Rabu, 14 Juni 2023, Pemerintah daerah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertnian dan Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja kabupaten Ngawi melaksanakan Launching Toko Tani Indonesia Milenial. Launching serentak dilaksanakan di Pasar Besar Ngawi, pasar Karangjati, pasar Walikukun, pasar Jogorogo dan pasar Gentong.
Bapak Bupati Ngawi melaunching 5 kios Toko Tani Indonesia Milenial di 5 pasar tersebut. Kegiatan launching dipusatkan di Pasar Besar dan diikuti lewat tele conference oleh 4 Pasar lainnya. Diharapkan dengan adanya kios Toko Tani Indonesia Milenial akan bisa memperluas pasar untuk para petani dan petani milenial kabupaten Ngawi. Komoditas pangan di setiap pasar nanti diharapkan hanya ada dari Kabupaten Ngawi, tidak mengambil komoditas dari daerah lain. Dengan begitu akan sangat membantu menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pangan di Kabupaten Ngawi.
Toko Tani Indonesia Milenial Ngawi menawarkan komoditas diantaranya beras, bawang merah, bawang putih, cabai, aneka sayur, aneka buah, kedelai edamame dan telur. Semua komoditas dijual dibawah harga pasar.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi mengadakan kegiatan gelar pangan murah di Depan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi yang beralamat di Jalan Yos Sudarso No. 23 Kabupaten Ngawi. Gelar pangan murah kali ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari lahirnya Pancasila serta bulan Bung Karno.Gelar pangan murah diadakan pada hari Jumat, 09 Juni 2023 dimulai pada pukul 06.30 WIB. Beberapa komoditas berkualitas yang disediakan antara lain beras, telur, bawang merah dan minyak goreng. Harga yang ditawarkan sangat menarik minat warga karena di bawah harga pasar. Dari pagi warga sudah berbondong-bondong mengantri dan tepatnya pada pukul 09.00 WIB, semuanya sudah habis terjual. Diharapkan dengan acara gelar pangan murah ini bisa bermanfaat untuk masyarakat di Kabupaten Ngawi.
Sarasehan dan Bimbingan Teknis Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB) Tahap II diadakan kembali oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi. Acara diselenggarakan di wilayah Kelompoktani Sri Mentes, Dusun Bendo, Desa Tempuran, Kecamatan Paron pada Kamis, (8/6/2023). Acara dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Camat Paron, POPT, Penyuluh Pertanian, P4S Hikmah Farm, Komunitas Organik dan petani Kecamatan Paron. Camat Paron, Arin Royanto, SSTP menyampaikan bahwa pertanian dengan menggunakan pupuk kimia sintetis di Kecamatan Paron semakin dikurangi sehingga lingkungan lebih lestari dan produksi di Kecamatan Paron tetap terjaga di tengah berkurangnya subsidi pupuk kimia.
Dalam arahannya Supardi, SE, M.Si., Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menyampaikan bahwa Ngawi menjadi lumbung padi Jawa Timur dan produktivitas tertinggi nasional. Untuk mempertahankan itu perlu menjaga ekosistem yang ada agar seimbang dan pertanian bisa menjadi ramah lingkungan serta berkelanjutan. Kemandirian petani diharapkan mendukung PRLB melalui kelompoktani atau gapoktan misalnya dengan membuat mol atau POC. Dengan memproduksi bahan tersebut selain mendukung PRLB juga dapat meningkatkan kemampuan dan kebersamaan kelompoktani. Tujuan pertanian ramah lingkungan dapat membantu petani mengurangi kerusakan tanah dan menuju ke organik. Di Kabupaten Ngawi pun telah didirikan LSO (Lembaga Sertifikasi Organik) yang dapat membantu petani Ngawi dalam mewujudkan pertanian organik di Kabupaten Ngawi. Selain itu, Supardi menyampaikan pola tanam yang baik adalah padi-padi-palawija sehingga tanah berkesempatan utk bernafas dan dapat mengurangi hama penyakit padi. Juga disampaikan bahwa lahan PRLB diharapkan sebanyak-banyaknya sesuai arahan Bupati. Penyuluh Pertanian pun akan mendampingi kelompok tani semaksimal mungkin dan antar stakeholder agar dapatnya saling bersinergi.
