Malang, 5 Juni 2024 – Bertempat di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, telah dilaksanakan kegiatan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh (PSPP) Volume 10. Mengusung tema “Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional”, kegiatan dibuka secara resmi oleh Bapak Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Prof. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr dan Sekretaris BPPSDMP, Dr. Ir. Siti Munifah, M.Si. Kegiatan tersebut diikuti secara daring oleh petani dan penyuluh seluruh Indonesia.
untuk pembukaan Pelatihan Sejuta Petani Dan Penyuluh dengan Tema Pertanian Ramah Lingkungan secara Off Line di BBPP Ketindan dilaksanakan juga Gelar Produk P4S se Jawa Timur yang dimeriahkan oleh 16 stan P4S dari beberapa Kabupaten di Jawa Timur dan juga stan dari UPT Kementerian Pertanian di Jawa Timur. Stan untuk kabupaten Ngawi diisi dengan produk kolaborasi 15 P4S yang ada di Ngawi yang sebagian besar merupakan P4S yang berorientasi tentang ramah lingkungan yaitu dari P4S KNOC, Organikmat Ngompro, Bumi Lestari Organik, Birowo Organik, Hikmah Farm, Cempo Makmur, Sekar Tani, Rukun Mulia,Bumi Subur Sari Jaya sedangkan P4S Ngrekso Bumi,Berkah Mendo, Gendol Green Growers dibidang peternakan dan olahan, Ngawi Tani Inspirasi di bidang tanaman hortikultura dan pasca panen serta P4S Harapan Baru merupakan pusat pelatihan bidang cabai mulai budidaya sampai pemasaran cabai.
Pameran dan gelar produk P4S dibuka oleh Kepala BPPSDMP Prof. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr,beliau juga berkenan mampir dan mengincipi produk yang kita tampilkan dengan komentar “enak untuk nasi 4 macam yg diincipi dan kopi ekselsa yang kita sajikan”. Pak dedi menyampaikan kalau untuk Kabupaten Ngawi pelaksanaan kegiatan Pertanian Ramah Lingkungan sudah lama dimulai dan makin kesini makin luas lahan yang sudah melaksanakan pertanian ramah lingkungan bahkan sudah ada beberapa yang melakukan sertifikasi beras organik. Secara keseluruhan tampilan peserta dari Ngawi sangat luar biasa karena semangat dari peserta (P4S) yang sebagian besar adalah petani milenial.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi mendapatkan kunjungan dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan Kamis (23/05/2024) di P4S Organikmat Ngompro. Kunjungan tersebut disambut oleh ibu Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi Hastanina Harimurti, S.Pt., M.M. didampingi oleh seluruh staf bidang penyuluhan, Koordinator BPP Kec. Pangkur, FK P4S Kab. Ngawi dan P4S Organikmat Ngompro.
Kunjungan dipimpin oleh ibu Nurul Qomariyah, S.Sos, M.Si selaku kepala Balai BBPP Ketindan
dalam kunjungan kepala Balai BBPP Ketindan tersebut P4S Organikmat Ngompro memamparkan Profil P4S dari awal berdirinya P4S, Keadaan Wilayah, Struktur Organisasi hingga Kegiatan pelatihan dan budidaya yang dilaksanakan oleh P4S Organikmat Ngompro, dilanjutkan pemaparan singkat oleh FK P4S Kab. Ngawi untuk terus mendapatkan bimbingan dari Balai BBPP Ketindan dan dilanjutkan Pemaparan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi yang diwakilkan oleh ibu Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi Hastanina Harimurti, S.Pt., M.M.terkait peran dinas terhadap penumbuhan P4S yang ada di Kabupaten Ngawi yang terus bertambah pada awal pendirian FK P4S terdapat 10 P4S dan pada tahun ini sudah ada 5 P4S yang melakukan verifikasi yang dilaksanakan oleh BBPP Ketindan pada beberapa waktu yang lali.
pada kesempatan tersebut Ibu kepala Balai BBPP Ketindan ibu Nurul Qomariyah, S.Sos, M.Si mengucapkan terimakasih atas penerimaan kunjungan.kunjungan Kepala Balai BBPP Ketindan untuk meninjau, bagaimana situasi dan kondisi terkini terkait salah satu P4S yang ada di Kabupaten Ngawi, beliau juga menyampaikan apresiasi yang luar biasa untuk P4S Organikmat Ngompro terhadap kegiatan produksi dan pelatihan yang telah dilaksankan selama ini dan tidak lupa menyampaikan pesan untuk mengajak anak muda untuk mau terjun dalam pertanian dan tidak lupa juga memberikan apresiasi kepada dinas ketahanan pangan dan pertanian kabupaten ngawi telah terus mendorong untuk memajukan P4S yang ada dikabupaten Ngawi.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi melalui Bidang Penyuluhan Pertanian mengadakan Kegiatan Penumbuhan dan Klasifikasi Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S). Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat peran petani dalam pembangunan pertanian dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertanian.
P4S merupakan lembaga pelatihan yang didirikan, dimiliki, dan dikelola oleh petani secara swadaya. P4S memiliki peran penting dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan adopsi teknologi pertanian oleh petani. Melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh P4S, petani diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha taninya.
Kegiatan tersebut di hadiri oleh ibu Musdalipah S.P., M.P. selaku petugas klasifikasi dari BBPP Ketindan serta Khoirul mashuda selaku ketua FK P4S Ngawi dan didampingi oleh bidang penyuluhan dinas ketahanan pangan dan pertanian kabupaten ngawi
Klasifikasi P4S tesebar di 7 kecamatan
P4S Sekartani Kecamatan Karanganyar
P4S Gendol Green Grower Kecamatan Sine
P4S Bekah mendio Kecamatan kendal
P4S Rukun Mulia Kecamtan Ngawi
P4S Bumi Subur Kecamatan Padas
KNOC Kecamatan Gerih
P4S Organikmat Ngompro Kecamatan Pangkur
Dengan penumbuhan dan klasifikasi kelembagaan P4S, diharapkan peran petani dalam pembangunan pertanian akan semakin kuat. Petani yang tergabung dalam P4S akan lebih mandiri dan mampu mengelola usahanya secara berkelanjutan.
