Mari Simak Cara Pembuatan Beauveria Bassiana!

Mari Simak Cara Pembuatan Beauveria Bassiana!

Kalian tau gak sih apa itu Beauveria bassiana? Beauveria bassiana merupakan salah satu cendawan yang ditemukan pada tanah yang menguntungkan bagi berbagai tanaman. Cendawan ini memiliki kemampuan untuk menginfeksi beragam ordo serangga yang menjadi hama tanaman tanpa menyebabkan penyakit tanaman atau merusak produk hasil tanaman.

Penasaran dengan alat, bahan dan proses pembuatannya? Simak hal berikut ya. 

Alat :

  1. Pisau 1 buah 
  2. Gunting 1 buah
  3. Panci 2 buah 
  4. Telenan 1 buah
  5. Selang kecil 3 buah 
  6. Aerator 1 buah 
  7. Botol air mineral 3 buah
  8. Drum sedang 1 buah 
  9. Gayung 1 buah 
  10. Kompor 1
  11. Baskom 2 buah 
  12. Spatula 1 buah 
  13. Saringan 1 buah 

Bahan :

  1. Air 20 Liter 
  2. Kentang 5 kilogram
  3. PK 1 buah 
  4. Isolat 3 buah 
  5. Alcohol 1 buah 
  6. Gula 250 gram
  7. Plastik (kresek) sedang 1 buah 
  8. Karet gelang 3 buah 
  9. Plastisin Secukupnya 

Proses pembuatannya sebagai berikut :

  1. Kupas kentang, cuci dan potong kecil-kecil seperti dadu dan ada juga yang pipih agar cepat matang. 
  2. Rebus air, tunggu hingga mendidih.
  3. Masukkan gula 250 gram ke panic yang berisi air tersebut. 
  4. Setelah air mendidih, masukkan potongan kentang yang pipih, dilanjut kentang yang dadu. Kentang dimasukkan di panci hingga penuh.
  5. Aduk perlahan menggunakan spatula, jangan sampai air rebusan kentang tumpah. 
  6. Setelah kentang empuk atau matang, angkat dan tiriskan menggunakan saringan, taruh di baskom.
  7. Kentang terangkat, air rebusan kentang dipindahkan menggunakan gayung ke drum yang akan dibuat Beauveria bassiana. Lalu tutup kedua drum menggunakan plastic (kresek) sedang dan tali dengan karet gelang. 
  8. Selanjutnya lubangi 3 botol air mineral dengan gunting atau pisau, agar selang bisa masuk di lubang tersebut. Tidak lupa, salah satu botol diisi dengan kapas, botol satunya diisi air biasa sebagai air control, dan satu lagi diisi dengan PK. 
  9. Selang kecil dimasukkan ke 3 botol tersebut. Lalu hubungkan dengan aerator dan drum.
  10. Masukkan PK di salah satu botol yang diisi air yang tidak penuh, sebanyak ¾ dari botol.
  11. Lubangi drum, dan masukkan selang ke lubang drum. Atur juga aeratornya. 
  12. Rekatkan selang, ketiga botol, dan lubang drum dengan menggunakan malam atau plastisin, gunakan secukupnya yang terpenting tertutup dan tidak ada udara yang masuk. 
  13. Check apakah botol PK dan botol air control sudah berfungsi dengan baik dilihat dari keluarnya buih. Apabila belum, check selang yang mengarah ke drum atau check aeratornya. 
  14. Siapkan 3 isolat. Sebelum memegang isolat, pastikan tangan steril dengan menggunakan alcohol. Buka isolat dan masukkan air dari botol air mineral yang belum dibuka atau masih penuh. Setelah itu kocok isolat hingga naik atau keluar. 
  15. Lakukan hal yang sama dengan 2 isolat lainnya. Setelah isolat keluar atau naik, masukkan ke drum dengan cepat lalu tutup kembali.
  16. Check kembali botol yang berisi air kontrol dan botol PK masih mengeluarkan buih atau tidak. Apabila masih, pembuatan Beauveria bassiana berhasil. Tunggu hingga 14 hari baru drum bisa dibuka. 

