Rapat Koordinasi Pengawasan Bidang Ketahanan Pangan se-Jawa

Rapat Koordinasi Pengawasan Bidang Ketahanan Pangan se-Jawa

Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan tiga kementerian, Kementerian Dalam Negeri, PUPR dan ATR/BPN, serta APDESI untuk memperkuat ketahanan pangan dengan melaksanakan Rapat Koordinasi Pengawasan Bidang Ketahanan Pangan (Rakorwas). Rakorwas yang mengundang Kajati, Kapolda, Bupati, Kadis Pertanian, dan APDESI se-Jawa tersebut diselenggarakan di IPB International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/5/2023). Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Supardi, S.E., M.M., Kabid Tanaman Pangan, M. Hasan Zunairi, S.P., M.M., Kades Karangasri Kec. Ngawi, Ir. Haryono Seputro, dan Kades Sambirejo Kec. Mantingan, Sumarno sebagai perwakilan dari Ngawi.

Rakorwas diawali dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian dan Kementerian Dalam Negeri untuk bersinergi dan membangun komitmen serta bekerja sama dalam menyukseskan program ketahanan pangan. Dr. Jan S. Maringka, Irjen Kementan mengatakan dalam rakorwas bahwa komitmen pemerintah hingga tingkat desa sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan Indonesia di tengah ancaman perubahan iklim. Ada 6 tantangan pertanian Indonesia yaitu (1) adanya ancaman perubahan iklim (El nino); (2) adanya ancaman alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian; (3) mayoritas petani Indonesia adalah petani gurem; (4) mayoritas petani adalah berusia tua; (5) kurang nya minat generasi muda terhadap sektor pertanian; dan (6) adanya alih fungsi lahan pertanian.

 “Tantangan ketahanan pangan ke depan bukan hanya alih fungsi lahan yang belum dapat diatasi secara maksimal, tetapi juga ancaman kekeringan dan El Nino yang harus dihadapi bersama untuk mencegah masalah tersebut,” ujarnya. Menurutnya, sinergi dan komitmen bersama yang diciptakan antara APIP dengan aparat penegak hukum (APH) dan pimpinan daerah sangat diperlukan dalam kondisi sekarang. Inspektorat Kementan melakukan upaya khusus dalam menghadapi tantangan tersebut dengan kebijakan pengawasan intern-nya yaitu fokus pada Program Strategis, Prioritas, dan Super Prioritas, membangun sinergi APIP dan APH untuk mewujudkan ketahanan pangan, mewujudkan pembangunan pertanian tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran, membangun sistem pelaporan yang terintegrasi agar akses informasi pembangunan pertanian didapat secara cepat, tepat, dan akurat serta membangun kemitraan strategis dengan stakeholder lain dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya, termasuk optimalisasi perangkat desa untuk turut menyukseskan ketahanan pangan nasional.

Komitmen kepala daerah untuk berpartisipasi dan memberikan kontribusi nyata dalam program ketahanan pangan sangat penting, diantaranya dengan melindungi lahan pangan berkelanjutan dari alih fungsi dengan menerbitkan Perda LP2B dan keberpihakan pengelolaan dana desa berbasis pertanian sesuai PMK Nomor 201 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Dana Desa yakni minimal 20% dianggarkan untuk program ketahanan pangan. (DL).

Penyusunan Dan Pengesahan Programa Penyuluhan Pertanian Tahun 2024

Penyusunan Dan Pengesahan Programa Penyuluhan Pertanian Tahun 2024

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi sebagai dinas yang melaksanakan fungsi penyuluhan pertanian menyelenggarakan kegiatan penyusunan dan pengesahan Programa Penyuluhan Pertanian Kabupaten Tahun 2024. Kegiatan dilaksanakan di aula DKPP melalui Bidang Penyuluhan Pertanian dan diikuti Penyuluh Pertanian dan stakeholder lainnya pada Rabu (24/5/2023).

Programa penyuluhan pertanian merupakan rencana kegiatan penyuluhan pertanian yang memadukan aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha pertanian dengan potensi wilayah dan program pembangunan pertanian dengan menggambarkan keadaan sekarang, tujuan yang ingin dicapai, masalah dan alternatif pemecahannya. Tujuan penyusunan programa penyuluhan pertanian adalah memberikan acuan bagi tim penyusun programa penyuluhan pertanian dan pelaksana kegiatan di setiap tingkat administrasi pemerintahan dalam menyusun rencana kerja dan rencana kerja tahunan penyuluh pertanian. Selain itu juga untuk memberikan arah dan pengendali dalam pencapaian sasaran kegiatan.

Kegiatan dipimpin Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian (Hastanina Harimurti, S.Pt., M.M.), diikuti Kepala Bidang DKPP, Koordinator Penyuluh Pertanian se-Kabupaten, dan stakeholder lain.

