Teknik Pengambilan Ubinan Pada Tanaman Pangan

Teknik Pengambilan Ubinan Pada Tanaman Pangan

Kegiatan Ubinan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh PPL (penyuluh pertanian) untuk mendapatkan informasi tentang produksi pada tanaman pangan yang akurat dan menggambarkan kondisi terkini. Ubinan adalah luasan pada pertanaman, yang umumnya berbentuk empat persegi panjang atau bujur sangkar (untuk mempermudah perhitungan luas), yang dipilih untuk mewakili suatu hamparan pertanaman yang akan diduga produktivitasnya (hasil tanaman per hektar tanpa pematang) dengan cara menimbang hasil (kg/ubinan) dan dilakukan wawancara dengan penggarap atau pemilik lahan untuk mengumpulkan data valid yang berkaitan dengan produktivitas. Karakteristik yang dikumpulkan tersebut meliputi penggunaan pupuk, benih, pengairan pestisida, cara penanaman dan sebagainya. 

Pada dasarnya kegiatan ubinan ini dilakukan pada tanaman padi sawah, padi ladang, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar. Tahap pertama yang harus dilakukan adalah menentukan hari yang tepat untuk pengambilan ubinan dan sampel ubinan yang sudah siap panen (fisiologis dan umurnya sudah tepat). Hal-hal yang harus di persiapkan secara sederhana seperti : alat ubin, tongkat, timbangan gantung, wadah sampel dan alat pemotong. Waktu pengambilan ubinan yang baik adalah dilakukan diatas jam ½ dua belas siang, karna pada waktu itu kita akan mendapatkan hasil dengan tingkat GKP panen yang serendah mungkin, sehingga kadar air dalam butir padi tersebut rendah pula.

 Secara garis besar berikut langkah-langkah dalam pengambilan ubinan yaitu :

    1. Menentukan petak lahan yang akan dilakukan ubinan.
    2. Mengambil titik berbentuk petak atau bujur sangkar per hektar lahan tanaman.
    3. Memberikan tanda pada hasil pengukuran.
    4. Menghitung jumlah rumpun atau batang didalam hasil pengukuran
    5. Mengambil sampel ubinan dengan alat pemotong.
    6. Memisahkan sampel dari daun, dahan, tanah, dll.
    7. Menimbang hasil ubinan.

Berikut tabel ringkasan pengambilan ukuran ubinan untuk berbagai sistem dan jarak tanam serta konversi hasil ke produktivitas, antara lain :

Pengubinan juga menjadi tolak ukur keberhasilan dalam melakukan usaha tani. Peningkatan hasil ubinan menunjukkan adanya dampak penerapan teknologi yang telah di laksanakan. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilakukan kegiatan evaluasi bersama untuk perbaikan usahatani yang akan datang.

Sumber:

Abdulrachman, Sarlan. 2021. Teknik Ubinan Pendugaan Produktivitas Padi Menurut Jarak Tanam. Bulletin APPI. 1:3-5.

Apriyaty, Rahmi. 2020. Teknik Pengambilan Ubinan Pada Tanaman Padi. Kepulauan Selayar: CYBEX Pertanian

 

 

Kunjungan Bupati Ngawi ke Sistem Pertanian Integrated Farm Desa Guyung

Kunjungan Bupati Ngawi ke Sistem Pertanian Integrated Farm Desa Guyung

(11/11/2022) Jum’at, Bupati Kabupaten Ngawi, H. Ony Anwar Harsono, S.T., M.H. mengunjungi Sistem Pertanian Integrated Farm di Desa Guyung. Bupati melakukan kunjungan dalam rangka Jumat berkah yang berlokasi di tiga desa kecamatan Gerih, antara lain Randusongo, Widodaren dan Guyung. Bupati Ngawi tak melewatkan kesempatan untuk melihat Sistem Pertanian Intregrated Farm  yang ada di desa Guyung. Sistem pertanian tersebut adalah binaan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. 

Pada acara tersebut selain Bupati Ngawi banyak pejabat hadir seperti Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, Kepala Bidang yang ada di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi beserta jajarannya, serta Koordinator BPP Kecamatan Gerih bersama timnya dan Kepala Desa Guyung sebagai tuan Rumah.

Dalam sistem tersebut terdapat banyak komponen seperti, lahan pertanian, lumbung pangan, alat penggiling beras / Rice Milling Unit (RMU), Bed Dryer, kandang kambing, dan tempat pengolahan sampah. Nantinya komponen diatas diharapkan mampu membuat siklus yang menguntungkan, sebagai contoh, beras yang telah dipanen dari lahan akan dikeringkan di Bed Dryer, lalu digiling di RMU. Sisa dari proses di atas akan diberikan kepada kambing sebagai pakan, kemudian kotoran dari kandang akan dipisahkan untuk dibuat pupuk atau diolah terlebih dahulu di tempah pengolahan sampah. Terciptanya siklus tersebut akan membuat tidak adanya barang dari lahan atau kandang yang terbuang percuma.

Setelah melaksanakan sholat Jumat bersama warga setempat, Bupati Ngawi mengunjungi  sistem pertanian yang ada di desa Guyung. Kunjungan dimulai dengan Bupati melihat alat penggilingan beras / RMU,  dilanjutkan melihat Bed Dryer yang merupakan bantuan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi. Bupati melanjutkan kunjungan dengan melihat kandang kambing yang berada di sebelah gedung lumbung. Kemudian diakhiri dengan menilik Tempat Pengolahan Sampah yang merupakan bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ngawi. Acara pada hari itu diakhiri dengan makan bersama di kediaman Kepala Desa Guyung.

Jum’at Berkah Bersama Bupati Ngawi Dalam Rangka Sambang Desa Nyambung Roso

Jum’at Berkah Bersama Bupati Ngawi Dalam Rangka Sambang Desa Nyambung Roso

Jumat, 11 November 2022.  Salah satu kegiatan yang dilaksanakan  oleh Bapak bupati dan wakil bupati yaitu jum”at Berkah” (Jum’at Bersama Kepala Daerah) Sambang Desa Nyambung Roso yang bertempat di 3 desa yaitu Desa Randusongo Desa Widodaren dan Desa Guyung Kecamatan Gerih. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Poktan/Gapoktan, masyarakat, Seluruh SKPD  dan Seluruh Kepala Desa Sekecamatan Gerih. 

Pada kesempatan tersebut bapak bupati  Bapak Ony Anwar Harsono berdialog bersama petani poktan /gapoktan yang berkaitan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan (PRLB) serta melihat hasil pembuatan Pupuk organic dari poktan/poktan. 

Ony Anwar mengatakan, beralih ke pertanian ramah lingkungan berkelanjutan tidak sekedar mampu mempebaiki kesuburan saja, namun akan menyehatkan tanah, sehingga akan menjamin kesehatan tanaman dan hasilnya.  

Di samping itu, petani juga didorong agar beralih ke sistem pertanian yang ramah lingkungan. Adapun Pemkab Ngawi memiliki target luasan pertanian organik mencapai 2000  hektar hingga tahun 2023 ini. Yang dimana sekrang sudah mencapai 700 ha. 

Mengenai pertanian ramah lingkungan Desa Widodaren sudah melaksanakan pertanian ramah lingkungan transsisi dengan jumlah 4,28 ha. Desa Randusongo sudah melaksanakan pertanian ramah lingkungan transsisi dengan jumlah 32,05 Ha Desa Guyung sudah melaksanakan pertanian ramah lingkungan transsisi dengan jumlah 15,75 ha. 

Jum’at hari yang penuh keberkahan. Semoga hari ini dipenuhi dengan rahmat-Nya. 

Pelatihan Budidaya dan Pengendalian Penyakit Tanaman Tembakau di BBPP Ketindan Malang

Pelatihan Budidaya dan Pengendalian Penyakit Tanaman Tembakau di BBPP Ketindan Malang

Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Ngawi pada hari Kamis s/d Sabtu 27 – 29 Oktober 2022 mengadakan Pelatihan Budidaya dan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Tembakau di BBPP Ketindan Malang, mengirimkan sebanyak 30 orang petani tembakau dari kelompok tani di Kecamatan Bringin, Kedunggalar, Karangjati, Kendal, Ngrambe, Sine dan Jogorogo. Materi disampaikan oleh Dadang dari Pusat Pelatihan Pertanian Dan Perdesaan Swadaya (P4S)  ”ALAM LESTARI” Blitar . Pupuk Organik bokhasi adalah bahan organik yang difermentasi dengan menggunakan mikroorganisme Bakteri, Jamur dan MOL. Keistimewaan dan Keuntungan, menciptakan tanah yang lebih subur dengan cara memperbaiki populasi mikroba secara alami, memacu pertumbuhan tanaman secara pesat, yang berdampak pada peningkatan hasil panen, memaksimalkan efektifitas pupuk dengan cara membuat nutrisi menjadi lebih tersedia bagi tanaman, membantu proses dekomposisi jerami dan bahan organik lainnya serta melepaskan nutrisi tambahan ke dalam tanah, bakteri yang mendiami tanah akan terus bekerja untuk memberikan manfaat jangka panjang.

Hama dan penyakit merupakan OPT (Organisme  Pengganggu Tumbuhan)  yang menyebabkan kerusakan dan kerugian (pertumbuhan tanaman terganggu, hasil produksi menurun, hingga gagal panen). Hari kedua kunjungan Ke P4S (Pusat Pelatihan Pertanian Dan Perdesaan Swadaya) Tani Makmur Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan  memepelajari teknik pembuatan pestisida nabati. Pestisida nabati merupakan hasil ekstraksi bagian tertentu dari tumbuhan baik dari daun, buah, biji atau akar. Biasanya bagian tumbuhan tersebut mengandung senyawa atau metabolit sekunder dan memiliki sifat racun terhadap hama dan penyakit tertentu.

Hari ketiga kunjungan Di Desa Tangkil Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar. Ketua APTI Kabupaten Blitar Sunyoto mengajarkan budidaya tembakau Organik, melihat langsung pengolahan panen dan pemasaran.  Tembakau organik baru di kembangkan selama 2 ± 4 tahun, Varietas yang dikembangkan diantaranya  varietas Kedululang dan Kenongo. Harmaji (pengepul) bersedia menampung semua jenis tembakau yang dihasilkan oleh petani. sedangkan APTI hanya sebagai mediator antara petani dan pengepul, tentang harga kesepakatan petani dan pengepul. Untuk harga bervariasi sesuai grade merajang, semisal dengan menggunakan alat mencampur atau tidak memakai alat. Pengeringan tidak memakai oven tapi dengan sinar matahari. Daun yang sudah kering  hasil  oven akan berbau sangit yang menyebabkan daun tembakau nanti tidak laku.

Pemupukan Berimbang Kecamatan Kedunggalar

Pemupukan Berimbang Kecamatan Kedunggalar

Pengertian pemupukan secara garis besar adalah usaha untuk memberikan tambahan nutrisi dan unsure hara baik makro maupun mikro dengan tujuan mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik. Biasanya pemupukan digunakan pada tanaman, baik tanaman budidaya maupun tanaman hias,  namun tidak menutup kemungkinan pemupukan digunakan untuk menyuburkan tanah.

Pemupukan bisa dilakukan dalam beberapa cara, bisa dengan pemupukan tabur, kocor,   semprot dan injek atau kita kenal disuntikan.

Konsep pemupukan berimbang adalah pemberian sejumlah pupuk untuk mencapai ketersediaan hara-hara esensial yang seimbang dan optimum kedalam tanah, dengan tujuan untuk : 

  1. Meningkatkan produktivitas dan mutu hasil pertanian
  2. Meningkatkan efisiensi pemupukan
  3. Meningkatkan kesuburan dan kelestarian tanah
  4. Menghindari pencemaran lingkungan dan keracunan tanaman

Dengan penerapan pemupukan berimbang diharapkan sesuai status hara tanah, maka kebutuhan tanaman dan target hasil (neracahara) bisa tercapai. Adapun penentuan dosis pupuk yang sesuai status hara tanah dan kebutuhan tanaman ditetapkan dengan uji tanah. Pengelolaan bahan organik dan pupuk hayati dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pupuk anorganik. Pupuk berimbang “dapat” menggunakan pupuk majemuk tetapi “tidaksama” dengan pupuk majemuk karena penerapan pupuk berimbang harus disesuaikan status hara tanah dan produktivitas padi atau varietas padi,  dimana formula  pupuk majemuk harus bersifat “spesifiklokasi” (sesuai status hara dan produktivitas). Pupuk majemuk tetap memerlukan “tambahan” pupuk tunggal seperti urea, SP-36 dan/atau KCl.

Prinsip Pemupukan Berimbang adalah pemupukan dengan empat tepat:

  1. Tepat Jenis/Bentuk yaitu formula pupuk sesuai kondisi tanah dan kebutuhan tanaman.
  2. Tepat Dosis yaitu sesuai dengan status hara tanah, kebutuhan tanaman, dan target hasil .
  3. Tepat Waktu yaitu hara tersedia saat tanaman memerlukan dalam jumlah banyak
  4. Tepat Cara yaitu penempatan pupuk di lokasi tanaman secara efektif mengakses hara

Hara tanah berasal dari pelapukan bahan induk, bahan organik, air irigasi dan hujan serta pengelolaan petani. Sehingga Kesuburan tanah sangat erat hubungannya dengan bahan induk, pengelolaan bahan organik dan dosis pemupukan. Keseimbangan hara merupakan keseimbangan antara hara yang ditambah dan diambil tanaman yang muara pada suatu status hara. Jika hara yang ditambah lebih kecil dari hara yang diambil tanaman maka akan terjadi mining hara tanah (pengurasan), jika hara yang ditambah lebih besar dari hara yang diambil tanaman maka akan terjadi pengkayaan hara tanah (yang jika terjadi secara terus menerus maka akan terjadi kejenuhan) kemudian jika hara yang ditambah setara hara yang diambil tanaman maka yang demikian dinamakan pelestarian kesuburan tanah. Produktivitas tanaman akan sangat tergantung dengan ketersediaan hara, dimana dibatasi oleh ketersediaan hara dalam tanah yang paling minimum. Penambahan hara yang kurang berpengaruh terhadap ketersediaan hara lain. Jika hara yang kurang tergolong hara utama, maka produksi akan semakin rendah. Hara nitrogen (N) sangat dibutuhkan, hara P dan K tergantung status haranya. Sedangkan waktu pemupukan disesuaikan dengan stadia pertumbuhan tanaman.

Berdasarkan macamnya, pupuk terdiri dari dua macam, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik.

1. Pupuk organik

Pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan oleh bakteri pengurai. Macam-macamnya antara lain:

  1. Pupukkandang, merupakan pupuk yang berasal darikotoran hewan
  2. Pupuk hijau, merupakan pupuk organik yang berasal dari tanaman atau berupa sisa panen.
  3. Kompos, sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan dan limbah pabrik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi.
  4. Humus, merupakan material organik yang berasal dari degradasi ataupun pelapukan daun-daun andan ranting-ranting  tanaman yang membusuk, yang akhirnya mengubah humus menjadi tanah. 
  5. Mikroba Penyubur Tanah, Mikroba yang dikemas sebagai pupuk cair disemprotkan ketanah hingga berkembangbiak dan memberi dampak positif bagi kesuburan tanah.

2. Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik atau pupuk buatan (dari senyawa anorganik) adalah pupuk yang sengaja dibuat oleh manusia dalam pabrik dan mengandung unsur hara tertentu dalam kadar tinggi. Pupuk anorganik digunakan untuk mengatasi kekurangan mineral murni dari alam yang diperlukan tumbuhan untuk hidup secara wajar. Pupuk anorganik dapat menghasilkan bulir hijau dan yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis.

Berdasarkan kandungan unsur-unsurnya, pupuk anorganik digolongkan sebagai berikut :

  1. Pupuk Tunggal

Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsure hara sebagai penambah kesuburan. Contoh pupuk tunggal yaitu pupuk N, P, dan K.

a) Pupuk Nitrogen.

Fungsi nitrogen (N) bagi tumbuhan adalah:

  1. Mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi tanaman, dan merangsang pertunasan.
  2. Memperbaiki kualitas, terutama kandungan proteinnya.
  3. Menyediakan bahan makanan bagi mikroba (jasadrenik)

Pupuk yang paling banyak mengandung unsure nitrogen adalah pupuk urea.

b) Pupuk Fosforus

Fosforus (P) bagi tanaman berperan dalam proses:

  1. Respirasi dan fotosintesis
  2. Penyusunan asam nukleat
  3. Pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah.
  4. Perangsang perkembangan akar, sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan, dan,
  5. Mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko keterlambatan waktu panen.

Unsure fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit dari pada unsure nitrogen. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4.

c) Pupuk Kalium

Fungsi kalium bagi tanaman adalah:

  1. Mempengaruhi susunan dan mengedarkan karbohidrat di dalam tanaman.
  2. Mempercepat metabolisme unsure nitrogen.
  3. Mencegah bunga dan buah agar tidak mudah gugur.

  1. Pupuk Majemuk

Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsure hara yang digunakan untuk menambah kesuburan tanah.Contoh pupuk majemuk yaitu NP, NK, dan NPK. Pupuk majemuk yang paling banyak digunakan adalah pupuk NPK yang mengandung senyawa ammonium nitrat (NH4NO3), ammonium dihidrogen fosfat (NH4H2PO4), dan kalium klorida (KCL).

Penggunaan pupuk majemuk harus disesuaikan dengan kebutuhan dari jenis tanaman yang akan dipupuk karena setiap jenis tanaman memerlukan perbandingan N, P, dan K tertentu. Di Indonesia beredar beberapa jenis pupuk majemuk dengan komposisi N, P, dan K yang beragam. (Anonymousc,2012)

Bentuk-bentuk Pupuk

1        Pupuk Padat

Untuk membantu pertumbuhan tanaman dapat dilakukan dengan pupuk yang padat. Pupuk padat lebih lama untuk diserap tanaman. Karena harus diubah dan mencampur dahulu didalam tanah agar dapat dimanfaat kandengan baik

2        Pupuk Cair

Untuk memudahkan unsur hara dapat diserap tanah dan tanaman bahan organik dapat dibuat menjadi pupuk cair terlebih dahulu. Pupuk cair menyediakan nitrogen danunsur mineral lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman (Hardjowigeno,2004).

Sumber: 

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian 2015