Temu Usaha Petani Tembakau dan Launching Aplikasi Si Ketan (Sistem Kegiatan Penyuluhan)

Temu Usaha Petani Tembakau dan Launching Aplikasi Si Ketan (Sistem Kegiatan Penyuluhan)

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi mengadakan temu usaha petani tembakau dan launching aplikasi Sistem Kegiataan Penyuluhan Pertanian (SI KETAN) yang diselenggarakan pada Selasa (22/11) kemarin di Kurnia Convetion Hall Kabupaten Ngawi.

Kegiatan ini dihadiri oleh petugas penyuluh Kecamatan dan petani tembakau di Kabupaten Ngawi dari Kecamatan Karangjati, Bringin, Kasreman Kedunggalar, Jogorogo, Kendal, Ngrambe dan Sine. Kegiatan juga menghadirkan narasumber dari APTI Kabupaten Ngawi, Ketua APTI Kabupaten Demak Jateng dan gradder PT. Djarum Kabupaten Demak dan Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Kegiatan ini sekaligus melaunching aplilasi Sistem Kegiataan Penyuluhan Pertanian (SI KETAN) dengan tujuan untuk membantu petugas penyuluh dalam melakukan pembinaan di kelompok petani di masing – masing Kecamatan. SI KETAN terdapat fitur yang dapat diakses seperti chat yang sudah disediakan berbasis android apabila ada keluhan maupun kendala dilapangan, fitur toko tani untuk memasarkan produk, fitur info tani untuk mengetahui dan memberikan materi – materi kepada petani dengan petugas penyuluh serta fitur info panen untuk mengetahui kapan panen, area panen dan komoditas panennya dan nantinya dapat diunduh di playstore.

Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono memberi pengarahan bahwa, dengan aplikasi SI KETAN yang dilaunching Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi untuk bagaimana bisa lebih mudah berinteraksi bersama petani di Kabupaten Ngawi dengan tanya jawab dengan petugas penyuluh yang ada jika ada keluhan dan kendala di lapangan. Masyarakat juga bisa melihat daerah mana, menanam apa, kapan panen dan hasil panennya.

Bapak Ony menambahkan, melalui aplikasi SI KETAN tersebut bisa memotong rantai pangan yang panjang bisa untuk dipangkas dan dua – duanya dapat diuntungkan. Yakni petani mendapat harga yang pantas, mempunyai keuntungan dan harga lebih murah sebab rantai pangan itu bisa dipersingkat.

Panen Cabai Bersama Bapak Bupati Ngawi

Panen Cabai Bersama Bapak Bupati Ngawi

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi bersama Kelompok Tani “Tani Manunggal” Desa Cepoko, Kecamatan Ngrambe melaksanakan Kegiatan Panen Cabai Bersama Bapak Bupati yang dilaksanakan di lahan tanaman cabai kelompok tani “Tani Manunggal” Desa Cepoko, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi (21/11/2022). Acara panen cabai dihadiri oleh H. Ony Anwar Harsono, ST, MH selaku Bupati Ngawi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, Kapolres Kabupaten Ngawi, Camat dari Kecamatan Ngrambe, Kepala Desa Ngrambe, dan anggota kelompok tani “Tani Manunggal”.

Kabupaten Ngawi merupakan salah satu daerah potensi cabai yang tersebar di 12 kecamatan, dan potensi tanaman cabai terbesar berada di Kecamatan Ngrambe, Kecamatan Jogorogo, Kecamatan Widodaren, Kecamatan Mantingan dan Kecamatan Kendal dengan jenis cabai yang di budidayakan terdiri dari cabai besar/teropong, cabai rawit, dan cabai keriting dengan berbagai varietas. Adapun luasan tanaman cabai yang ada di kabupaten ngawi pada tahun 2020 dengan luas tanam sebesar 352 Ha tahun 2021 luas tanam sebesar 344 Ha dan data sementara untuk tahun 2022 Kabupaten Ngawi memiliki luas tanam cabai sebesar 537 Ha.

Hamparan sawah di Desa Cepoko dan sekitarnya memiliki lahan sawah yang luas sehingga dari kelompok tani “Tani Manunggal” memanfaatkan lahan dengan melaksanakan penanaman cabai serentak yang tersebar di Desa Cepoko Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi dengan luas tanam 50 Ha, jenis yang di tanam oleh kelompok tani yaitu cabai besar/teropong dan sebagian besar varietasnya adalah baja dan Columbus. Populasi tanaman cabai 16.000 batang/Ha dengan produktivitas 7-8 Ton/Ha. Harapan dalam kegiatan ini petani cabai lebih semangat kembali untuk menanam cabai sehingga hasil yang didapatkan berkualitas lebih baik lagi. Selain panen cabe, dalam kesempatan ini Bapak Bupati juga berkenan meresmikan Koperasi Cemoro (Cepoko Mulyo Raharjo) yang dikelola oleh Poktan Tani Manunggal untuk mengelola hasil cabai yg di hasilkan juga untuk produsen produk pertanian dan hortikultura.

Jum’at Berkah Bersama Bupati Ngawi Dalam Rangka Sambang Desa Nyambung Roso

Jum’at Berkah Bersama Bupati Ngawi Dalam Rangka Sambang Desa Nyambung Roso

Jumat, 18 November 2022.  Salah satu kegiatan yang dilaksanakan  oleh Bapak bupati dan wakil bupati yaitu jum’at Berkah (Jum’at Bersama Kepala Daerah) Sambang Desa Nyambung Roso yang bertempat di 3 desa yaitu Desa Gandri, Desa Babadan dan Desa Pangkur Kecamatan Pangkur.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Masyarakat, Poktan/Gapoktan, Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Seluruh Kepala Desa Sekecamatan Pangkur. Pada kesempatan Jum’at berkah Bapak Ony Anwar Harsono, S.T., M.H berdialog dan memberikan arahan mengenai Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB) sekaligus melihat hasil pembuatan sarana pendukung PRLB dari petani/poktan. di desa Babadan Bupati Ngawi Bapak Ony Anwar Harsono, S.T., M.H melaksanakan kegiatan panen padi PRLB.

Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan di Kecamatan Pangkur sudah dilaksanakan dengan jumlah luasan 48,28 Hektar.

Di samping itu, petani juga didorong agar beralih ke sistem pertanian yang ramah lingkungan. Bupati Ngawi mengatakan, beralih ke pertanian ramah lingkungan berkelanjutan tidak sekedar mampu mempebaiki kesuburan saja, namun akan menyehatkan tanah, sehingga akan menjamin kesehatan tanaman dan hasilnya. 

Bupati Ngawi juga bertemu dengan kelompok tani dan masyarakat untuk menyerahkan sejumlah bantuan sosial ditambah penyerahan administrasi kependudukan, perijinan serta Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (DAPM) berupa bedah rumah.

“Melalui Jumat Berkah ini, kita akan fokus pada evaluasi kegiatan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan,” ujarnya.

Bupati Ngawi juga ingin masyarakat melestarikan kembali tradisi leluhur, wujud syukur kepada Allah SWT, dengan “Methil” yang memiliki nilai luhur, yaitu bersyukur melalui sedekah, Dengan begitu kita bisa guyub rukun, tentunya ini akan menjadi berkah.

Sosialisasi / Pelatihan Budidaya Alpukat Kegiatan Kampung Alpukat di Jogorogo

Sosialisasi / Pelatihan Budidaya Alpukat Kegiatan Kampung Alpukat di Jogorogo

Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi mensosialisasikan Potensi dan cara Pembudidayaan tanaman alpukat untuk mengembangkan potensi hortikultura Kabupaten Ngawi (17/11/22). Bekerja sama dengan BPP Kecamatan Jogorogo, Pemerintah Desa Brubuh dan Girimulyo beserta Gapoktan.  

Perkembangan tanaman hortikultura di Kabupaten Ngawi mengalami peningkatan yang cukup menjanjikan. Salah satunya Alpukat, tanaman ini merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomi yang menjanjikan. Kebanggaan Petani Hortikultura di kabupaten Ngawi menjadikan komoditi Alpukat sebagai salah satu ikon pengembangan wisata buah di Kabupaten Ngawi. Selain itu juga didukung dengan penerapan budidaya yang baik dari segi pemupukan dan olah tanam yang baik bisa memaksimalkan hasil produksi yang akan diperoleh. Dengan begitu dapat dimanfaatkan petani untuk penghasilan berkelanjutan.

Dinas Ketahananan Pangan dan Pertanian dengan program peningkatan produksi hortikultura senantiasa berkomitment untuk mengembangkan potensi hortikultura yang ada sampai menuju desa wisata sehingga tujuan meningkatkan kesejahteraan penduduk tercapai.  Salah satu kegiatan di tahun 2022 adalah pengembangan buah-buahan termasuk pengembangan buah alpukat di kecamatan Jogorogo dengan program “KAMPUNG ALPUKAT” yang berada di Desa Brubuh Kecamatan Jogorogo, bibit yang diberikan sejumlah 6500 batang  dengan varietas alpukat Kendil, Ijo Bulat, Ijo Panjang dan Cipedak juga diberikan pupuk organik dan NPK di Desa Girimulyo juga mendapatkan bibit 6500 batang beserta pupuknya. Dengan adanya pariwisata pertanian dapat dijadikan obyek wisata yang menarik juga menjadi sarana efektif untuk mengedukasi konsumen tentang produk pertanian lokal.

Virus Kerdil Rumput Pada Tanaman Padi

Virus Kerdil Rumput Pada Tanaman Padi

Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan Dalam Rangka Mendukung Program Bapak Bupati Ngawi Bertanam Padi Tidak Hanya Menguntungkan Bagi Petani Tapi Juga Menjaga Kelestarian Alam

Serangan hama wereng coklat terjadi di Indonesia menjadi masalah pada beberapa tahun terakhir. Serangan hama wereng tersebut juga diikuti oleh serangan virus tanaman padi yang ditularkannya, sehingga kerusakan yang ditimbulkan menjadi berlipat-lipat. Diantara virus pada padi, virus kerdil hampa Rice Ragged Stunt Virus (RRSV) dan virus kerdil rumput Rice Grassy Stunt Virus (RGSV) merupakan virus penting yang menyebabkan penyakit padi.

Ciri-ciri Tanaman Padi Terserang Penyakit Kerdil Hampa

Tanaman padi yang terserang kerdil hampa menunjukkan gejala pertumbuhan terhambat (kerdil), daun berwarna hijau gelap, tepi daun tidak rata, berlekuk-lekuk atau sobek-sobek, ujung daun terpilin, terjadi pembengkakan tulang daun atau membentuk puru. Tanaman terinfeksi virus kerdil hampa pada stadia bibit akan berkembang daun baru dengan gejala yang jelas seperti daun melintir, dan tepi daun bergerigi pada 2 minggu setelah inokulasi. Pada stadia berbunga, daun atas dan daun bendera menunjukkan gejala melintir, malai tidak keluar atau keluar sebagian, dan dari malai yang sebagian keluar, gabah biasanya hampa.

Ciri-ciri Tanaman Padi Terserang Penyakit Kerdil Rumput

Tanaman padi yang terserang virus kerdil rumput menunjukkan gejala penghambatan pertumbuhan, anakannya banyak, daunnya menjadi pendek dan sempit, dan tumbuhnya tegak serta berwarna hijau pucat atau kuning pucat. Seringkali pada daunnya terdapat bintik-bintik atau bercak coklat tua. Daunnya kadang-kadang tetap hijau jika diberi pupuk nitrogen yang cukup.

Strain lebih patogenik dari RGSV yang menyebabkan diskolorasi daun kuning-oranye dan tanaman cepat mati. Strain ini disebut sebagai kerdil rumput tipe 2 (RGSV 2). Penyakit kerdil rumput tipe 2 mempunyai gejala yang berbeda dengan tipe 1. Pada tanaman yang terinfeksi virus kerdil rumput tipe 2 saat awal stadia, menunjukkan tanaman agak kerdil, menguning pada daun bawah, dan helaian daun menyempit.

Pada daun bawah tersebut kadang muncul bercak karat tak beraturan. Tanaman yang terinfeksi pada umur 30 hari atau lebih menunjukkan gejala mirip penyakit tungro, satu rumpun yang terserang kadang hanya beberapa anakan atau bahkan gejala hanya pada beberapa daun saja, gejala kuning kadang hanya terjadi pada daun bawah/daun tua, tanaman yang terserang pada stadia dewasa, menunjukkan daun berwarna kuning-oranye tetapi lebar daun normal, jumlah anakan dan tinggi tanaman sama dengan tanaman sehat

Cara pengendalian virus kerdil rumput

Virus kerdil rumput tidak ada obatnya menurut anjuran Bpk Toha Maksum SP selaku POPT BPP PANGKUR dengan cara :

Memusnahkan inang/tanaman yang sakit secara selektif

Aplikasi terhadap vektor virus /WBC di area terserang

Pengamatan intensif

Menghadapi masa tanam musim berikutnya pasca terkena serangan virus kerdil rumput, dalam rangka antisipasi serangan penyakit Virus kerdil tanaman padi . melakukan rembuk tani  untuk mencari solusi antisipasi serangan penyakit kerdil pada tanaman padi.Kesepakatan yang di hasilkan :

1. Merobohkan/membenamkan semua jerami/singgang di sawah dalam satu blok/satu dusun   dengan  cara di singkal tidak di perbolehkan dengan blebes  .

2. Melakukan aplikasi MOL (dekomposer) di sawah setelah jerami di robohkan.

3. Pembuatan persemaian bila di buat di lahan di lakukan setelah jerami/singgang di robohkan/benamkan. Kalau persemaian di buat di rumah dengan sistem nampan / keset-an bisa lebih awal tanpa menunggu jerami roboh/benamkan

4. Pemilihan varietas yang memiliki ketahan terhadap serangan penyakit virus dan hama wereng.dari pengalaman petani yang padinya selamat merekom varietas membramo, inpari sidenok , inpari 45, Inpari 47, Inpari Mantap inpari 48 dan dilakukan seed treatment

5. Pemasangan lampu perangkap untuk memudahkan pengamatan wereng.