Kegunaan Beauveria bassiana adalah mencegah perkembangan hama wereng batang coklat, walang sangit, kepinding tanah, lembing hijau, kutu daun, dan ngengat penggerek batang padi. Cara aplikasi setelah difermentasi selama 14 hari yaitu 1 gelas air mineral untung 1 tangki 14 liter disemprotkan sore hari seminggu sekali. Tujuan kegiatan ini diharapkan petani mampu membuat Beauveria bassiana sendiri.

Dengan Aplikasi Jabling, Cukup Dari Rumah Permasalahan Alsintan Selesai

Dengan Aplikasi Jabling, Cukup Dari Rumah Permasalahan Alsintan Selesai

Apa itu Aplikasi Jabling?? Jabling merupakan singkatan dari Jasa Bengkel Keliling Alsintan. Aplikasi bengkel keliling alsintan yang dilaunching oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur ditujukan kepada UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alsintan) dan petani di Jawa Timur. Begitu pula dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi gencar melakukan sosialisasi aplikasi ini untuk dapat dipergunakan dan dimanfaatkan oleh UPJA, Gapoktan, Poktan, maupun masyarakat sekitar Kabupaten Ngawi.  

Aplikasi Jabling terdiri dari 2 macam, antara lain:

  1. Aplikasi Jabling Website untuk Admin UPJA. Peran UPJA disini sebagai admin penyedia alsintan. Tujuan aplikasi website ini digunakan untuk pendataan UPJA di setiap Kabupaten/Kota, Pendataan Alsintan yang dimiliki UPJA agar kebutuhan alsintan dapat terkelola dengan baik, serta sebagai informasi tentang penyewaan, bengkel dan konsultasi alsintan. Peran UPJA dibutuhkan guna lancarnya distribusi Alsintan di setiap daerah sehingga mencapai semua kalangan dan masyarakat umum. UPJA dapat dibentuk jika ketersediaan alsintan lengkap dan memenuhi persyaratan.
  2. Aplikasi Jabling Mobile/ aplikasi yang terdapat di hp android. Yang diperuntukkan kepada setiap petani yang membutuhkan sewa alsintan, perbaikan alsintan, dan dapat digunakan untuk konsultasi permasalahan alsintan. Petani dapat menyewa alsintan cukup dari hp tanpa perlu ke tempat penyewa. 

Berikut merupakan tampilan awal daripada Aplikasi Jabling Mobile:

Aplikasi ini dapat di download melalui playstore. Atau dapat diakses di Link berikut:

Aplikasi ini dapat di download melalui playstore. Atau dapat diakses di Link berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.dipertakp.jabling_mobile

Berikut adalah cara menggunakan Aplikasi Jabling Mobile:

  • Setelah Aplikasi di download, pengguna klik Daftar Sekarang di bagian bawah dan akan muncul tampilan seperti gambar kedua. Isi identitas sesuai dengan pengguna. Jika sudah klik Daftar
  • Setelah daftar, tampilan seperti di gambar 3. Pengguna dapat masuk menggunakan username dan password yang telah didaftarkan.
  • Pada gambar 4, terdapat tampilan daftar alsintan yang tersedia di UPJA. UPJA dapat menambahkan jenis alsintan yang dimiliki melalui aplikasi website Jabling.

  • Jika pengguna ingin menyewa, pilih salah satu alsintan yang akan disewa (ikuti petunjuk seperti gambar di bawah), lalu akan ada tampilan berupa nama UPJA beserta lokasi, dan dapat memilih lokasi yang terdekat agar ongkir lebih murah. Setelah memilih lokasi yang paling dekat, ada tampilan Biaya Sewa, Spesifikasi alat, tanggal sewa, dan harus mengisi Sewa Alat per Hektar. Dan terakhir mengisi alamat yang dituju lalu klik Sewa. Dan penyewaan dapat dilakukan setelah Admin UPJA menyetujuinya di halaman website Jabling. 

