Pada tanggal 23 September 2024, telah dilaksanakan acara Pelepasan Mahasiswa MSIB (Magang Studi Independen Bersertifikat) dalam Kegiatan Pendampingan Pertanian Modern di Alun-Alun Kabupaten Ngawi. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Pusat Pendidikan Pertanian Kementerian Pertanian, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, Dinas Ketahanan Pangan dan pertanian Kabupaten Ngawi, BBPP Batu, Kodim 0805 Ngawi, serta mentor dan pendamping pertanian modern. Sebanyak 93 mahasiswa MSIB dari berbagai universitas turut ambil bagian dalam program ini.
Acara resmi dibuka oleh Setya Budhi Udrayana, Direktur Polbangtan Malang. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya mendukung program pertanian modern di Jawa Timur. Beliau juga memberikan pesan kepada para mahasiswa agar memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar bersama para petani. “Belajar di lapangan adalah kesempatan yang sangat baik untuk mengembangkan soft skill. Jangan sia-siakan kesempatan magang ini. Kalian harus aktif terlibat, bukan hanya mengamati, tetapi ikut bekerja bersama para petani. Ciptakan ikatan yang baik dengan para penyuluh dan petani,” ujar Setya Budhi.
Supardi, S.E, M.Si selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi juga memberikan pernyataan dalam acara tersebut. Beliau menekankan bahwa Ngawi merupakan lumbung pangan Jawa Timur, didukung oleh program bupati yang mempromosikan pertanian ramah lingkungan. “Dengan adanya program MSIB ini, diharapkan mahasiswa dapat bersinergi untuk mewujudkan kemajuan pertanian berkelanjutan,” ungkapnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Pasiter Kodim Ngawi Kapten Infanteri Priyono yang mengingatkan para mahasiswa untuk selalu menjaga keamanan, menjaga nama baik almamater, sopan santun, etika, serta menjaga diri selama menjalani program ini.
Acara diakhiri dengan penyematan atribut kepada para mahasiswa MSIB sebagai simbol resmi dimulainya program pendampingan pertanian modern di Kabupaten Ngawi.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bidang Perkebunan dan Hortikultura Kabupaten Ngawi mengadakan Pelatihan Pasca Panen Buah dan Sayur yang dilaksanakan di Gedung Notosuman Selasa, 10 September 2024. Peserta pelatihan adalah petani milenial dan UMKM muda Kabupaten Ngawi.
Kegiatan pasca panen buah dan sayuran merupakan salah satu aspek penting dalam usahatani yang memerlukan perhatian khusus. . Karena, proses penanganan pascapanen yang tepat menjadi kunci utama. Beberapa penanganan pasca panen yang perlu diperhatikan seperti pembersihan dari kotoran, sortasi dan grading, serta pengemasan.
Pelatihan ini menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas dan daya saing produk. Salah satu materi yang menarik adalah tentang pengolahan dan pengemasan buah dan sayur. Peserta diajak mencoba mengolah buah dan sayur untuk membuat produk lebih menarik, tahan lama dan meningkatkan nilai jual suatu produk.
Tujuan diadakannya pelatihan pasca panen buah dan sayur adalah untuk mengenalkan cara pengolahan buah dan sayur menjadi produk yang bernilai jual dan meningkatkan kompetensi petani dan pelaku usaha. Tujuan utama penanganan pasca panen adalah mempertahankan kualitas buah/sayur dalam tampilan, tekstur, rasa dan nilai gizinya, melindungi keamanan pangan dan mengurangi kerugian antara panen dan konsumsi.
Penutupan Sekolah Lapang Pengelolaan Hama Terpadu (SLPHT) (06/09/2024) yang dihadiri oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan, PPL, POPT dan Kepala Desa Semen di Dusun Belut Desa Semen Kecamatan Paron. Pelaksanaan sekolah lapang yang dimulai bulan mei hingga bulan september 2024 ini bertujuan untuk menambah pengetahuan petani tentang prinsip Pengendalian Hama Terpadu dan budidaya tanaman padi ramah lingkungan berkelanjutan, berlokasi di kelompok tani Karya Tani diikuti 28 orang dengan dipandu oleh Tim DKPP Ngawi dan POPT setempat. Kegiatan monitoring ekosistem tanaman padi dan diskusi dilakukan setiap hari Selasa di Lokasi demplot dengan materi ekosistem dasar,mengenal hama dan penyakit tanaman padi, mengenal musuh alami, anatomi tanaman padi, fisika tanah, dan uji kimia tanah dengan menggunakan PUTS. Selain itu petani juga diberikan materi dinamika kelompok dengan cara menggambar, bermain tali, diskusi, mengamati dan presentasi. Presentasi dilakukan untuk membahas hasil pengamatan dan pengambilan keputusan dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman padi.
Output dari kegiatan Sekolah lapang Pengelolaan Hama Terpadu (SLPHT) adalah menciptakan petani yang peduli terhadap lingkungan dan ekosistem dalam lingkup lahan pertaniannya, tidak hanya fokus terhadap pengendalian hama, tetapi juga mengenal dan melindungi organisme lain seperti predator alami hama yang berperan penting terhadap keseimbangan ekosistem. Mengajak petani supaya mengurangi penggunaan pestisida kimia supaya kualitas air, tanah, dan udara terlindungi dari pencemaran residu kimia. Sekolah Pengelolaan hama terpadu juga melatih petani unutk mengehemat biaya produksi karena penggunaan pestisida kimia dapat dikurangi. Selain itu tetap mendukung Program Bupati Ngawi untuk mendukung Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB). Bagi Peserta Sekolah Lapang, Kegiatan ini sangat berkesan sehingga diharapkan ada sekolah lapang berikutnya yang materinya saling berkesinambungan sehingga petani dapat memiliki pengetahuan yang lebih banyak dan lebih mahir dalam pengelolaan lahan pertaniannya.
Workshop Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian Rabu (04/09/24) di Kurnia Convention Hall Center Ngawi, Kegiatan digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi melalui Bidang Penyuluhan.
Workshop Peningkatan SDM Pertanian ini diselenggarakan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para pelaku pertanian, baik itu Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) atau pun Petani, untuk terus beriinovasi dan mencari peluang dari sektor hulu hingga hilir.
Hadir dalam kegiatan ini Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, S.T., M.H., Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Supardi, SE., Penyuluh Petani Lapangan (PPL), Pusat Pelatihan Peretanian Pedesaan Swadaya (P4S), Kelompok Ekonomi Petani ( KEP), Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Petani Milenial.
Disampaikan Bupati Ngawi, “Kabupaten Ngawi harus siap mempertahankan surplus beras untuk menyangga ketahanan pangan, dengan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan ditengah sulitnya pupuk karena pembatasan pengiriman dampak geopolitik internasionalnya,” ujarnya.
Tantangan lain, menurut Supardi adalah dampak dari industrialisasi di Kabupaten Ngawi yang investasinya semakin menggeliat, berkurangnya lahan pertanian dan sumber daya petani , “Untuk itu perlu adanya inovasi dan langkah strategis misalnya untuk mengatasi bergesernya SDM petani dengan melakukan modernisasi dan digitalisasi pertanian sehingga keduanya dapat berjalan beriringan,” imbuhnya.
dalam workshop kali ini dikemas dengan acara sarasehan yang dimoderatori oleh Kepala Bidang Penyuluhan Hastanina Harimurti, S.Pt.MM dengan narasumber dari Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian ( Polbangtang ) Malang Dr. Ir. Setya Budhi Udrayana, S.Pt., M.Si., IPM, Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu (BBPP) Catur Puryanto,SST., M.Si, Penyuluh Pertanian BPSDMP Kementan Mugi Lestari, SP., M.Si.
Workshop Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) juga menjadi ajang apresiasi kepada pelaku pertanian. Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Bupati Ngawi Kepada petani insipirasi, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) insipirasi dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) terbaik.
Kunjungan Kerja Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Dr. Rachmat, S.Si, M.Si. dalam rangka monitoring percepatan tanam bulan September di Kabupaten Ngawi (03/09/2024). Didampingi oleh Kabid Tanaman Pangan DKPP Kabupaten Ngawi, mengunjungi sejumlah lokasi di Kecamatan Geneng, dimulai di Desa Kersoharjo dengan agenda tanam padi bersama petani setempat yang diikuti sekitar 15 petani bersama-sama menanam bibit padi dalam rangka percepatan tanam dan LTT. Meskipun memasuki musim kemarau petani tetap antusias menanam padi tanpa khawatir akan adanya kekeringan dikarenakan sudah tersedia sumur sibel.
Selanjutnya melihat penangkaran dan pengembangan burung hantu di desa dempel. Direktur Perlindungan Tanaman Pangan melakukan diskusi bersama Pak Yasin selaku bapak asuh burung hantu, Poktan dan PPL BPP Geneng tentang potensi pengembangan burung hantu di Kabupaten Ngawi. Adanya serangan tikus skala besar yang menyebabkan gagal panen dibeberapa Kecamatan di Kabupaten Ngawi dapat dikendalikan dengan didirikannya rumah burung hantu (RUBUHA) baik dari swadaya ataupun dari bantuan Dinas, Dana Desa dan CSR. Kabid Tanaman Pangan yang mendampingi kunjungan tersebut menambahkan bahwa Kabupaten Ngawi burung hantu jenis Tyto alba yang memiliki kemampuan berburu sangat tinggi dengan memangsa tikus hingga 6-8 ekor per hari adalah salah satu pengendalian yang utama dalam menurunkan angka gagal panen yang diakibatkan oleh serangan tikus di Kabupaten Ngawi.
Kunjungan diakhiri dengan sesi diskusi bersama Koordinator POPT, PPL BPP Kwadungan, Koordinator UPT PTPH Madiun dan kelompok Tani Edi Peni di Desa Banget Kecamatan Kwadungan. Sesi diskusi bersama ini membahas permasalahan OPT yang sering menyerang tanaman khususnya padi serta menanggapi kekeringan yang ada di Kabupaten Ngawi. Dengan adanya sesi diskusi tersebut membuat petani berani untuk mengutarakan keluhannya dalam melaksanakan usaha taninya.