“Kegiatan penyusunan programa penyuluhan pertanian adalah kegiatan rutin yang kami laksanakan”, ujar Hastanina.

“Di Bulan Februari sudah dilaksanakan penyusunan programa tingkat desa, Bulan Maret dilaksanakan di tingkat kecamatan, kemudian Bulan Mei tingkat kabupaten. Jadi tahun 2024 acuan penyuluhan pertanian harus mengacu pada programa yang sudah disusun”.

Memaknai sebuah programa ini sebagai dokumen landasan untuk kegiatan penyuluhan pertanian di tahun 2024, harapannya kualitas programa yang disusun semakin hari semakin baik karena penyuluhan merupakan supporting system dalam semua kegiatan pertanian dan penyuluh menjadi ujung tombak kegiatan pertanian serta pendamping petani dan kelompoktani,” pungkasnya.

Pelatihan Budidaya Tembakau Angkatan I

Pelatihan Budidaya Tembakau Angkatan I

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi melalui Bidang Penyuluhan Pertanian mengadakan Pelatihan Budidaya Tembakau Angkatan I. Pelatihan tersebut merupakan bentuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian dalam pengelolaan tanaman tembakau yang didanai dari DBHCHT Tahun 2023. Acara dilaksanakan di 4 (empat) lokasi yaitu di Argomunung, Desa Karanggupito, Kecamatan Kendal, Desa Wonosari Kecamatan Sine, Desa Ngrayudan Kecamatan Jogorogo, dan Slempar City, Desa Hargomulyo, Kec. Ngrambe.

Acara dihadiri oleh Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Ngawi dan diikuti oleh petani pembudidaya tembakau di wilayah Kecamatan Kenebejo (Kendal, Sine, Ngrambe, Jogorogo). Dr. Ahmad Dedy Syathori, S.S.T., M.Si. widyaiswara ahli madya dan tim dari BBPP Ketindan, Malang menjadi narasumber  dalam pelatihan ini.

Materi yang disampaikan adalah cara pemeliharaan tanaman tembakau yang baik dan benar, pencegahan dan pengendalian HPT tembakau, praktek cara membuat pestisida nabati micessla, membuat mikroorganisme dari leaf mold dan membuat vermikompos. Pelatihan tersebut sekaligus juga mengungkapkan beberapa kendala yang dialami petani dalam melaksanakan kegiatan usahatani tembakau.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian khususnya yang berusahatani tembakau mampu menjadikan tembakau di wilayah ini menjadi salah satu komoditas unggulan dan bersaing dengan produk yang sudah ada sebelumnya.

Sering Dikira Limbah Tidak Berguna, Ini Manfaat Cangkang Telur Bagi Tanaman

Sering Dikira Limbah Tidak Berguna, Ini Manfaat Cangkang Telur Bagi Tanaman

Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang paling murah dan paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat karena mudah dijumpai dimana saja. Telur memiliki banyak manfaat bagi tubuh di antaranya seperti menguatkan sistem imunitas, membentuk jaringan tubuh, dll. Namun demikian, semakin banyak telur yang dikonsumsi maka semakin banyak pula limbah yang dihasilkan yaitu berupa cangkang telur.

Cangkang telur merupakan salah satu limbah rumah tangga yang jarang dipandang potensinya. Cangkang telur biasanya hanya akan dibuang dan tidak dimanfaatkan lagi karena dianggap sebagai limbah yang tidak berguna. Sifat fisik cangkang telur yang keras dan beraroma amis juga semakin membuat cangkang telur tidak diminati untuk diolah. Selain itu, cangkang telur juga mengandung garam yang tinggi serta senyawa organik dalam telur dikhawatirkan dapat mencemari lingkungan akibat aktivitas mikroba di dalamnya. Namun, kandungan kalsium pada cangkang telur cukup tinggi dan dapat bermanfaat sebagai sumber nutrisi pada tanaman. Cangkang telur juga memiliki kandungan fosfor yang cukup yang dapat bermanfaat pula untuk tanaman. Salah satu pemanfaatan cangkang telur yaitu dengan mengolah cangkang telur menjadi pupuk organik cair.

(Sitohang dkk., 2016). Butcher & Miles (2012) menyatakan bahwa kandungan cangkang telur terdiri atas 97% kalsium karbonat, sisanya fosfor, magnesium, natrium, kalium, seng, mangan, besi, dan tembaga. Cangkang telur mengandung hampir 95,1% adalah garam-garam organik, 3,3% bahan organik (terutama protein), dan 1,6% air. Kandungan kalsium pada cangkang telur yang cukup besar dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman. Kalsium merupakan suatu zat yang berperan penting dalam pembentukan struktur tubuh, tulang, dan gigi pada manusia dan hewan serta dinding sel pada tanaman. Peran kalsium lain khususnya pada tanaman antara lain, menebalkan dinding sel, meningkatkan pemanjangan sel akar, kofaktor proses enzimatis dan hormonal, pelindung dari cekaman panas, hama, dan penyakit. 