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan diskusi dan testimoni dari petani yang telah melaksanakan pertanian ramah lingkungan. Testimoni diberikan oleh Tumijan, anggota Poktan Sentoso, Sukorejo, Desa Paron yang menyatakan bahwa hal yang pertama dilakukan untuk PRLB adalah memperbaiki kesuburan tanah dengan menggunakan bahan-bahan yang sudah tersedia di lingkungan sekitar. Di Poktan tersebut sudah membuat dan mengaplikasikan penggunaan bahan-bahan organik yang telah diproses untuk mengurangi biaya produksi dan memperbaiki kesuburan tanah untuk peningkatan produksi. Acara diakhiri dengan praktik dalam mendukung PRLB. (DL)
Selasa, 06 Juni 2023 dilaksanakan kegiatan pembuatan beauveria bassiana sebagai agen pengendali hayati. Kegiatan ini dilakukan di Sekretariat Gapoktan Mitra Panca Tani di Desa Mojo. Kegiatan ini dihadiri oleh anggota Gapoktan Mitra Panca Tani, PPL Bringin, POPT Bringin, Kepala POPT Kabupaten Ngawi, dan Perwakilan dari Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman Pangan Madiun, Jawa Timur.
Kegiatan ini dimulai dengan persiapan alat dan bahan pembuatan Beauveria bassiana, dilanjutkan dengan praktik demonstrasi cara pembuatan. Dilanjutkan dengan pemaparan materi dan informasi dari Ibu Aning perwakilan dari Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman Pangan. Ibu Aning menjelaskan dan berdiskusi dengan para petani tentang keluhan pembuatan APH dan penerapan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan petani mau dan mampu membuat APH sendiri dan menerapkannya secara berkelanjutan.
Kalian tau gak sih apa itu Beauveria bassiana? Beauveria bassiana merupakan salah satu cendawan yang ditemukan pada tanah yang menguntungkan bagi berbagai tanaman. Cendawan ini memiliki kemampuan untuk menginfeksi beragam ordo serangga yang menjadi hama tanaman tanpa menyebabkan penyakit tanaman atau merusak produk hasil tanaman.
Penasaran dengan alat, bahan dan proses pembuatannya? Simak hal berikut ya.
Alat :
Pisau 1 buah
Gunting 1 buah
Panci 2 buah
Telenan 1 buah
Selang kecil 3 buah
Aerator 1 buah
Botol air mineral 3 buah
Drum sedang 1 buah
Gayung 1 buah
Kompor 1
Baskom 2 buah
Spatula 1 buah
Saringan 1 buah
Bahan :
Air 20 Liter
Kentang 5 kilogram
PK 1 buah
Isolat 3 buah
Alcohol 1 buah
Gula 250 gram
Plastik (kresek) sedang 1 buah
Karet gelang 3 buah
Plastisin Secukupnya
Proses pembuatannya sebagai berikut :
Kupas kentang, cuci dan potong kecil-kecil seperti dadu dan ada juga yang pipih agar cepat matang.
Rebus air, tunggu hingga mendidih.
Masukkan gula 250 gram ke panic yang berisi air tersebut.
Setelah air mendidih, masukkan potongan kentang yang pipih, dilanjut kentang yang dadu. Kentang dimasukkan di panci hingga penuh.
Aduk perlahan menggunakan spatula, jangan sampai air rebusan kentang tumpah.
Setelah kentang empuk atau matang, angkat dan tiriskan menggunakan saringan, taruh di baskom.
Kentang terangkat, air rebusan kentang dipindahkan menggunakan gayung ke drum yang akan dibuat Beauveria bassiana. Lalu tutup kedua drum menggunakan plastic (kresek) sedang dan tali dengan karet gelang.
Selanjutnya lubangi 3 botol air mineral dengan gunting atau pisau, agar selang bisa masuk di lubang tersebut. Tidak lupa, salah satu botol diisi dengan kapas, botol satunya diisi air biasa sebagai air control, dan satu lagi diisi dengan PK.
