Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kembali memperoleh penghargaan di bidang pertanian. Penghargaan tersebut diberikan oleh Menteri Pertanian dalam rangka memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2024 yang bertempat di Kementerian Pertanian Republik Indonesia di Jakarta pada Sabtu tanggal 17 Agustus 2024.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi memperoleh penghargaan sebagai Peringkat 1 Indeks Pertanaman Padi (IPP) Tertinggi Tahun 2023 Tingkat Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, B.Eng, MM, MBA, kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, Supardi pada saat upacara peringatan HUT RI ke-79 di Kementerian Pertanian.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Supardi, S.E., M.Si. mengungkapkan keberhasilan ini berkat kerjasama semua pihak, baik petani, kelompok tani (poktan), gabungan kelompok tani (gapoktan), PPL, TNI, Polri, dan stake holder, serta dukungan yang kuat dari Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi. Potensi pengembangan pertanaman di Kabupaten Ngawi masih terbuka. Dengan dukungan sarana prasarana pertanian, seperti irigasi, jalan usaha tani, dan alat mesin pertanian, lahan-lahan di Kabupaten Ngawi dapat difungsikan secara optimal sehingga indeks pertanaman terus mengalami peningkatan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Supardi, S.E., M.Si. , berharap dengan keberhasilan tersebut dapat menjadi pendorong dan motivasi semangat yang baik bagi petugas maupun petani, sehingga kedaulatan pangan akan aman dan terjaga, serta predikat Kabupaten Ngawi sebagai lumbung pangan di Jawa Timur dapat dipertahankan dengan baik.
Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional VIII Tahun 2023 digelar di Jogja Agro Park (JAP), Nanggulan, Kulon progo, DI Yogyakarta. Acara diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY bekerjasama dengan Kementerian Pertanian mulai 29-31 Mei 2023.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi melalui Bidang Tanaman Pangan, UPT Teknologi Perbenihan, penyuluh pertanian dan penangkar benih turut hadir dalam gebyar tersebut pada Rabu (31/5/2023). Kepala Bidang Tanaman Pangan DKPP Kabupaten Ngawi, M.Hasan Zunairi, SP, MM dalam kunjungannya menekankan bahwa ini merupakan transfer ilmu pengetahuan tentang perkembangan perbenihan tanaman pangan yg wajib diikuti dan diketahui stakeholder pertanian untuk dikembangkan di Kabupaten Ngawi sesuai spesifik lokasi. Tantangan terkait produksi dan produktivitas khususnya padi dalam menghadapi dampak elnino, diperlukan inovasi dan strategi yang baik untuk menjaga Kabupaten Ngawi sebagai lumbung padi Jawa timur dan nasional.
Acara ini mengusung tema “Memasyarakatkan Kemandirian Benih Tanaman Pangan untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan yang Maju, Mandiri, dan Modern. Selain tujuan sebagaimana tema yang diusung, ini juga dimaksudkan sebagai wahana diseminasi dan tukar informasi dan teknologi perbenihan dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas. Adapun kegiatan yang dilaksanakan antara lain yaitu pameran, gelar teknologi perbenihan, klinik konsultasi perbenihan, job fair industri benih dan lain-lain. Sebanyak 139 varietas tanaman pangan dipamerkan diantaranya 60 varietas padi, dan 58 varietas palawija seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah maupun sorgum. Di acara tersebut juga menampilkan mina padi dan padi apung.
Salah satu yang menarik adalah varietas jagung Lilac 22 F1 berwarna ungu. Selama ini jagung berwarna kuning atau oranye untuk jenis hibrida. Namun dalam acara ini, dipamerkan jagung berwarna ungu. Tidak hanya bijinya, namun gurat warna ungu juga terdapat dalam tongkol, batang dan pelepah kulitnya. Jagung Lilac 22 F1 dikenal dengan nama Jagung Ketan Pulut Ungu. Jagung ini memiliki kandungan antioksidan yang bermanfaat untuk kekebalan tubuh. Selain itu, juga memiliki antosianin yang tinggi, sebagai senyawa yang mengatur warna biji atau sayuran menjadi ungu, violet dan merah. Jagung ini mempunyai keunggulan yaitu berasa lebih pulen dan sedikit manis, diminati petani karena produktivitasnya cukup tinggi dan usia panen lebih cepat hanya 60-70 hari. Manfaat mengkonsumsi jagung ini antara lain menurunkan resistensi insulin, menjaga kesehatan jantung, mencegah penyakit kanker dan obesitas.