Manfaat cangkang telur untuk tanaman :

  1. Pupuk Kompos 

Cangkang telur mengandung kalsium yang berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan dinding sel tanaman

  1. Mencegah Pembusukan Tanaman 
  2. Penangkal Hama 
  3. Penyubur Tanah 

Cara membuat pupuk organik dari cangkang telur :

  1. Bersihkan cangkang telur yang akan dibuat pupuk.
  2. Sterilkan cangkang telur dengan memasukkan ke dalam air panas.
  3. Keringkan cangkang telur dengan cara dijemur.
  4. Tumbuk cangkang telur hingga menjadi serpihan halus.
  5. Campurkan cangkang telur dengan air ke dalam botol bekas.
  6. Tambahkan gula jawa dan EM4 dengan perbandingan 1:1 ke dalam botol.
  7. Tutup botol bekas dan campurkan pupuk dengan cara mengocok botol.
  8. Diamkan selama 10-14 hari untuk memaksimalkan proses fermentasi.
  9. Bila perlu, sesekali buka tutup botol bekas supaya gas yang ditimbulkan selama proses fermentasi dapat keluar.

Cara lain juga dapat langsung menaburkan serpihan cangkang telur diatas tanaman

Pertanian Ngawi Menjadi Lokasi Penilaian Satyalancana Pembangunan/Wira Karya Bidang Pembangunan Pertanian Jawa Timur

Pertanian Ngawi Menjadi Lokasi Penilaian Satyalancana Pembangunan/Wira Karya Bidang Pembangunan Pertanian Jawa Timur

Kabupaten Ngawi ditunjuk menjadi perwakilan Jawa Timur dalam Penilaian Satyalancana Pembangunan Satyalancana Pembangunan/Wira Karya Bidang Pembangunan Pertanian Jawa Timur bersama Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si dan Bupati Ngawi H. Ony Anwar Harsono, S.T., M.H. Penilaian dilaksanakan di lokasi Vertical Dryer dan RMU Poktan Nglencong Sari III Desa Dempel, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi (10/05/2023). Pada acara ini turut dihadiri oleh tim penilai antara lain Irjen Pol Drs. R. Adang Ginanjar S., M.M. selaku Kepala Biro Umum Setmilpres dan tim dari Setmilpres lainnya, serta tim dari Kementerian Pertanian.

Kabupaten Ngawi yang merupakan juara 1 provitas padi tingkat nasional, menjadi salah satu alasan pemilihan lokasi penilaian. Bupati Ngawi melalui program Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB) turut serta dalam menunjang kesuksesan khususnya Jawa Timur sebagai lumbung padi nasional.

“Berkat usaha dari para petani yang telah konsisten dalam mengikuti program PRLB yang diberikan, sehingga Kabupaten Ngawi bisa membawa Jawa Timur menjadi lumbung padi nasional”, ujar Bupati Ngawi.

Acara ini tak lepas dari sesi diskusi dan  sharing bersama dengan petani yang turut hadir. Penyampaian kendala oleh petani diharapkan mendapatkan solusi yang baik dari pihak-pihak yang berwenang. 

Salah satu hal yg menjadi perhatian Gubernur saat ini adalah solusi pengendalian hama khususnya tikus menggunakan burung hantu. Solusi ini dilakukan untuk mengurangi penggunaan listrik dalam pengendaliannya. 

“Kita bisa belajar dengan salah satu wilayah di Jawa Tengah yang saat ini sudah berhasil melakukan penangkaran burung hantu untuk menghindari pemasangan jebakan listrik”, ujar Gubernur Jawa Timur tersebut.

Pada acara tersebut turut menghadirkan 50 petani serta menampilkan beberapa inovasi pertanian antara lain inovasi PRLB berupa Pupuk Organik Cair (POC), MOL, Ferinsa, Rubuha, hingga menampilkan secara langsung proses pembuatan Biosaka yang merupakan program Pemerintah Provinsi Jawa Timur saat ini. Selain itu, juga menampilkan hasil pertanian organik seperti beras merah, beras hitam, beras putih, hingga hasil perkebunan antara lain kopi khas Ngawi, Alpukat, Durian, Tembakau, dan lain-lain.

Acara ditutup dengan kunjungan pada lokasi selanjutnya yaitu di Poktan Sri Makmur  Desa Purwosari Kecamatan Kwadungan. Namun pada kunjungan ini, Gubernur Jawa Timur tidak dapat menghadiri kunjungan dikarenakan telah memiliki agenda selanjutnya sehingga diwakilkan kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur.