Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) Bawang Merah

Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) Bawang Merah

Dinas ketahanan pangan dan pertanian ngawi telah melaksanakan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) Bawang Merah di beberapa poktan di kabupaten ngawi. SLPHT diikuti oleh anggota poktan yang dipandu oleh POPT, KOORDINATOR PPL, PPL BPP Kecamatan kabupaten Ngawi.      

Sekolah Lapang merupakan salah satu kegiatan yang dianggap solutif dalam rangka pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada Tanaman. Pengendalian Hama Terpadu (PHT) merupakan sistem perlindungan tanaman yang erat kaitannya dengan usaha pengamanan produksi mulai dari pra-tanam, pertanaman, sampai pasca panen. Dikesempatan ini SLPHT memandu petani tentang kegunaan dan cara pembuatan bubur california, Mikro Organisme Lokal (mol), biosaka dan trichoderma. Keempat materi tersebut merupakan pengendali hama yang dapat diproduksi sendiri.

Bubur california merupakan pestisida yang dapat dibuat secara mandiri dengan menggunakan bahan baku yang ada di sekitar, sehingga mudah diperoleh. Bubur california juga menjadi pestisida alternatif yang dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama dan penyakit tanaman, termasuk padi.

MOL (Mikro Organisme Lokal) adalah sekumpulan mikroorganisme yang bermanfaat sebagai starter dalam penguraian, fermentasi  bahan organik menjadi pupuk organik padat maupun cair. Bahan dasar MOL berasal dari berbagai sumber yang mengandung unsur hara mikro, makro, bakteri perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan dan agen pengendali hama/penyakit tanaman. Oleh karena itu, MOL dapat dimanfaatkan sebagai Pupuk organik cair, Dekomposer atau biang pembuatan kompos, Pestisida nabati.

Biosaka merupakan larutan ekstrak tumbuhan yang berperan sebagai elisitor yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Penggunaan biosaka dalam berbudidaya tanaman sebagai salah satu upaya perlindungan tanaman berbasis ekologi untuk menjaga kelestarian lingkungan. Dan dalam pembuatan biosaka ini perlu tahapan dalam pemilihan bahan yang tepat yaitu memanfaatkan berbagai macam dedaunan disekitar areal pertanaman yang kondisinya sehat, artinya tidak ada gejala serangan hama penyakit. Pada prinsipnya biosaka ini merupakan teknologi yang mudah dan murah yang dapat dibuat secara mandiri oleh para petani.

Salah satu metode ramah lingkungan yang bisa digunakan untuk mengembalikan kesuburan tanah adalah dengan menggunakan cendawan Trichoderma sp. Cendawan ini memiliki peranan yang cukup besar di alam. Karakteristiknya sebagai organisme pengurai dapat membantu menyuburkan tanah. Sementara aktivitas antifungalnya dapat mendukung peningkatan ketahanan tanaman terhadap serangan patogen.

Semoga kegiatan SLPHT dapat bermanfaat bagi kelompok tani dalam budidaya bawang merah.

Tinjauan Lapang dan Bimbingan Teknis Komoditas Bawang Merah

Tinjauan Lapang dan Bimbingan Teknis Komoditas Bawang Merah

Dinas ketahanan pangan dan pertanian kabupaten Ngawi melaksanakan Tinjauan Lapang dan Bimbingan Teknis di kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Tinjauan lapang komoditas bawang merah di poktan suko tani kelurahan blumbang kecamatan Tawangmangu kabupaten karanganyar. Tinjauan ini bertujuan untuk sharing tentang hama penyakit pada tanaman bawang merah dan cara menanggulanginya.

Bimbingan teknik budidaya perkebunan dan hortikultura. Bimbingan teknis ini dimentori oleh perwakilan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Karanganyar, POPT Kabupaten Ngawi, Petani Milenial Kabupaten Ngawi, dan BPS kabupaten Ngawi. Bimbingan teknis dibuka oleh kepala dinas ketahanan pangan dan pertanian kabupaten ngawi.

Peserta Tinjauan Lapang dan Bimbingan Teknis diikuti oleh Petugas data dan koordinator BPP kecamatan se-kabupaten Ngawi. Dalam acara disampaikan juga bahwa petani bawang merah di blumbang sudah dilakukan turun temurun dan mereka belajar secara otodidak. Hingga sekarang dengan dibantu oleh penggiat pertanian, petani bawang merah di bulmbang berkembang selain penghasil bawang merah konsumsi juga menjadi petani penangkar bawang merah/penyedia bibit. Mewakili dinas ketahanan pangan dan pertanian kabupaten ngawi kepala dinas Bp. Supardi, SE, M.Si menyampaikan tujuannya bersama rombongan ke blumbang yaitu selain untuk silaturahmi juga mengantar peserta tinjauan lapang dan bimbingan teknis yang ingin menuntut ilmu tentang bagaimana budidaya bawang merah mengingat blumbang adalah salah satu daerah penghasil bawang merah di Jawa Tengah. Serta ucapan terima kasih kepada Dinas pertanian dan perikanan kabupaten karanganyar dan kelompok tani suko tani yang sudah menerima dan berkenan memberikan ilmunya kepada para Peserta Tinjauan Lapang dan Bimbingan Teknis.

Gerakan Tanam Padi Bersama

Gerakan Tanam Padi Bersama

Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap penduduk dan seiring pertambahan penduduk yang diikuti dengan peningkatan produksi pangan terutama beras, Pemerintah Kabupaten Ngawi bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi melakukan upaya kegiatan intensifikasi budidaya padi dengan model Optimalisasi Peningkatan Indeks Pertanaman (PIP). Percepatan Gerakan Tanam Padi didasarkan pada tersedianya varietas unggul dan teknologi terapan lain yang dapat mendorong peningkatan produksi padi dan pendapatan petani secara nasional.

Gerakan Tanam Padi bersama Bupati Ngawi dalam rangka upaya khusus peningkatan produksi padi dan ketahanan pangan nasional di Kabupaten Ngawi merupakan salah satu program yang tengah dijalankan oleh Bupati Ngawi. Kegiatan ini juga sebagai upaya mewaspadai dampak El-Nino. Gerakan ini juga disebabkan oleh realisasi tanam padi yang disebut lebih rendah 1,5% dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Dalam kegiatan ini turut dilaksanakan penyerahan secara simbolis oleh Bupati Ngawi dan Wakil Bupati Ngawi kepada kelompok tani penerima bantuan pemerintah. Adanya bantuan pemerintah tersebut diharapkan dapat meningkatan produksi pangan di Kabupaten Ngawi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi turut mengingatkan kepada seluruh peserta terhadap pelarangan penggunaan jebakan tikus menggunakan aliran listrik. Penggunaan aliran listrik dalam pengendalian hama tikus tersebut merupakan tindakan ilegal, dan tentunya berbahya bagi masyarakat sekitar.

Kunjungan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan

Kunjungan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi mendapatkan kunjungan dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan Kamis (23/05/2024) di P4S Organikmat Ngompro. Kunjungan tersebut disambut oleh ibu Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi Hastanina Harimurti, S.Pt., M.M. didampingi oleh seluruh staf bidang penyuluhan, Koordinator BPP Kec. Pangkur, FK P4S Kab. Ngawi dan P4S Organikmat Ngompro.

Kunjungan dipimpin oleh ibu Nurul Qomariyah, S.Sos, M.Si selaku kepala Balai BBPP Ketindan

dalam kunjungan kepala Balai BBPP Ketindan tersebut P4S Organikmat Ngompro memamparkan Profil P4S dari awal berdirinya P4S, Keadaan Wilayah, Struktur Organisasi hingga Kegiatan pelatihan dan budidaya yang dilaksanakan oleh P4S Organikmat Ngompro, dilanjutkan pemaparan singkat oleh FK P4S Kab. Ngawi untuk terus mendapatkan bimbingan dari Balai BBPP Ketindan dan dilanjutkan Pemaparan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi yang diwakilkan oleh ibu Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi Hastanina Harimurti, S.Pt., M.M.terkait peran dinas terhadap penumbuhan P4S yang ada di Kabupaten Ngawi yang terus bertambah pada awal pendirian FK P4S terdapat 10 P4S dan pada tahun ini sudah ada 5 P4S yang melakukan verifikasi yang dilaksanakan oleh BBPP Ketindan pada beberapa waktu yang lali.

pada kesempatan tersebut Ibu kepala Balai BBPP Ketindan ibu Nurul Qomariyah, S.Sos, M.Si mengucapkan terimakasih atas penerimaan kunjungan.kunjungan Kepala Balai BBPP Ketindan untuk meninjau, bagaimana situasi dan kondisi terkini terkait salah satu P4S yang ada di Kabupaten Ngawi, beliau juga menyampaikan apresiasi yang luar biasa untuk P4S Organikmat Ngompro terhadap kegiatan produksi dan pelatihan yang telah dilaksankan selama ini dan tidak lupa menyampaikan pesan untuk mengajak anak muda untuk mau terjun dalam pertanian dan tidak lupa juga memberikan apresiasi kepada dinas ketahanan pangan dan pertanian kabupaten ngawi telah terus mendorong untuk memajukan P4S yang ada dikabupaten Ngawi.

Temu Usaha Komoditas Tembakau

Temu Usaha Komoditas Tembakau

Dinas ketahanan pangan dan pertanian kabupaten ngawi melaksanakan kegiatan temu usaha komoditas tembakau bagi petani tembakau kegiatan berlangsung selama 2 hari di laksanakan pada tanggal 21 Mei 2024 berlokasi di Agro Techno Park (ATP) Kecamatan Ngrambe yang dihadiri petani dari 4 kecamatan Jogorogo, Ngrambe, Sine dan Kendal. Pada hari kedua di laksanakan pada tanggal 22 Mei 2024 berlokasi di Pawon Eco Kecamatan Karangjati yang dihadiri oleh petani dari 5 Kecamatan Karangjati, Kasreman, Pangkur, Bringin dan Paron.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ibu Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi Hastanina Harimurti, S.Pt, MM. Turut hadir Bapak Seno dari CV Wirata Merabu selaku narasumber, Serta turut hadir perwakilan pengurus APTI Kabupaten Ngawi dan hadir petani tembakau dan penyuluh pertanian lapangan. Kegiatan Temu Usaha dibuka oleh Ibu Kepala Bidang Penyuluhan DKKP Ngawi Hastanina Harimurti, S.Pt, MM.

Dalam kesempatan ini bapak seno menyampaikan beberapa hal yang penting dalam membangun pola kemitraan antara pelaku utama dan pelaku usaha terutama pada komoditas tembakau selain itu juga menjelaskan jenis varietas tembakau yang sering diminati perusahaan dan proses perajangan tembakau yang lebih efisien serta diharapkan mampu menerapakan GAP (Good Agriculter Practice) secara tepat. serta menjelaskan sistem kemitraan yang diterapkan oleh cv wirata merabu

Dengan adanya kegiatan temu usaha komoditas tembakau diharapkan dapat meningkatkan minat petani dalam membangun jaringan pemasaran dan pola kemitraan yang tepat bagi petani disetiap kecamatan.