Hama Penyakit Bakteri Pada Tanaman Padi

Hama Penyakit Bakteri Pada Tanaman Padi

Tanaman padi merupakan salah satu tanaman pangan penting di dunia, yang menyediakan kebutuhan karbohidrat bagi hampir setengah jumlah penduduk dunia. Namun, tanaman padi juga rentan terhadap serangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit bakteri pada tanaman padi dapat menyebabkan kerugian yang signifikan bagi hasil panen, sehingga sangat penting untuk menangani penyakit ini dengan tepat.

Tanda-tanda adanya hama penyakit bakteri pada tanaman padi dapat berupa pertumbuhan yang terhambat, perubahan warna pada daun atau batang tanaman, adanya bercak atau luka pada tanaman, dan terjadinya kerontokan pada daun. Hama penyakit bakteri padi juga dapat menyebabkan terjadinya kekeringan pada tanaman, meskipun tanaman tersebut diberi air dengan cukup. Jika Anda menemukan tanda-tanda tersebut pada tanaman padi Anda, sebaiknya segera mengambil tindakan untuk menangani penyakit tersebut agar tidak semakin parah.

Salah satu cara untuk menangani penyakit bakteri pada tanaman padi adalah dengan menggunakan pestisida bakterisida. Pestisida ini dapat membunuh bakteri penyebab penyakit padi, sehingga dapat mencegah penyakit tersebut berkembang lebih lanjut. Namun, pestisida bakterisida juga dapat memiliki efek samping yang merugikan bagi tanaman lain, seperti membunuh hama yang bermanfaat bagi tanaman padi. Oleh karena itu, penggunaan pestisida bakterisida harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan anjuran yang tercantum pada label produk.

Selain menggunakan pestisida, ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan untuk menangani penyakit bakteri pada tanaman padi. Salah satunya adalah dengan mengontrol lingkungan tempat tanaman tumbuh. Penyakit bakteri padi umumnya menyebar melalui udara, air, atau melalui hama yang terinfeksi. Dengan mengontrol lingkungan tempat tanaman tumbuh, seperti menjaga kebersihan tanah dan menghindari pemakaian air yang tercemar, dapat mencegah penyakit bakteri padi dari terjadi.

Penggunaan varietas tanaman padi yang tahan terhadap penyakit bakteri juga dapat menjadi cara yang efektif untuk menangani penyakit ini. Varietas tanaman padi yang tahan terhadap penyakit bakteri telah dikembangkan oleh para ahli pertanian, yang memiliki sifat resisten terhadap penyakit bakteri padi. Dengan menggunakan varietas tanaman padi yang tahan terhadap penyakit bakteri, kemungkinan terjadinya penyakit bakteri padi akan lebih rendah.

Pengendalian hama juga dapat membantu dalam menangani penyakit bakteri padi. Hama yang terinfeksi dengan bakteri penyebab penyakit padi dapat menyebarkannya ke tanaman lain saat mengisap cairan pada tanaman. Dengan mengendalikan hama tersebut, penyebaran penyakit bakteri padi dapat dicegah. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti dengan menggunakan pestisida yang sesuai, atau dengan menggunakan metode-metode lain seperti pengendalian secara biologis atau mekanis.

Terakhir, penyiangan tanaman padi secara teratur dapat membantu mengurangi jumlah bakteri penyebab penyakit yang terdapat pada tanaman. Penyiangan tanaman padi dilakukan dengan mengeluarkan rumput atau gulma yang tumbuh di sekitar tanaman padi, sehingga dapat mencegah bakteri penyebab penyakit dari terus menyebar.

Dengan melakukan penanganan yang tepat terhadap penyakit bakteri pada tanaman padi, diharapkan dapat mengurangi kerugian yang disebabkan oleh penyakit ini dan meningkatkan hasil panen tanaman padi. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan tanda-tanda adanya penyakit bakteri pada tanaman padi, dan segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk menangani penyakit tersebut.

Virus Kerdil Rumput Pada Tanaman Padi

Virus Kerdil Rumput Pada Tanaman Padi

Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan Dalam Rangka Mendukung Program Bapak Bupati Ngawi Bertanam Padi Tidak Hanya Menguntungkan Bagi Petani Tapi Juga Menjaga Kelestarian Alam

Serangan hama wereng coklat terjadi di Indonesia menjadi masalah pada beberapa tahun terakhir. Serangan hama wereng tersebut juga diikuti oleh serangan virus tanaman padi yang ditularkannya, sehingga kerusakan yang ditimbulkan menjadi berlipat-lipat. Diantara virus pada padi, virus kerdil hampa Rice Ragged Stunt Virus (RRSV) dan virus kerdil rumput Rice Grassy Stunt Virus (RGSV) merupakan virus penting yang menyebabkan penyakit padi.

Ciri-ciri Tanaman Padi Terserang Penyakit Kerdil Hampa

Tanaman padi yang terserang kerdil hampa menunjukkan gejala pertumbuhan terhambat (kerdil), daun berwarna hijau gelap, tepi daun tidak rata, berlekuk-lekuk atau sobek-sobek, ujung daun terpilin, terjadi pembengkakan tulang daun atau membentuk puru. Tanaman terinfeksi virus kerdil hampa pada stadia bibit akan berkembang daun baru dengan gejala yang jelas seperti daun melintir, dan tepi daun bergerigi pada 2 minggu setelah inokulasi. Pada stadia berbunga, daun atas dan daun bendera menunjukkan gejala melintir, malai tidak keluar atau keluar sebagian, dan dari malai yang sebagian keluar, gabah biasanya hampa.

Ciri-ciri Tanaman Padi Terserang Penyakit Kerdil Rumput

Tanaman padi yang terserang virus kerdil rumput menunjukkan gejala penghambatan pertumbuhan, anakannya banyak, daunnya menjadi pendek dan sempit, dan tumbuhnya tegak serta berwarna hijau pucat atau kuning pucat. Seringkali pada daunnya terdapat bintik-bintik atau bercak coklat tua. Daunnya kadang-kadang tetap hijau jika diberi pupuk nitrogen yang cukup.

Strain lebih patogenik dari RGSV yang menyebabkan diskolorasi daun kuning-oranye dan tanaman cepat mati. Strain ini disebut sebagai kerdil rumput tipe 2 (RGSV 2). Penyakit kerdil rumput tipe 2 mempunyai gejala yang berbeda dengan tipe 1. Pada tanaman yang terinfeksi virus kerdil rumput tipe 2 saat awal stadia, menunjukkan tanaman agak kerdil, menguning pada daun bawah, dan helaian daun menyempit.

Pada daun bawah tersebut kadang muncul bercak karat tak beraturan. Tanaman yang terinfeksi pada umur 30 hari atau lebih menunjukkan gejala mirip penyakit tungro, satu rumpun yang terserang kadang hanya beberapa anakan atau bahkan gejala hanya pada beberapa daun saja, gejala kuning kadang hanya terjadi pada daun bawah/daun tua, tanaman yang terserang pada stadia dewasa, menunjukkan daun berwarna kuning-oranye tetapi lebar daun normal, jumlah anakan dan tinggi tanaman sama dengan tanaman sehat

Cara pengendalian virus kerdil rumput

Virus kerdil rumput tidak ada obatnya menurut anjuran Bpk Toha Maksum SP selaku POPT BPP PANGKUR dengan cara :

Memusnahkan inang/tanaman yang sakit secara selektif

Aplikasi terhadap vektor virus /WBC di area terserang

Pengamatan intensif

Menghadapi masa tanam musim berikutnya pasca terkena serangan virus kerdil rumput, dalam rangka antisipasi serangan penyakit Virus kerdil tanaman padi . melakukan rembuk tani  untuk mencari solusi antisipasi serangan penyakit kerdil pada tanaman padi.Kesepakatan yang di hasilkan :

1. Merobohkan/membenamkan semua jerami/singgang di sawah dalam satu blok/satu dusun   dengan  cara di singkal tidak di perbolehkan dengan blebes  .

2. Melakukan aplikasi MOL (dekomposer) di sawah setelah jerami di robohkan.

3. Pembuatan persemaian bila di buat di lahan di lakukan setelah jerami/singgang di robohkan/benamkan. Kalau persemaian di buat di rumah dengan sistem nampan / keset-an bisa lebih awal tanpa menunggu jerami roboh/benamkan

4. Pemilihan varietas yang memiliki ketahan terhadap serangan penyakit virus dan hama wereng.dari pengalaman petani yang padinya selamat merekom varietas membramo, inpari sidenok , inpari 45, Inpari 47, Inpari Mantap inpari 48 dan dilakukan seed treatment

5. Pemasangan lampu perangkap untuk memudahkan pengamatan wereng.