di Gang Sumbawa no 17, Ngelarangan, Karangasri, Ngawi. Pada hari Jumat 4 November 2022. Program ini selaras dengan semangat Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok dengan koordinasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi melalui Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan.

Bapak Camat kecamatan Ngawi, membuka Pasar Pangan Murah Berkualitas, Pasar Pangan Murah Berkualitas ini terbuka bagi masyarakat yang ingin membeli kebutuhan bahan pokoknya, di Gelar Pasar Murah Berkualitas itu, lanjutnya, terdapat aneka sembako seperti beras, minyak goreng, gula pasir, cabai merah besar, canai rawit merah, bawang putih, telur ayam, daging ayam, daging sapi dan lainnya.

Kemudian juga ada makanan olahan seperti frozen food, kue kering, makanan ringan, minuman herbal, krimer tinggi serat, aneka sambal, saus dan sarden, hingga makanan dan minuman siap saji lainnya. Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi berharap masyarakat bisa datang membeli langsung produk yang dibutuhkan, karena harga juga murah dibawah harga pasar. “Datang dan membeli produk yang dibutuhkan,”.

TTIC (TOKO TANI INDONESIA CENTER) Ngawi, juga membuka lapak diacara ini. TTIC menawarkan Beras Segar hasil Gapoktan di Kabupaten Ngawi dengan harga khusus Rp 8500 saja. Kemudian TTIC juga menawarkan telur omega dengan hraga Rp 23500.

Susut Hasil Panen Komoditi  Tanaman Pangan Padi

Susut Hasil Panen Komoditi Tanaman Pangan Padi

  1. Susut akibat perontokan menggunakan Power Thresher Mobile

Susut yang dihitung adalah sisa-sisa gabah yang tercecer di sekitar alat baik di atas terpal maupun karung yang sudah dipersiapkan. Penghitungan susut dilakukan dengan beberapa komponen sebelum dilakukan penimbangan gabah yang tercecer. 

  1. Susut panen dengan Combine Harvester

Metode ini dilakukan dengan menjalankan alat seperti halnya panen biasa. Dilakukan peletakkan 9 papan yang disebar sepanjang lintasan CHB untuk menampung gabah yang tercecer di bawah lintasan alat, dan pada bagian belakang alat dipasang layar atau terpal untuk menampung kotoran jerami yang keluar dari alat.

 

Berdasarkan hasil penghitungan akhir, didapatkan bahwa panen menggunakan Combine Harvester memiliki nilai susut yang paling rendah (0,2%), hal tersebut membuktikan bahwa hadirnya teknologi Combine Harvester memiliki manfaat yang cukup besar bagi petani sehingga petani tidak kehilangan hasil panen yang besar. Metode panen menggunakan Power Thresher memiliki nilai susut paling tinggi (3,17%), hal tersebut disebabkan kondisi padi yang basar sehingga hasil yang keluar dari alat terlempar lebih banyak daripada saat kondisi padi kering. Sedangkan metode manual memiliki nilai susut yang tergolong sedang (2,35%), karena kondisi lahan yang basah sehingga padi yang dipanen dapat langsung dimasukkan ke dalam karung.

“Ketersediaan sarana dan tingkat SDM juga mempengaruhi hasil panen suatu komoditas”, jelas perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur. Susut hasil dapat ditekan dengan penetapan waktu panen dan waktu perontokkan, serta dipengaruhi dengan penggunaan alat yang tepat pada saat panen.

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

  1. Susut panen secara manual dengan menggunakan sabit bergerigi

Penghitungan susut panen secara manual dilakukan dengan metode ubinan, kemudian peletakkan papan 9, dan panen dengan memotong batang padi menggunakan sabit.

  1. Susut akibat perontokan menggunakan Power Thresher Mobile

Susut yang dihitung adalah sisa-sisa gabah yang tercecer di sekitar alat baik di atas terpal maupun karung yang sudah dipersiapkan. Penghitungan susut dilakukan dengan beberapa komponen sebelum dilakukan penimbangan gabah yang tercecer. 

  1. Susut panen dengan Combine Harvester

Metode ini dilakukan dengan menjalankan alat seperti halnya panen biasa. Dilakukan peletakkan 9 papan yang disebar sepanjang lintasan CHB untuk menampung gabah yang tercecer di bawah lintasan alat, dan pada bagian belakang alat dipasang layar atau terpal untuk menampung kotoran jerami yang keluar dari alat.

 

Berdasarkan hasil penghitungan akhir, didapatkan bahwa panen menggunakan Combine Harvester memiliki nilai susut yang paling rendah (0,2%), hal tersebut membuktikan bahwa hadirnya teknologi Combine Harvester memiliki manfaat yang cukup besar bagi petani sehingga petani tidak kehilangan hasil panen yang besar. Metode panen menggunakan Power Thresher memiliki nilai susut paling tinggi (3,17%), hal tersebut disebabkan kondisi padi yang basar sehingga hasil yang keluar dari alat terlempar lebih banyak daripada saat kondisi padi kering. Sedangkan metode manual memiliki nilai susut yang tergolong sedang (2,35%), karena kondisi lahan yang basah sehingga padi yang dipanen dapat langsung dimasukkan ke dalam karung.

“Ketersediaan sarana dan tingkat SDM juga mempengaruhi hasil panen suatu komoditas”, jelas perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur. Susut hasil dapat ditekan dengan penetapan waktu panen dan waktu perontokkan, serta dipengaruhi dengan penggunaan alat yang tepat pada saat panen.

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur untuk mengetahui nilai susut hasil panen komoditas padi yaitu Pengukuran Susut Hasil Komoditi Tanaman Pangan yang dilaksanakan di Desa Sukowiyono, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi (02/11/2022). Kegiatan juga dilaksanakan bersama BPP Kecamatan Padas dan Petugas Data Tanaman Pangan.

Penghitungan susut hasil ini hanya dapat dilaksanakan pada saat memasuki masa panen, yang pelaksanaannya dilakukan dengan beberapa metode antara lain:

  1. Susut panen secara manual dengan menggunakan sabit bergerigi

Penghitungan susut panen secara manual dilakukan dengan metode ubinan, kemudian peletakkan papan 9, dan panen dengan memotong batang padi menggunakan sabit.

  1. Susut akibat perontokan menggunakan Power Thresher Mobile

Susut yang dihitung adalah sisa-sisa gabah yang tercecer di sekitar alat baik di atas terpal maupun karung yang sudah dipersiapkan. Penghitungan susut dilakukan dengan beberapa komponen sebelum dilakukan penimbangan gabah yang tercecer. 

  1. Susut panen dengan Combine Harvester

Metode ini dilakukan dengan menjalankan alat seperti halnya panen biasa. Dilakukan peletakkan 9 papan yang disebar sepanjang lintasan CHB untuk menampung gabah yang tercecer di bawah lintasan alat, dan pada bagian belakang alat dipasang layar atau terpal untuk menampung kotoran jerami yang keluar dari alat.

 

Berdasarkan hasil penghitungan akhir, didapatkan bahwa panen menggunakan Combine Harvester memiliki nilai susut yang paling rendah (0,2%), hal tersebut membuktikan bahwa hadirnya teknologi Combine Harvester memiliki manfaat yang cukup besar bagi petani sehingga petani tidak kehilangan hasil panen yang besar. Metode panen menggunakan Power Thresher memiliki nilai susut paling tinggi (3,17%), hal tersebut disebabkan kondisi padi yang basar sehingga hasil yang keluar dari alat terlempar lebih banyak daripada saat kondisi padi kering. Sedangkan metode manual memiliki nilai susut yang tergolong sedang (2,35%), karena kondisi lahan yang basah sehingga padi yang dipanen dapat langsung dimasukkan ke dalam karung.

“Ketersediaan sarana dan tingkat SDM juga mempengaruhi hasil panen suatu komoditas”, jelas perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur. Susut hasil dapat ditekan dengan penetapan waktu panen dan waktu perontokkan, serta dipengaruhi dengan penggunaan alat yang tepat pada saat panen.

Mari Simak Cara Pembuatan Beauveria Bassiana!

Mari Simak Cara Pembuatan Beauveria Bassiana!

Kalian tau gak sih apa itu Beauveria bassiana? Beauveria bassiana merupakan salah satu cendawan yang ditemukan pada tanah yang menguntungkan bagi berbagai tanaman. Cendawan ini memiliki kemampuan untuk menginfeksi beragam ordo serangga yang menjadi hama tanaman tanpa menyebabkan penyakit tanaman atau merusak produk hasil tanaman.

Penasaran dengan alat, bahan dan proses pembuatannya? Simak hal berikut ya. 

Alat :

  1. Pisau 1 buah 
  2. Gunting 1 buah
  3. Panci 2 buah 
  4. Telenan 1 buah
  5. Selang kecil 3 buah 
  6. Aerator 1 buah 
  7. Botol air mineral 3 buah
  8. Drum sedang 1 buah 
  9. Gayung 1 buah 
  10. Kompor 1
  11. Baskom 2 buah 
  12. Spatula 1 buah 
  13. Saringan 1 buah 

Bahan :

  1. Air 20 Liter 
  2. Kentang 5 kilogram
  3. PK 1 buah 
  4. Isolat 3 buah 
  5. Alcohol 1 buah 
  6. Gula 250 gram
  7. Plastik (kresek) sedang 1 buah 
  8. Karet gelang 3 buah 
  9. Plastisin Secukupnya 

Proses pembuatannya sebagai berikut :

  1. Kupas kentang, cuci dan potong kecil-kecil seperti dadu dan ada juga yang pipih agar cepat matang. 
  2. Rebus air, tunggu hingga mendidih.
  3. Masukkan gula 250 gram ke panic yang berisi air tersebut. 
  4. Setelah air mendidih, masukkan potongan kentang yang pipih, dilanjut kentang yang dadu. Kentang dimasukkan di panci hingga penuh.
  5. Aduk perlahan menggunakan spatula, jangan sampai air rebusan kentang tumpah. 
  6. Setelah kentang empuk atau matang, angkat dan tiriskan menggunakan saringan, taruh di baskom.
  7. Kentang terangkat, air rebusan kentang dipindahkan menggunakan gayung ke drum yang akan dibuat Beauveria bassiana. Lalu tutup kedua drum menggunakan plastic (kresek) sedang dan tali dengan karet gelang. 
  8. Selanjutnya lubangi 3 botol air mineral dengan gunting atau pisau, agar selang bisa masuk di lubang tersebut. Tidak lupa, salah satu botol diisi dengan kapas, botol satunya diisi air biasa sebagai air control, dan satu lagi diisi dengan PK. 
  9. Selang kecil dimasukkan ke 3 botol tersebut. Lalu hubungkan dengan aerator dan drum.
  10. Masukkan PK di salah satu botol yang diisi air yang tidak penuh, sebanyak ¾ dari botol.
  11. Lubangi drum, dan masukkan selang ke lubang drum. Atur juga aeratornya. 
  12. Rekatkan selang, ketiga botol, dan lubang drum dengan menggunakan malam atau plastisin, gunakan secukupnya yang terpenting tertutup dan tidak ada udara yang masuk. 
  13. Check apakah botol PK dan botol air control sudah berfungsi dengan baik dilihat dari keluarnya buih. Apabila belum, check selang yang mengarah ke drum atau check aeratornya. 
  14. Siapkan 3 isolat. Sebelum memegang isolat, pastikan tangan steril dengan menggunakan alcohol. Buka isolat dan masukkan air dari botol air mineral yang belum dibuka atau masih penuh. Setelah itu kocok isolat hingga naik atau keluar. 
  15. Lakukan hal yang sama dengan 2 isolat lainnya. Setelah isolat keluar atau naik, masukkan ke drum dengan cepat lalu tutup kembali.
  16. Check kembali botol yang berisi air kontrol dan botol PK masih mengeluarkan buih atau tidak. Apabila masih, pembuatan Beauveria bassiana berhasil. Tunggu hingga 14 hari baru drum bisa dibuka. 

Kegunaan Beauveria bassiana adalah mencegah perkembangan hama wereng batang coklat, walang sangit, kepinding tanah, lembing hijau, kutu daun, dan ngengat penggerek batang padi. Cara aplikasi setelah difermentasi selama 14 hari yaitu 1 gelas air mineral untung 1 tangki 14 liter disemprotkan sore hari seminggu sekali. Tujuan kegiatan ini diharapkan petani mampu membuat Beauveria bassiana sendiri.

Dengan Aplikasi Jabling, Cukup Dari Rumah Permasalahan Alsintan Selesai

Dengan Aplikasi Jabling, Cukup Dari Rumah Permasalahan Alsintan Selesai

Apa itu Aplikasi Jabling?? Jabling merupakan singkatan dari Jasa Bengkel Keliling Alsintan. Aplikasi bengkel keliling alsintan yang dilaunching oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur ditujukan kepada UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alsintan) dan petani di Jawa Timur. Begitu pula dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi gencar melakukan sosialisasi aplikasi ini untuk dapat dipergunakan dan dimanfaatkan oleh UPJA, Gapoktan, Poktan, maupun masyarakat sekitar Kabupaten Ngawi.  

Aplikasi Jabling terdiri dari 2 macam, antara lain:

  1. Aplikasi Jabling Website untuk Admin UPJA. Peran UPJA disini sebagai admin penyedia alsintan. Tujuan aplikasi website ini digunakan untuk pendataan UPJA di setiap Kabupaten/Kota, Pendataan Alsintan yang dimiliki UPJA agar kebutuhan alsintan dapat terkelola dengan baik, serta sebagai informasi tentang penyewaan, bengkel dan konsultasi alsintan. Peran UPJA dibutuhkan guna lancarnya distribusi Alsintan di setiap daerah sehingga mencapai semua kalangan dan masyarakat umum. UPJA dapat dibentuk jika ketersediaan alsintan lengkap dan memenuhi persyaratan.
  2. Aplikasi Jabling Mobile/ aplikasi yang terdapat di hp android. Yang diperuntukkan kepada setiap petani yang membutuhkan sewa alsintan, perbaikan alsintan, dan dapat digunakan untuk konsultasi permasalahan alsintan. Petani dapat menyewa alsintan cukup dari hp tanpa perlu ke tempat penyewa. 

Berikut merupakan tampilan awal daripada Aplikasi Jabling Mobile:

Aplikasi ini dapat di download melalui playstore. Atau dapat diakses di Link berikut:

Aplikasi ini dapat di download melalui playstore. Atau dapat diakses di Link berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.dipertakp.jabling_mobile

Berikut adalah cara menggunakan Aplikasi Jabling Mobile:

  • Setelah Aplikasi di download, pengguna klik Daftar Sekarang di bagian bawah dan akan muncul tampilan seperti gambar kedua. Isi identitas sesuai dengan pengguna. Jika sudah klik Daftar
  • Setelah daftar, tampilan seperti di gambar 3. Pengguna dapat masuk menggunakan username dan password yang telah didaftarkan.
  • Pada gambar 4, terdapat tampilan daftar alsintan yang tersedia di UPJA. UPJA dapat menambahkan jenis alsintan yang dimiliki melalui aplikasi website Jabling.

  • Jika pengguna ingin menyewa, pilih salah satu alsintan yang akan disewa (ikuti petunjuk seperti gambar di bawah), lalu akan ada tampilan berupa nama UPJA beserta lokasi, dan dapat memilih lokasi yang terdekat agar ongkir lebih murah. Setelah memilih lokasi yang paling dekat, ada tampilan Biaya Sewa, Spesifikasi alat, tanggal sewa, dan harus mengisi Sewa Alat per Hektar. Dan terakhir mengisi alamat yang dituju lalu klik Sewa. Dan penyewaan dapat dilakukan setelah Admin UPJA menyetujuinya di halaman website Jabling. 

  • Jika pengguna membutuhkan jasa bengkel karena alsintan yang di rumah rusak, dapat memanfaatkan aplikasi ini dengan cara ke halaman awal aplikasi. Di dalam Menu, terdapat icon Bengkel. Dan akan ditampilkan halaman UPJA yang dipilih, Alamat Rumah pengguna, Tanggal service, dan Kerusakan yang dialami. Isi sesuai apa yang menjadi permasalahan pengguna. Lalu klik Menunggu Konfirmasi dan Admin UPJA akan mengkonfirmasi permintaan tersebut. Tampilan aplikasi untuk jasa bengkel keliling adalah seperti dibawah ini:

Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam sewa alsintan dan sewa jasa perbengkelan alsintan. Selain itu, dengan bengkel keliling alsintan berbasis online ini, dapat bermanfaat bagi UPJA agar mampu melaksanakan pelayanan jasa sewa dan perbengkelan dengan cepat, efisien serta tepat sasaran yang mampu menjangkau pelosok wilayah pertanian, selain itu alat yang dimiliki dapat digunakan semaksimal mungkin. Dengan kemudahan ini, diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian di Jawa Timur khususnya di Kabupaten Ngawi.

Ritual Methil Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan

Ritual Methil Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi bersama Pemerintah Desa Bintoyo, Kecamatan Padas melaksanakan Ritual Methil dalam rangka menjelang panen hasil Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB) yang dilaksanakan di Perempatan Sawah Desa Bintoyo, Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi (31/10/2022). Acara Methil dihadiri oleh H. Ony Anwar Harsono, ST, MH selaku Bupati Ngawi, Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, Camat dari Kecamatan Padas, seluruh Kepala Desa se-Kecamatan Padas, dan anggota Poktan dan Gapoktan di Desa Bintoyo, Desa Sukowiyono, dan Desa Tungkulrejo. 

Wilayah persawahan Desa Bintoyo maupun Desa Sukowiyono dan sekitarnya merupakan salah satu wilayah dengan lahan sawah yang terhindar dari virus kerdil yang tengah melanda Kabupaten Ngawi, sehingga tradisi atau ritual methil ini dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur dari para petani selaku pemilik lahan sawah karena telah melaksanakan budidaya padi hingga akhir panen. Tradisi ini dilakukan juga sebagai sarana guyub rukun antar tetangga, saling memberi, dan ajang untuk bersedekah baik sesama makhluk hidup maupun kepada alam. Ritual methil ini dilaksanakan pada lahan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan yang diharapkan dapat mengembalikan kandungan mikroorganisme pada tanah yang sudah lama tercemar residu kimia, sehingga dapat memperbaiki kandungan tanah dan membuat hasil panen menjadi lebih sehat untuk dapat dikonsumsi. “Kami berharap ritual atau tradisi methil ini dapat dijadikan sebagai ajang pariwisata bagi generasi muda sehingga dapat dilestarikan dengan baik”, ujar Supardi, SE, M.Si selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi.

Pelaksanaan ritual methil ini juga turut menghadirkan beberapa hiburan seni berupa tari-tarian yang dibawakan oleh masyarakat sekitar, mulai dari tarian tradisional yang ditampilkan oleh Perangkat Desa Sukowiyono, tarian kreasi oleh anak-anak TK wilayah setempat, hingga seni teather Dewi Sri. “Diharapkan generasi muda selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan tradisi atau ritual methil agar memahami tujuan dan manfaat dari kegiatan methil itu sendiri, sehingga dapat melanjutkan dan melestarikan tradisi methil di wilayah sekitar”, ujar Bupati Ngawi. Ritual methil ditutup dengan rebutan gunungan, dilanjutkan dengan rebutan 200 ekor ayam dan 1 kwintal lele yang telah disediakan oleh panitia methil.