Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Biro Perekonomian Setda Provinsi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi, Dinas Koprasi dan UMKM Provinsi, dan Universitas Brawijaya mengadakan lomba Kelompok Tani Berprestasi Kopi dan Kakao Tahun 2023 Tingkat Provinsi. Tahapan seleksi yang dilalui dalam proses perlombaan tersebut yaitu tahap administrasi dan tahap penilaian lapang seperti teknik budidaya yang baik dan benar atau GAP (Good Agricultural Practices), penanganan pasca panen atau GHP (Good Handling Practices), pengolahan atau GMP (Good Manufacturing Practices).
Kabupaten Ngawi menjadi salah satu kabupaten yang lolos dalam tahap administrasi bersama dengan 3 kabupaten lainnya yaitu Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Madiun. Kelompok Tani Tani Makmur RT. 04/ RW. 04 Dusun Bugel, Desa Karangrejo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi menjadi perwakilan Kelompok Tani Kakao Berprestasi yang lolos dalam tahap administrasi dan akan dilanjutkan untuk penilaian lapang.
Adapun profil Kelompok Tani Tani Makmur merupakan salah satu Kelompok Tani yang terletak di wilayah sebelah barat Desa Karangrejo. Mempunyai Luas lahan terdiri dari luas hamparan lahan sawah mencapai 18 Ha, dan Lahan tegal/darat seluas 44 Ha. Kelompok Tani Tani Makmur mempunyai potensi yang bagus di bidang pertanian khususnya tanaman perkebunan, dan sangat prospektif di bidang peternakan kambing dan sapi. Kelompok Tani Tani Makmur memiliki tanaman yang mayoritas merupakan tanaman perkebunan dan buah semusim. Untuk tanaman Kakao mecapai luasan 9 Hektar dengan umur tanaman kisaran 5 sampai dengan 15 tahun Untuk populasi Kakao mencapai 15.000 batang pohon dengan produktivitas sekitar 7,2 ton per hektar.
Poktan Tani Makmur menampung hasil Kakao yang masih glondongan maupun biji kering hasil fermentasi dari anggota dan pekebun kakao di wilayah sekitarnya. Ketua Kelompok Tani Makmur juga sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan PT. Mojopait di mojokerto dan Pabrik Coklat di trenggalek untuk memasarkan hasil biji kakau kering yang sudah di fermentasi. Harga beli di patok sekitar Rp. 25.000/Kg.
Rabu, 12 Juli 2023, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi mengadakan Studi Tiru Pengembangan Kelembagaan Usaha Pangan Masyarakat dan Toko Tani Indonesia ke Gapoktan Panca Manunggal Desa Sogan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulonprogo. Acara diikuti perwakilan dari masing masing Gapoktan Binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi.
Kunjungan Pertama ke Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo. Kemudian dilanjut menuju lokasi Gapoktan Panca Manunggal di Desa Sogan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulonprogo. Bapak Margiono selaku Pengurus Gapoktan Panca Manunggal menyampaikan pengalamannya tentang pengelolaan Gabah dan beras, beliau berbagi pengalaman dari usaha penggilingan padi dimulai dari nol hingga sebesar sekarang, semua butuh proses dan yang penting harus selalu berinovasi mengikuti permintaan pasar untuk menjaga kualitas beras yang dihasilkan.
Materi yang disampaikan beliau sangat memotivasi untuk teman-teman Gapoktan dari Ngawi yang punya penggilingan padi juga. Semoga kesuksesan beliau bisa diikuti oleh Gapoktan dari Ngawi.
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Biro Perekonomian Setda Provinsi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi, Dinas Koprasi dan UMKM Provinsi, dan Universitas Brawijaya mengadakan lomba Kelompok Tani Berprestasi Kopi dan Kakao Tahun 2023 Tingkat Provinsi. Tahapan seleksi yang dilalui dalam proses perlombaan tersebut yaitu tahap administrasi dan tahap penilaian lapang seperti teknik budidaya yang baik dan benar atau GAP (Good Agricultural Practices), penanganan pasca panen atau GHP (Good Handling Practices), pengolahan atau GMP (Good Manufacturing Practices).
Kabupaten Ngawi menjadi salah satu kabupaten yang lolos dalam tahap administrasi bersama dengan 5 kabupaten lainnya yaitu Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Blitar. Kelompok Tani Sumber Duren Dusun Wonokerto RT 05/RW 03 Desa Karanggupito Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi menjadi perwakilan dalam lomba Kelompok Tani Kopi dan Kakao Berprestasi Tahun 2023 Tingkat Provinsi.
Adapun profil Kelompok Tani Sumber Duren sebagai berikut berada di ketinggian sekitar 600-650 mdpl. Kelompok Tani berdiri sejak tahun 2007, berawal dari banyaknya tanaman perkebunan potensial seperti kopi, cengkeh dan tembakau dengan luas tegal sekitar 109 hektar. Luas areal kopi sekitar 27,5 Ha dengan populasi tanaman kopi 22.000 batang, dengan perincian Tanaman Menghasilkan (TM) 8,75 hektar dan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 18,75 hektar. Varietas yang dibudidayakan adalah Kopi Robusta, dan Kopi Exelsa. Produktivitas tanaman kopi 1,2 Ton Ha dan Produksi 10,5 Ton per tahun.
