Dalam kurun waktu terakhir, kondisi pertanian di Kabupaten Ngawi yang merupakan lumbung pangan nasional tak luput dari beberapa kendala, salah satunya kondisi tanah yang mulai rusak akibat penggunaan bahan kimia berlebihan di masa lalu. Sehingga dalam hal ini, Pusat Studi Pendampingan Koperasi Dan Umkm (PSP-Kumkm) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret Surakarta bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi telah melaksanakan Kajian Bahan Organik Melalui Indeksasi Kesuburan dan Kualitas Tanah Pada Lahan Potensial dan Lahan Pengembangan Pertanian Organik yang dilaksanakan pada seluruh wilayah di Kabupaten Ngawi. Kajian kandungan bahan dilaksanakan dengan maksud sebagai dasar dalam menetapkan target capaian pengembangan pertanian organic di Kabupaten Ngawi.

Kajian ini bertujuan untuk mengkaji kandungan bahan organik melalui indeks kesuburan dan kualitas tanah pada lahan potensial dan lahan pengembangan padi organic di Kabupaten Ngawi, mengkaji daerah/wilayah yang berpotensi dikembangkan pertanian organic, mengkaji sifat-sifat tanah yang menentukan kesuburan dan kualitas tanah, mengkaji pengelolaan tanah dan lahan serta jumlah pupuk organic yang tepat, dan mengkaji kesiapan petani padi Kabupaten Ngawi menuju go organic. Kajian dilaksanakan di 19 kecamatan dengan sampling point di 57 titik. 

“Pada saat tanah kaya akan bahan organik, maka bisa memfiksasi kandungan N dalam tanah dan dapat membantu mengikat kandungan mikrobia”, ujar Prof. Dr. Mujiyo, SP, MP dari Ilmu Ketuhanan Fakultas Pertanian UNS Surakarta.

Program pertanian organik sejalan dengan program yang dicanangkan oleh Bupati Ngawi yaitu Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan. Hal ini turut didukung dengan beberapa pelatihan yang dilaksanakan oleh DKPP Kabupaten Ngawi salah satunya pelatihan pembuatan pupuk organik cair di seluruh kecamatan.