  • Jika pengguna membutuhkan jasa bengkel karena alsintan yang di rumah rusak, dapat memanfaatkan aplikasi ini dengan cara ke halaman awal aplikasi. Di dalam Menu, terdapat icon Bengkel. Dan akan ditampilkan halaman UPJA yang dipilih, Alamat Rumah pengguna, Tanggal service, dan Kerusakan yang dialami. Isi sesuai apa yang menjadi permasalahan pengguna. Lalu klik Menunggu Konfirmasi dan Admin UPJA akan mengkonfirmasi permintaan tersebut. Tampilan aplikasi untuk jasa bengkel keliling adalah seperti dibawah ini:

Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam sewa alsintan dan sewa jasa perbengkelan alsintan. Selain itu, dengan bengkel keliling alsintan berbasis online ini, dapat bermanfaat bagi UPJA agar mampu melaksanakan pelayanan jasa sewa dan perbengkelan dengan cepat, efisien serta tepat sasaran yang mampu menjangkau pelosok wilayah pertanian, selain itu alat yang dimiliki dapat digunakan semaksimal mungkin. Dengan kemudahan ini, diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian di Jawa Timur khususnya di Kabupaten Ngawi.

Ritual Methil Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan

Ritual Methil Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi bersama Pemerintah Desa Bintoyo, Kecamatan Padas melaksanakan Ritual Methil dalam rangka menjelang panen hasil Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB) yang dilaksanakan di Perempatan Sawah Desa Bintoyo, Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi (31/10/2022). Acara Methil dihadiri oleh H. Ony Anwar Harsono, ST, MH selaku Bupati Ngawi, Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, Camat dari Kecamatan Padas, seluruh Kepala Desa se-Kecamatan Padas, dan anggota Poktan dan Gapoktan di Desa Bintoyo, Desa Sukowiyono, dan Desa Tungkulrejo. 

Wilayah persawahan Desa Bintoyo maupun Desa Sukowiyono dan sekitarnya merupakan salah satu wilayah dengan lahan sawah yang terhindar dari virus kerdil yang tengah melanda Kabupaten Ngawi, sehingga tradisi atau ritual methil ini dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur dari para petani selaku pemilik lahan sawah karena telah melaksanakan budidaya padi hingga akhir panen. Tradisi ini dilakukan juga sebagai sarana guyub rukun antar tetangga, saling memberi, dan ajang untuk bersedekah baik sesama makhluk hidup maupun kepada alam. Ritual methil ini dilaksanakan pada lahan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan yang diharapkan dapat mengembalikan kandungan mikroorganisme pada tanah yang sudah lama tercemar residu kimia, sehingga dapat memperbaiki kandungan tanah dan membuat hasil panen menjadi lebih sehat untuk dapat dikonsumsi. “Kami berharap ritual atau tradisi methil ini dapat dijadikan sebagai ajang pariwisata bagi generasi muda sehingga dapat dilestarikan dengan baik”, ujar Supardi, SE, M.Si selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi.

Pelaksanaan ritual methil ini juga turut menghadirkan beberapa hiburan seni berupa tari-tarian yang dibawakan oleh masyarakat sekitar, mulai dari tarian tradisional yang ditampilkan oleh Perangkat Desa Sukowiyono, tarian kreasi oleh anak-anak TK wilayah setempat, hingga seni teather Dewi Sri. “Diharapkan generasi muda selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan tradisi atau ritual methil agar memahami tujuan dan manfaat dari kegiatan methil itu sendiri, sehingga dapat melanjutkan dan melestarikan tradisi methil di wilayah sekitar”, ujar Bupati Ngawi. Ritual methil ditutup dengan rebutan gunungan, dilanjutkan dengan rebutan 200 ekor ayam dan 1 kwintal lele yang telah disediakan oleh panitia methil.

Plant Growth Promoting Rhizobakteria (PGPR) Akar Bambu

Plant Growth Promoting Rhizobakteria (PGPR) Akar Bambu

Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) merupakan kelompok bakteri menguntungkan yang secara aktif mengkolonisasi rhizosfer. PGPR berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman, hasil panen dan kesuburan lahan (Rahni, 2012). Lingkungan rhizosfer yang dinamis dan kaya akan sumber energi dari senyawa organik yang dikeluarkan oleh akar tanaman (eksudat akar) merupakan habitat bagi berbagai jenis mikroba untuk berkembang dan sekaligus sebagai tempat pertemuan dan persaingan mikroba. Tiap tanaman mengeluarkan eksudat akar dengan komposisi yang berbeda-beda sehingga berperan juga sebagai penyeleksi mikroba; meningkatkan perkembangan mikroba tertentu dan menghambat perkembangan mikroba lainnya (Husen, 2008). Akar bambu yang sudah lapuk diduga mengandung bakteri yang mampu menghasilkan enzim selulase (terutama lingo selulase) (Iswati, 2012). PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) sebagai alternatif teknologi ramah lingkungan di lapangan.

PGPR ini pertama kali diteliti oleh Kloepper dan Schroth tahun 1978. Mereka menemukan bahwa keberadaan bakteri yang hidup di sekitar akar ini mampu memacu pertumbuhan tanaman jika diaplikasikan pada bibit/benih. Tidak hanya itu, tanaman nantinya akan beradaptasi terhadap hama dan penyakit.

Bagaimana bakteri PGPR dapat memacu pertumbuhan? 

Bakteri PGPR mampu mengikat nitrogen bebas dari alam atau istilahnya fikasi nitrogen bebas. Nitrogen bebas diubah menjadi amonia kemudian disalurkan ke tanaman. Bakteri akar ini juga mampu menyediakan berbagai mineral yang dibutuhkan tanaman seperti besi, fosfor, atau belerang. PGPR juga memacu peningkatan hormon tanaman. Peningkatan hormon tanaman inilah yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

CARA PEMBUATAN BIANG PGPR AKAR BAMBU:

ALAT & BAHAN 

  • Akar bambu 500 gr (untuk larutan biang sebanyak 2 liter)
  • Wadah larutan 
  • Plastik penutup dan karet ban
  • Akar bambu 

CARA PEMBUATAN :

Akar bambu dibersihkan dengan air sampai tanahnya hilang, Setelah bersih dipukul dengan bambu sampai memar Masukkan kedalam wadah dan diisi dengan 2 Liter air. Tutup rapat dengan palastik hitam dan diikat dengan karet. Simpan di tempat sejuk dan jangan dibuka selama 5 – 7 hari Biang siap pakai memiliki ciri berbau busuk.

CARA MEMBUAT LARUTAN PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBIUM :

ALAT & BAHAN

  • 20 liter air 
  • ½ kg dedak (bekatul) 
  • 3 bungkus terasi 
  • 2 sendok makan kapur sirih 
  • Molase (tetes tebu) Air nira gula merah atau gula pasir 2 ons

PROSEDUR 

Campur semua bahan, kemudian didihkan. Setelah dingin kemudian disaring dan, campurkan 1 liter “biang PGPR”. Tutup rapat. Diamkan 1-2 minggu, pastikan ditutup rapat tanpa ada celah udara Setelah 1-2 minggu larutan siap pakai memiliki ciri berbau masam.

PADUAN PENGGUNAAN LARUTAN PGPR

Menjelaskan Beberapa Dosis Penggunaan Larutan PGPR Sesuai Peruntukannya

  • PGPR untuk perlakuan benih (konsentrasI 10 ML larutan perliter air) perendaman 5 menit – 8 jam.
  • untuk perlakuan bibit (konsentrasI 10 ML larutan perliter air) akar stek direndam 1-3 jam.
  • untuk tanaman perkebunan (konsentrasI 50 ML larutan perliter air) disiram disekitar akar tanaman.

WhatsApp Image 2022-10-12 at 15.01.05.jpegWhatsApp Image 2022-10-12 at 15.01.09.jpeg

Akar Bambu Proses Pembuatan Biang

WhatsApp Image 2022-10-12 at 15.01.10.jpegWhatsApp Image 2022-10-05 at 15.18.20.jpeg

Biang PGPR yang berhasil

WhatsApp Image 2022-10-12 at 15.01.11.jpegWhatsApp Image 2022-10-12 at 15.01.10 (1).jpeg

Proses pembuatan larutan PGPR akar bamboo

WhatsApp Image 2022-10-12 at 15.01.12.jpeg

PGPR Akar Bambu yang berhasil

WhatsApp Image 2022-10-05 at 15.15.38.jpeg

Proses pengemasan PGPR Akar Bambu

Kunjungan Lapang Pelatihan Mesin Perajang Petani Tembakau di Kabupaten Lumajang

Kunjungan Lapang Pelatihan Mesin Perajang Petani Tembakau di Kabupaten Lumajang

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi melaksanakan kegiatan Kunjungan Lapang Pelatihan Mesin Perajang Petani Tembakau dan Petugas Pertanian ke Kabupaten Lumajang pada tanggal 20-21 Oktober Tahun 2022. Kunjungan Lapang yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian ini bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, Kelompok Tani Kabupaten Lumajang, dan Bengkel Las Sahabat Kabupaten Lumajang. Dalam kegiatan kunjungan lapang pelatihan mesin perajang ini diikuti oleh pengurus APTI Kabupaten Ngawi, kelompok tani tembakau Kecamatan Sine, Kecamatan Kendal, Kecamatan Jogorogo serta Petugas Pertanian Kabupaten Ngawi. 

Kegiatan dimulai dengan berkunjung ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang dan di sambut oleh Kepala Bidang Perkebunan Mami Woroarijati, SP, MP selanjutnya dari Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi Hendro Budi Suryawan, SP, M.M menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan yang dilaksanakan tersebut. Mengingat potensi tanaman tembakau di kabupaten ngawi cukup besar dan diharapkan bisa membangkitkan minat petani tembakau di 3 kecamatan tersebut yang sudah berpotensi tanaman tembakau.

D:\DOKUMENTASI BUNHORTI\KUNJUNGAN LAPANG LUMAJANG\drive-download-20221024T005214Z-001\DJI_0581.jpg

Kabupaten lumajang sudah mencapai kesuksesan dalam budidaya tembakau karena mempunyai kemitraan dengan salah satu perusahaan yaitu PT. Indonesia Dwi 9 hal tersebut menjadi salah satu kunci keberhasilan petani tembakau di Kabupaten Lumajang. Dalam kunjungan lapang ini di dampingi langsung oleh Ketua APTI Kabupaten Lumajang Dwi Wahyono dan Ketua kelompok tani dari Karya Tani dan Marsudi Tani. Produksi tembakau terbesar di kabupaten lumajang berada di daerah Yosowilangun kidul, Kecamatan Yosowilangun dan varietas tembakau yang banyak di tanam yaitu jenis kasturi dengan hamparan tanaman tembakau sebesar 58 Ha. Dalam satu hektarnya bisa mencapai 3 Ton produksi tembakau kering dan grade yang dihasilkan bisa mencapai 47-50 ribu per kilo untuk tahun 2022, dan juga sekali tanam per hektar yang diperoleh petani mencapai 20-25 juta. Petani tembakau di Yosowilangun Kidul sangat menjaga kualitas produksinya karena telah sukses menjalin kerja sama dengan perusahaan kemitraan agar seluruh produksi tembakau petani dapat terserap.

D:\DOKUMENTASI BUNHORTI\KUNJUNGAN LAPANG LUMAJANG\drive-download-20221024T005214Z-001\IMG_5720.jpg

Kemudian kegiatan selanjutnya ke perusahaan Bengkel Las Sahabat Kabupaten Lumajang yang menjadi salah satu produsen pembuatan mesin perajang tembakau. Di bengkel las Sahabat para petani bisa melihat proses secara langsung pembuatan mesin perajang dari awal sampai dengan perakitannya. Dan juga petani disana mendapatkan pelatihan mesin perajang secara langsung agar bisa belajar cara mengoprasikan mesin perajang tersebut di dampingi oleh pemilik bengkel las Sahabat Kabupaten Lumajang. Seiring berjalannya waktu alat perajang tembakau memiliki kemajuan dari yang manual hingga saat ini mengalami perkembangan yang lebih canggih dengan dibantu alat mesin. Hal tersebut juga menjadi penentu kualitas rajangan tembakau yang dihasilkan.

Dengan kunjungan lapang pelatihan mesin perajang petani tembakau ini diharapkan bisa menggugah minat dalam menanam kembali tembakau di kabupaten ngawi dengan kemudahan dalam proses pasca panen dengan alat mesin perajang yang sudah canggih. Sehingga bisa membuka peluang pasar kemitraan bagi petani tembakau kabupaten Ngawi, juga dapat bekerja sama dengan pihak terkait di kabupaten luamajang dalam mengupayakan dan meningkatkan mutu produksi dan tingkat kesejahteraan petani tembakau di Kabupaten Ngawi.