Selang kecil dimasukkan ke 3 botol tersebut. Lalu hubungkan dengan aerator dan drum.
Masukkan PK di salah satu botol yang diisi air yang tidak penuh, sebanyak ¾ dari botol.
Lubangi drum, dan masukkan selang ke lubang drum. Atur juga aeratornya.
Rekatkan selang, ketiga botol, dan lubang drum dengan menggunakan malam atau plastisin, gunakan secukupnya yang terpenting tertutup dan tidak ada udara yang masuk.
Check apakah botol PK dan botol air control sudah berfungsi dengan baik dilihat dari keluarnya buih. Apabila belum, check selang yang mengarah ke drum atau check aeratornya.
Siapkan 3 isolat. Sebelum memegang isolat, pastikan tangan steril dengan menggunakan alcohol. Buka isolat dan masukkan air dari botol air mineral yang belum dibuka atau masih penuh. Setelah itu kocok isolat hingga naik atau keluar.
Lakukan hal yang sama dengan 2 isolat lainnya. Setelah isolat keluar atau naik, masukkan ke drum dengan cepat lalu tutup kembali.
Check kembali botol yang berisi air kontrol dan botol PK masih mengeluarkan buih atau tidak. Apabila masih, pembuatan Beauveria bassiana berhasil. Tunggu hingga 14 hari baru drum bisa dibuka.
Pembuatan Beauveria bassiana di Gapoktan Mitra Panca TaniPembuatan Beauveria bassiana di Gapoktan Mitra Panca TaniLumbung MOL Gapoktan Mitra Panca Tani Mojo
Kegunaan Beauveria bassiana adalah mencegah perkembangan hama wereng batang coklat, walang sangit, kepinding tanah, lembing hijau, kutu daun, dan ngengat penggerek batang padi. Cara aplikasi setelah difermentasi selama 14 hari yaitu 1 gelas air mineral untung 1 tangki 14 liter disemprotkan sore hari seminggu sekali. Tujuan kegiatan ini diharapkan petani mampu membuat Beauveria bassiana sendiri.
Jaka Fest Kecamatan Karanganyar merupakan salah satu kegiatan festival jagung terbesar di Kecamatan Karanganyar, yang merupakan bentuk rasa syukur petani terhadap panen raya jagung di Karanganyar.
Festival dilaksanakan pada hari Minggu, 4 Juni 2023 yang berlokasi di Desa Bangunrejo. Peserta festival dari perwakilan 7 Desa se Kecamatan Karanganyar, Perwakilan Perum Perhutani serta sejumlah organisasi masyarakat dengan menampilkan gunungan dan tumpeng hasil panen Jagung dan lainnya, kemudian diarak menuju halaman Gedung Serbaguna Krida Taruna Desa Bangunrejo. Kegiatan kali ini mendapatkan apresiasi dari Wakil Bupati Ngawi Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko karena berdampak positif bagi UMKM masyarakat sekitar dan semoga menjadi agenda rutin tahunan.
Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko dan isteri turut memeriahkan JAKA Fest. Turut hadir di kesempatan ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kabul Tunggul Winarno. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga,Wiwien Purwaningsih. Perwakilan Bidang TP Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ngawi, Muh Hasan Zunairi. Camat Karanganyar, Wibowo. Administratur Perhutani Ngawi, Tulus Budyadi. Forkopimcam, Kepala Desa se Kecamatan Karanganyar, BPP Karanganyar, Poktan, Gapoktan dan KWT se Kecamatan Karanganyar. Namun, yang jauh lebih berarti dan berharga dari acara ini, menurut Wabup Ngawi adalah nilai persatuan, kebersamaan serta gotong royong sebagai implementasi pengamalan Pancasila. “Momentum bulan Juni ini adalah hari kelahiran Pancasila, kita harus ingat menerapkan nilai Pancasila yaitu guyub rukun, aktif dalam kegiatan gotong royong, dan sekarang yg harus kita jaga adalah sifat toleran,” tandasnya.