Pembuatan Bubur California

Pembuatan Bubur California

Bubur california merupakan pestisida yang dapat dibuat secara mandiri dengan menggunakan bahan baku yang ada di sekitar, sehingga mudah diperoleh. Bubur california juga menjadi pestisida alternatif yang dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama dan penyakit tanaman, termasuk padi.

Bubur california juga efektif dalam mengatasi gangguan tanaman yang disebabkan oleh cendawan atau jamur dan jenis- jenis tertentu dari golongan akarina. Cara mengaplikasikan bubur california bisa melalui penyemprotan.

Pembuatan Bubur California cukup sederhana, hanya  menyediakan serbuk belerang (belerang halus), kapur gamping (yang sudah halus) dan air.

Berikut cara pembuatan bubur california.

Alat :

1. Drum dari besi

2. Kompor gas

Bahan :

1. Belerang

2. Kapur

Proses pembuatan :

1. Air sebanyak 3 liter direbus hingga mendidih.

2. Belerang dicampur dengan air sedikit. Setelah lunak atau lembut, belerang dimasukkan setelah air mendidih.

3. Kapur dan belerang dimasukkan. Kapurnya dimasukkan tapi tidak sampai lembek.

4. Setelah dimasukkan, diaduk terus selama 1 jam tanpa berhenti hingga warna cokelat kemerahan.

5. Kalau sudah cokelat kemerahan, api dimatikan, tidak boleh diaduk tunggu hingga dimgim.

6. Setelah dingin bubur california sudah jadi, bisa digunakan minimal setelah 5 hari.

7. Setelah 5 hari, bubur california dimasukkan ke wadah penyemprotan. Penggunaan bubur california disemprot pada padi. Sebaiknya dilakukan pada sore hari.

Cadangan Beras di Kabupaten Ngawi

Cadangan Beras di Kabupaten Ngawi

Cadangan Pangan adalah persediaan bahan pangan pokok  yang disimpan oleh pemerintah dan masyarakat yang dapat dimobilisasi secara cepat untuk keperluan konsumsi maupun menghadapi keadaan darurat dan antisipasi terjadinya gejolak  harga. Cadangan pangan ada 2, yaitu cadangan pangan pemerintah dan cadangan pangan masyarakat. Cadangan pangan pemerintah daerah adalah cadangan pangan pemerintah yang dikelola oleh daerah kabupaten melalui Dinas Ketahanan Pangan dan pertanian Kab Ngawi. 

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi adalah instansi yang bertanggung jawab atas cadangan pangan di Kabupaten Ngawi. Melalui Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, pengelolaan cadangan pangan dilakukan. Maksud pengelolaan cadangan pangan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi adalah; dimaksudkan untuk menyediakan cadangan pangan dalam rangka menanggulangi ; 

  • Kekurangan pangan
  • Gejolak harga pokok pangan,
  • Bencana alam, bencana sosial dan/atau menghadapi keadaan darurat.

Tujuan Pengelolaan Cadangan Pangan antara lain; 

  • Meningkatkan penyediaan pangan bagi masyarakat miskin dan/atau rawan pangan yang terkena rawan pangan transien serta untuk menjamin pasokan pangan yang stabil antar waktu dan antar daerah;
  • Memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga miskin dan/atau rawan pangan yang mengalami keadaan darurat dan kerawanan pangan pasca bencana; 
  • Meningkatkan akses pangan rumah tangga miskin dan/atau rawan pangan akibat gejolak harga pokok pangan.

Sasaran pengelolaan cadangan pangan adalah rumah tangga miskin dan/atau rawan pangan yang mengalami:

  • Kerawanan pangan pasca bencana dan/atau keadaan darurat;
  • Gejolak harga pokok pangan;
  • Rawan pangan transien, khususnya pada daerah terisolir dan/atau dalam kondisi darurat karena bencana;
  • Rawan pangan kronis karena kemiskinan.

Beras Cadangan pangan pemerintah daerah di kabupaten Ngawi disalurkan kepada desa yang termasuk kategori kemiskinan ekstrim. Diharapkan bisa membantu menangani kemiskinan ekstrim di kabupaten Ngawi.

Gerakan Pengendalian OPT Hama Tikus

Gerakan Pengendalian OPT Hama Tikus

Minggu, 17 Juli 2022 dilaksanakan kegiatan gerakan pengendalian OPT tikus di desa Sumberbening. Kegiatan tersebut diikuti bersama anggota Gapoktan Sumber Rejeki, POPT, PPL, Perangkat Desa, dan Babinsa. Alat dan bahan yang digunakan yaitu empos, jerami kering, sekam, dan belerang.

Gerdal yang dilakukan yakni dengan cara gropyokan. Dengan cara melakukan pemburuan langsung atau membunuh tikus secara langsung. Gropyokan kali ini menggunakan alat emposan dengan sumber panas berasal dari gas elpiji dengan racun asapnya menggunakan belerang.

Proses pembuatannya belerang yang dicampur sekam dan jerami dimasukkan dalam empos lalu dibakar. Setelah dibakar ditutup, dinyalakan alatnya, lalu ujung alat empos diarahkan ke lubang aktif tikus, kipas di alat empos dinyalakan, setelah selesai di empos, lubang tikus ditutup. Tikus mati dalam liang.

Dengan adanya gerdal ini diharapkan hama tikus dapat terkendali. Sehingga tidak akan merusak tanaman padi petani dan tidak mengakibatkan kerugian atau gagal panen bagi petani.

Pelatihan Bagi Aparatur

Pelatihan Bagi Aparatur

Untuk meningkatkan Kapasitas dan Kompetensi Aparatur Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi khususnya Penyuluh Pertanian dan dalam rangka mendukung misi visi Bapak Bupati Ngawi yaitu Pertanian Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan maka dilaksanakan pelatihan bagi Aparatur dengan mengambil tema Pertanian Ramah Lingkungan dalam Upaya Meningkatkan Produksi dan Pendapatan Petani. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2022 – 17 Juni 2022 yang dibagi menjadi 2 angkatan dan setiap angkatan terdiri dari 30 orang. 

Adapun Narasumber Pelatihan Bagi Aparatur dari Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu dan Penyuluh Pertanian (PPL) yang telah mengikuti Bimbingan Teknis dan Diklat sesuai dengan materi yang disampaikan.

Materi yang disampaikan antara lain:

  1. Kesuburan Lahan dan Pemupukan dilanjutkan Praktek Penggunaan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) dan Perangkat Uji Pupuk (PUP) tujuan dari materi ini adalah mengukur kondisi dan status hara dalam tanah sebelum melakukan pemupukan sehingga dapat ditentukan dosis rekomendasi pemupukan dan penggunaan PUP untuk mengukur kandungan hara dalam pupuk tersebut.
  2. Penumbuhan agen hayati sebagi sumber pupuk organik juga disampaikan agar penyuluh memahami jenis agen hayati yang dapat digunakan dan mengetahui peran dari agen hayati tersebut
  3. Mitigasi Iklim, materi ini disampaikan un tuk mempelajari bagaimana memprediksi iklim dan cuaca dan bagaimana langkah-langkah untuk membuat keputusan tentang usaha tani baik dari segi jenis komoditas ataupun penentuan varietasnya agar iklim tidak menurunkan produksi. 
  4. Korporasi Petani, materi tentang korporasi bertujuan bagaimana petani dapat melakukan korporasi untuk meningkatkan nilai tawar dan memperpendek rantai pemasaran hasil panennya sehingga pendapatan petani dapat ditingkatkan, materi selanjutnya adalah tentang BPP Kostratani tujuan materi ini adalah memberikan penjelasan tentang fungsi BPP yang semakin dituntut untuk lebih meningkatkan fungsi dan peran BPP dan penyuluh, BPP selain sebagai rumah bagi penyuluh dan petani juga sebagai tempat konsultasi baik kegiatan on farm maupun konsultasi agribisnis, BPP juga sebagai tempat konsultasi inovasi teknologi pertanian yang akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam usaha tani. 

Pelatihan Tematik Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dengan Berbagai Limbah di 19 BPP

Pelatihan Tematik Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dengan Berbagai Limbah di 19 BPP

Dalam rangka mendukung misi visi Kabupaten Ngawi Pertanian Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan, Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi melaksanakan Pelatihan Tematik Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dengan memanfaatkan limbah organik yang ada disekitar kita. 

Dengan semakin berkurangnya subsidi untuk pupuk maka jumlah pupuk bersubsidi juga semakin berkurang selain itu dengan kondisi tanah kita yang sudah sakit maka perlu dilakukan langkah untuk mencari solusi dari semua permasalahan itu. Apabila tanah sudah sehat maka penggunaan pupuk kimia tidak terlalu banyak untuk memberikan daya dukung terhadap usaha tani yaitu dengan meningkatnya produksi secara kuantitas dan kualitas.  Tanah dikatakan sehat bilamana kandungan bahan organik nya minimal 5% dan tanah kita masih membutuhkan tambahan bahan organik tersebut untuk mencapai 5%, untuk itulah pelatihan dilaksanakan dengan tema pembuatan pupuk organik cair (POC) agar limbah yang ada disekitar kita dapat dimanfaatkan yaitu dengan diproses menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dan penggunaan POC akan mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan produk hasil pertanian dengan kualitas yang lebih sehat karen semakin sedikitnya residu kimia. 

Pelatihan ini dilaksanakan secara serentak di 19 BPP mulai dari tanggal 18 Mei 2022 – 31 Mei 2022 dengan  menghadirkan kelompok tani untuk memberikan materi tentang manfaat pupuk organik, jeni-jenis pupuk organik, bahan dan cara  pembuatan POC, manfaat dan cara aplikasi POC. Setelah pemberian materi dilanjutkan dengan praktek pembuatan POC.

Dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) membutuhkan bahan-bahan yaitu : (1) Air Cucian Beras, (2) Air Kelapa dan (3) Air urine kelinci (uci). Pembuatan POC dengan berbagai bahan dasar ini dibuat secara terpisah sehingga setelah jadi dan diaplikasikan ke tanaman akan dapat dijadikan studi POC dari jenis bahan yang mana yang baik untuk pertumbuhan vegetatif, pertumbuhan generatif dan yang mana yang sesuai untuk meningkatkan produksi secara kuantitas dan kualitas produk pertanian. Penggunaan POC akan mengurangi penggunaan pupuk kimia sehingga mengurangi biaya produksi dan hal ini akan berdampak meningkatkan keuntungan secara analisa usaha tani serta lebih menyehatkan tanah karena dengan mengurangi residu kimia di dalam tanah, memnafaat limbah sehingga dari limbah menjadi berkah.