Poktan Sumber Duren menampung hasil biji kopi dari anggota dan pekebun kopi di wilayah sekitarnya termasuk Kopi Arabika yang berasal dari Desa Girimulyo kecamatan Jogorogo dengan ketinggian sekitar 1200 mdpl, kemudian memroses menjadi bubuk kopi dan memasarkan hasil. Poktan Sumber Duren sudah memiliki alat-alat pemroses kopi seperti Huller, Roasting dan Grinder.
Poktan Sumber Duren juga sudah mengeluarkan produk kopi bubuk dengan Brand “ANGKRINGAN LAWU” yang sudah mempunyai PIRT dan bersertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pemasaran hasil dengan cara dijual ke toko-toko terdekat, kafe-kafe dan penjual sayur keliling. Poktan Sumber Duren juga menerima jasa menggunakan jasa mesin sangrai dan grinder Rp. 10.000/Kg. Selain pekebun Desa Karanggupito banyak juga pekebun lain desa yang menggunakan jasa sangrai dan huller poktan Sumber Duren.
Gerakan Pangan Murah diadakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi. Gerakan Pangan Murah ini diselanggarakan Senin 26 Juni 2023 di Kepatihan Kabupaten Ngawi Jl Patiunus, Ngawi. Acara Gerakan Pangan Murah ini juga dilaksanakan serentak diseluruh Indonesia
Gerakan Pangan Murah diadakan dalam rangka menjaga stabilitas pangan dan harga pangan. Acara ini juga untuk memperingati hari jadi Kabupaten Ngawi ke 665.
Acara dibuka dengan sambutan Bupati Ngawi Ony Anwar ST MH. Beliau myampaikan acara ini mampu menekan inflasi daerah. Beliau juga menyampaikan kepada masyarakat Ngawi tentang kios Toko Tani Indonesia Milenial yang sudah di launching.
Komoditas yang disediakan di Gerakan Pangan Murah ini beragam antara lain, beras, telur, minyak goreng, cabai rawit, cabai keriting, cabai besar, bawang merah, bawang putih, tepung terigu, minyak goreng, daging ayam, aneka sayuran, aneka buah buahan, produk olahan dan makanan olahan yang merupakan produk lokal. Komoditas yang tersedia dijual dengan harga dibawah pasar.
Harapannya dengan adanya acara ini masyarakat mampu membeli kebutuhan dengan harga yang murah.
Ritual methil merupakan sebuah ritual untuk menyampaikan wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan dalam pertanian. Dalam hal ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi bersama dengan Gapoktan Sapta Manunggal Desa Rejuno Kecamatan Karangjati telah mengadakan rangkaian ritual methil selama dua hari berturut-turut. Acara ini dilaksanakan di Desa Rejuno Kecamatan Karangjati dan turut didukung oleh Gapoktan se-Kecamatan Karangjati, bahkan turut dihadiri oleh Wakil Bupati Ngawi, Dr. Dwi Rianto Jatmiko, M.H., M.Si. Ritual Methil ini mengusung tema Kiprah Suci Sesanti Sang Dewi “Lir Handoyo Paseban Jati”.
Prosesi methil yang dilaksanakan selama dua hari dengan berbagai rangkaian acara berjalan cukup khidmat. Dalam setiap rangkaian acara mengandung unsur budaya sebagai salah satu upaya pelestarian adat, sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat asal usul Desa Rejuno. Dalam rangkaian methil ini, terdapat dua prosesi yang berbeda yaitu Prosesi Budaya Sesanti Tarub Agung yang memperkenalkan asal usul Desa Rejuno dengan menampilkan Arjuno dan juga “Ogoh-ogoh” sebagai perwujudan dari Buto, serta Prosesi Boyong Pangan Madu Retno yang terfokus pada prosesi ritual methil sekaligus prosesi kirim doa kepada leluhur Desa Rejuno yang turut dipimpin oleh Pasukan Punokawan dan sesepuh Desa Rejuno.
“Konsep dari kegiatan methil ini merupakan tradisi para leluhur ini yang dikemas dengan memunculkan dan mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya nilai-nilai luhur yang terdapat pada lingkungan sekitar” ujar Wakil Bupati Ngawi.
Seiring berjalannya waktu, ritual methil saat ini memang muali jarang dilaksanakan sehingga kegiatan ini juga bertujuan untuk melestarikan budaya sekaligus adat yang sudah ada sejak dahulu. Selain sebagai bentuk dan wujud rasa syukur akan hasil panen, ritual methil sekaligus menjadi ajang silaturahmi bagi masyarakat sekitar.
“Dengan acara ini, semoga dapat menguri-uri budoyo jowo khususnya budaya methil sehingga tradisi dapat terus berjalan”, ujar Supardi, SE. M.Si selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi.