Jum’at Berkah Bersama Bupati Ngawi dalam Rangka Sambang Desa Nyambung Roso di Kecamatan Karanganyar

Jum’at Berkah Bersama Bupati Ngawi dalam Rangka Sambang Desa Nyambung Roso di Kecamatan Karanganyar

Jumat, 25 November 2022.  Bupati Ngawi, Sekda Kab. Ngawi, Dinas Ketahanan Pangan & Pertanian Kab. Ngawi beserta OPD Pemkab Ngawi melaksanakan kegiatan Jum’at Berkah (Bersama Kepala Daerah) di Kecamatan Karanganyar. Pada kesempatan tersebut bapak bupati Ngawi (Ony Anwar Harsono) mengunjungi beberapa desa di Kecamatan Karanganyar diantaranya Desa Karanganyar, Desa Gembol dan Desa Mengger. Dalam kegiatan Jum’at berkah ini Bapak Bupati dan rombongan juga meninjau beberapa sarana prasarana di Kecamatan Karanganyar seperti jembatan dan perbaikan jalan, meresmikan sarana ibadah (mushola) di Desa Karanganyar serta penyerahan surat akta kelahiran kepada beberapa penerima serta beberapa bantuan lainnya (sembako, bola dan hadiah).  

Pada kesempatan yang sama Bapat Bupati tidak lupa berdialog bersama petani, poktan/gapoktan terkait dengan Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB) serta melihat beberapa hasil produk dari poktan/gapoktan yang berupa Pupuk Organik Cair (POC), Kompos, PGPR dan MOL. Di samping itu, petani juga didorong agar beralih ke sistem pertanian yang ramah lingkungan. Pertanian ramah lingkungan (transisi menuju organik) khususnya di Desa Mengger sendiri untuk padi baru mencapai 0.25 Ha, sedangkan untuk tanaman jagung sudah mencapai 20 Ha.

Kegiatan diakhiri dengan sholat jum’at Bersama di Masjid Desa Karanganyar. Semoga di Jum’at berkah ini, senantiasa memberikan keberkahan untuk semua.


Ulat Grayak pada Tanaman Jagung

Ulat Grayak pada Tanaman Jagung

Tanaman Jagung merupakan salah satu komoditas tanaman yang memiliki peran penting untuk pemenuhan kebutuhan pangan manusia, selain itu juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan pakan ternak. Dengan kondisi tersebut menjadikan peluang bagi petani jagung untuk mengembangkan budidaya tanaman jagung agar produksi jagung meningkat.

Salah satu kendala yang dihadapi bertanam jagung adalah adanya organisme penganggu tumbuhan (OPT). Saat ini OPT yang mulai menganggu produktivitas jagung adalah ulat grayak (Spodoptera frugiperda). Hama tersebut merupakan hama asli daerah tropis dari Amerika Serikat hingga Argentina. Ulat FAW dapat menyerang lebih dari 80 spesies tanaman, termasuk jagung, padi, tebu, sayuran, dan kapas. FAW dapat mengakibatkan kehilangan hasil yang signifikan apabila tidak ditangani dengan baik. Di Indonesia sendiri hama ulat grayak telah ditemukan pada beberapa lokasi pertanaman jagung di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung dan Sumatera Selatan.

Penyebaran hama ulat ‘FAW’ memang begitu cepat, hingga menimbulkan dampak serius yang sangat merugikan. Mengenalinya dengan lebih detail dan kemudian melakukan upaya pengendalian yang maksimal menjadi solusi yang baik untuk mengatasi masalah serangan hama yang sangat rakus tersebut.

Gejala serangan Ulat FAW
• Adanya bekas gerekan dari ulat
• Pada permukaan atas daun atau disekitar pucuk tanaman jagung, ditemukan serbuk kasar seperti serbuk gergaji.
• Ketika populasi ulat FAW ini sangat tinggi, maka bagian tongkol jagung juga akan diserang oleh hama ini.

Cara untuk menanggulangi ulat grayak

  1. Rotasi tanaman untuk memutus daur hidup hama;
  2. Pengolahan tanah yang baik (selama 1 bulan) untuk mengangkat kepompong hama dari dalam tanah agar mati terjemur oleh sinar matahari;
  3. Pemasangan perangkap berferomon yaitu feromon Exi sebanyak 20 buah per hektar;
  4. Pemasangan lampu perangkap sebanyak 30 buah per hektar;
  5. Penyemprotan insektisida jika kerusakan daun telah mencapai 5%;
  6. Penyemprotan insektisida jika populasi kelompok telur telah mencapai 1 kelompok atau 10 tanaman;

Selain itu pengendalian ulat grayak pada jagung juga dapat dilakukan dengan pembuatan pestisida nabati (botani).

Pestisdia nabati untuk ulat grayak

Bahan-bahan:

  1. Bubuk cabai 1 sendok teh
  2. Bawang putih 1 siung
  3. Bawang merah 1 butir
  4. Air 1 liter
  5. Deterjen 1 sendok teh.

Cara pembuatan :

  • Bawang putih dan bawang merah dihancurkan;
  • Campur bubuk cabai dan air, aduk hingga rata, rendam 1 jam lalu saring, tambah deterjen aduk rata.

Aplikasi : semprotkan sore hari.

Kegiatan Pembuatan dan Manfaat Pupuk Kompos dari Kotoran Kambing Desa Tempuran Kec. Paron Kab. Ngawi

Kegiatan Pembuatan dan Manfaat Pupuk Kompos dari Kotoran Kambing Desa Tempuran Kec. Paron Kab. Ngawi

Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan-bahan an organik di dalam tanah, termasuk pupuk an organik. Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal. Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri dingin, remah, wujud aslinya tidak nampak, dan baunya telah berkurang. Penggunaan pupuk kandang yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman. 

Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan sehingga penguapan unsur hara akibat proses kimia dalam tanah dapat dikurangi. Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling baik dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair akan cepat diserap oleh tanaman.

Cara Membuat Pupuk Organik Padat dari Kotoran Kambing

Sebelum masuk ke dalam pembahasan cara membuat pupuk kandang dari kotoran kambing, kamu perlu tahu terlebih dahulu apa saja yang perlu disiapkan.

Berikut adalah alat dan bahannya:

  • Ember
  • Cangkul
  • Terpal
  • 1/2-1 ton kotoran kambing
  • 200 kg abu/sekam/bekas gergajian
  • 200 kg kapur pertanian atau dolomit
  • 4 botol EM4

Proses Pembuatan Pupuk Kandang

  1. Hancurkan kotoran kambing menggunakan mesin atau campurkan bersama pupuk urea.
  2. Siapkan lahan untuk mengolah pupuk yang bebas dari genangan air dan terpaan hujan.
  3. Buatlah lapisan-lapisan bahan pembuatan pupuk padat dengan mencampur kotoran kambing bersama kapur pertanian, sekam, atau bekas gergajian hingga ketebalannya 20-30 cm.
  4. Siapkan ember yang sudah diisi dengan bakteri EM4 sesuai dosis dan beri air secukupnya.
  5. Siram larutan EM4 tersebut pada campuran kotoran kambing yang sudah dibuat dengan kadar mencapai 40%. Jika kamu meremas segenggam kotoran dan tidak ada air yang menetes, artinya komposisi air sudah pas.
  6. Lakukan pada arah sebaliknya, buatlah gunungan selebar terpal penutup yang telah disiapkan.
  7. Tutup timbunan dengan terpal dan berikan beban di setiap sisinya agar tidak terhempas oleh angin.
  8. Diamkan gunungan calon pupuk kandang tersebut selama 1 minggu dan buka terpalnya agar bakal pupuk melalui proses airasi pada pengomposannya.
  9. Jika hawa panas keluar dari timbunan, hal tersebut menandakan bahwa proses pengomposan sukses.
  10. Untuk menghilangkan aroma amoniak agar segera bisa digunakan, diamkan selama 3 minggu agar kotoran kambing terkena angin.

Itulah cara membuat pupuk kandang dari kotoran kambing.

Selain itu, kamu pun harus mengetahui apa saja manfaat penggunaan pupuk kandang yang terbuat dari kotoran kambing.

Manfaat Pupuk Kandang dari Kotoran Kambing

  • Ramah terhadap lingkungan karena terbuat dari bahan organik dan terbebas dari penggunaan bahan kimia
  • Lebih mudah terurai oleh tanah dan tidak merusak lingkungan
  • Menjaga kesuburan tanah hingga bertahun-tahun karena bahan organiknya sangat mudah diurai dan tidak meninggalkan komponen pada tanah
  • Mengurangi limbah peternakan
  • Melenyapkan potensi munculnya patogen yang melekat pada kotoran hewan ternak
Temu Usaha Petani Tembakau dan Launching Aplikasi Si Ketan (Sistem Kegiatan Penyuluhan)

Temu Usaha Petani Tembakau dan Launching Aplikasi Si Ketan (Sistem Kegiatan Penyuluhan)

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi mengadakan temu usaha petani tembakau dan launching aplikasi Sistem Kegiataan Penyuluhan Pertanian (SI KETAN) yang diselenggarakan pada Selasa (22/11) kemarin di Kurnia Convetion Hall Kabupaten Ngawi.

Kegiatan ini dihadiri oleh petugas penyuluh Kecamatan dan petani tembakau di Kabupaten Ngawi dari Kecamatan Karangjati, Bringin, Kasreman Kedunggalar, Jogorogo, Kendal, Ngrambe dan Sine. Kegiatan juga menghadirkan narasumber dari APTI Kabupaten Ngawi, Ketua APTI Kabupaten Demak Jateng dan gradder PT. Djarum Kabupaten Demak dan Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Kegiatan ini sekaligus melaunching aplilasi Sistem Kegiataan Penyuluhan Pertanian (SI KETAN) dengan tujuan untuk membantu petugas penyuluh dalam melakukan pembinaan di kelompok petani di masing – masing Kecamatan. SI KETAN terdapat fitur yang dapat diakses seperti chat yang sudah disediakan berbasis android apabila ada keluhan maupun kendala dilapangan, fitur toko tani untuk memasarkan produk, fitur info tani untuk mengetahui dan memberikan materi – materi kepada petani dengan petugas penyuluh serta fitur info panen untuk mengetahui kapan panen, area panen dan komoditas panennya dan nantinya dapat diunduh di playstore.

Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono memberi pengarahan bahwa, dengan aplikasi SI KETAN yang dilaunching Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi untuk bagaimana bisa lebih mudah berinteraksi bersama petani di Kabupaten Ngawi dengan tanya jawab dengan petugas penyuluh yang ada jika ada keluhan dan kendala di lapangan. Masyarakat juga bisa melihat daerah mana, menanam apa, kapan panen dan hasil panennya.

Bapak Ony menambahkan, melalui aplikasi SI KETAN tersebut bisa memotong rantai pangan yang panjang bisa untuk dipangkas dan dua – duanya dapat diuntungkan. Yakni petani mendapat harga yang pantas, mempunyai keuntungan dan harga lebih murah sebab rantai pangan itu bisa dipersingkat.

Panen Cabai Bersama Bapak Bupati Ngawi

Panen Cabai Bersama Bapak Bupati Ngawi

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi bersama Kelompok Tani “Tani Manunggal” Desa Cepoko, Kecamatan Ngrambe melaksanakan Kegiatan Panen Cabai Bersama Bapak Bupati yang dilaksanakan di lahan tanaman cabai kelompok tani “Tani Manunggal” Desa Cepoko, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi (21/11/2022). Acara panen cabai dihadiri oleh H. Ony Anwar Harsono, ST, MH selaku Bupati Ngawi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, Kapolres Kabupaten Ngawi, Camat dari Kecamatan Ngrambe, Kepala Desa Ngrambe, dan anggota kelompok tani “Tani Manunggal”.

Kabupaten Ngawi merupakan salah satu daerah potensi cabai yang tersebar di 12 kecamatan, dan potensi tanaman cabai terbesar berada di Kecamatan Ngrambe, Kecamatan Jogorogo, Kecamatan Widodaren, Kecamatan Mantingan dan Kecamatan Kendal dengan jenis cabai yang di budidayakan terdiri dari cabai besar/teropong, cabai rawit, dan cabai keriting dengan berbagai varietas. Adapun luasan tanaman cabai yang ada di kabupaten ngawi pada tahun 2020 dengan luas tanam sebesar 352 Ha tahun 2021 luas tanam sebesar 344 Ha dan data sementara untuk tahun 2022 Kabupaten Ngawi memiliki luas tanam cabai sebesar 537 Ha.

Hamparan sawah di Desa Cepoko dan sekitarnya memiliki lahan sawah yang luas sehingga dari kelompok tani “Tani Manunggal” memanfaatkan lahan dengan melaksanakan penanaman cabai serentak yang tersebar di Desa Cepoko Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi dengan luas tanam 50 Ha, jenis yang di tanam oleh kelompok tani yaitu cabai besar/teropong dan sebagian besar varietasnya adalah baja dan Columbus. Populasi tanaman cabai 16.000 batang/Ha dengan produktivitas 7-8 Ton/Ha. Harapan dalam kegiatan ini petani cabai lebih semangat kembali untuk menanam cabai sehingga hasil yang didapatkan berkualitas lebih baik lagi. Selain panen cabe, dalam kesempatan ini Bapak Bupati juga berkenan meresmikan Koperasi Cemoro (Cepoko Mulyo Raharjo) yang dikelola oleh Poktan Tani Manunggal untuk mengelola hasil cabai yg di hasilkan juga untuk produsen produk pertanian dan hortikultura.