Penumbuhan dan klasifikasi kelembagaan P4S merupakan salah satu upaya strategis Kementerian Pertanian untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertanian dan memperkuat peran petani dalam pembangunan pertanian. Dengan dukungan dari semua pihak, diharapkan P4S dapat berkembang dan memberikan manfaat yang nyata bagi petani Indonesia.
Pada hari Rabu tanggal 26 Juli 2023, untuk pembukaan Pelatihan Sejuta Petani Dan Penyuluh dengan Tema Pertanian Ramah Lingkungan secara Off Line di BBPP Ketindan dilaksanakan juga Gelar Produk P4S se Jawa Timur yang dimeriahkan oleh 16 stan P4S dari beberapa Kabupaten di Jawa Timur dan juga stan dari UPT Kementerian Pertanian di Jawa Timur. Stan untuk kabupaten Ngawi diisi dengan produk kolaborasi 10 P4S yang ada di Ngawi yang sebagian besar merupakan P4S yang berorientasi tentang ramah lingkungan yaitu dari P4S KNOC, Organikmat Ngompro, Bumi Lestari Organik, Birowo Organik, Hikmah Farm, Cempo Makmur, Sari Jaya sedangkan P4S Ngrekso Bumi dibidang peternakan dan olahan, Ngawi Tani Inspirasi di bidang tanaman hortikultura dan pasca panen serta P4S Harapan Baru merupakan pusat pelatihan bidang cabai mulai budidaya sampai pemasaran cabai.
Pameran dan gelar produk P4S dibuka oleh Kepala BPPSDMP Prof. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr,beliau juga berkenan mampir dan mengincipi produk yang kita tampilkan dengan komentar “enak untuk nasi 4 macam yg diincipi dan kopi ekselsa yang kita sajikan”. Pak dedi menyampaikan kalau untuk Kabupaten Ngawi pelaksanaan kegiatan Pertanian Ramah Lingkungan sudah lama dimulai dan makin kesini makin luas lahan yang sudah melaksanakan pertanian ramah lingkungan bahkan sudah ada beberapa yang melakukan sertifikasi beras organik. Secara keseluruhan tampilan peserta dari Ngawi sangat luar biasa karena semangat dari peserta (P4S) yang sebagian besar adalah petani milenial… Bravo untuk P4S dan semangat untuk petani milenial Ngawi.
Sarasehan dan Bimbingan Teknis Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB) Tahap II diadakan kembali oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi. Acara diselenggarakan di wilayah Kelompoktani Sri Mentes, Dusun Bendo, Desa Tempuran, Kecamatan Paron pada Kamis, (8/6/2023). Acara dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Camat Paron, POPT, Penyuluh Pertanian, P4S Hikmah Farm, Komunitas Organik dan petani Kecamatan Paron. Camat Paron, Arin Royanto, SSTP menyampaikan bahwa pertanian dengan menggunakan pupuk kimia sintetis di Kecamatan Paron semakin dikurangi sehingga lingkungan lebih lestari dan produksi di Kecamatan Paron tetap terjaga di tengah berkurangnya subsidi pupuk kimia.
Dalam arahannya Supardi, SE, M.Si., Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menyampaikan bahwa Ngawi menjadi lumbung padi Jawa Timur dan produktivitas tertinggi nasional. Untuk mempertahankan itu perlu menjaga ekosistem yang ada agar seimbang dan pertanian bisa menjadi ramah lingkungan serta berkelanjutan. Kemandirian petani diharapkan mendukung PRLB melalui kelompoktani atau gapoktan misalnya dengan membuat mol atau POC. Dengan memproduksi bahan tersebut selain mendukung PRLB juga dapat meningkatkan kemampuan dan kebersamaan kelompoktani. Tujuan pertanian ramah lingkungan dapat membantu petani mengurangi kerusakan tanah dan menuju ke organik. Di Kabupaten Ngawi pun telah didirikan LSO (Lembaga Sertifikasi Organik) yang dapat membantu petani Ngawi dalam mewujudkan pertanian organik di Kabupaten Ngawi. Selain itu, Supardi menyampaikan pola tanam yang baik adalah padi-padi-palawija sehingga tanah berkesempatan utk bernafas dan dapat mengurangi hama penyakit padi. Juga disampaikan bahwa lahan PRLB diharapkan sebanyak-banyaknya sesuai arahan Bupati. Penyuluh Pertanian pun akan mendampingi kelompok tani semaksimal mungkin dan antar stakeholder agar dapatnya saling bersinergi.
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan diskusi dan testimoni dari petani yang telah melaksanakan pertanian ramah lingkungan. Testimoni diberikan oleh Tumijan, anggota Poktan Sentoso, Sukorejo, Desa Paron yang menyatakan bahwa hal yang pertama dilakukan untuk PRLB adalah memperbaiki kesuburan tanah dengan menggunakan bahan-bahan yang sudah tersedia di lingkungan sekitar. Di Poktan tersebut sudah membuat dan mengaplikasikan penggunaan bahan-bahan organik yang telah diproses untuk mengurangi biaya produksi dan memperbaiki kesuburan tanah untuk peningkatan produksi. Acara diakhiri dengan praktik dalam mendukung PRLB. (DL)