Sektor pertanian saat ini semakin berkembang didukung dengan hadirnya berbagai teknologi yang diharapkan dapat membantu meningkatkan produksi di sektor pertanian. Salah satu bentuk teknologi yang ada yaitu alat mesin pertanian, mulai dari pra panen, panen, hingga alat mesin untuk pascapanen. Dalam hal ini, H. Ony Anwar Harsono, S.T., M.H. selaku Bupati Ngawi melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi menyerahkan secara langsung bantuan Alat Mesin Pertanian dalam acara Gemah Ripah Ngawi Festival bertempat di Jalan Tengah Alun-Alun Merdeka Ngawi (31/8/2023). Penyerahan alat mesin pertanian turut dihadiri oleh Wakil Bupati Ngawi Dr. Dwi Rianto Jatmiko, M.H., M.Si serta Kelompok Tani penerima bantuan alat mesin pertanian.
Alat mesin pertanian yang diserahkan terdiri dari beberapa jenis, yaitu alat mesin pra panen antara lain Cultivator dan Handtraktor, serta alat mesin pascapanen antara lain Power Thresher Multiguna Mobile, Cornsheller Mobile, dan Kendaraan Roda Tiga. Pengadaan alat mesin pertanian ini diharapkan dapat membantu petani dalam meningkatkan produksi dan produktivitas di bidang pertanian khususnya tanaman pangan, tanaman perkebunan dan tanaman hortikultura. Dengan meningkatnya produksi pertanian dapat membantu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan petani Kabupaten Ngawi.
“Diharapkan alat-alat sarana dan prasarana dijaga sebaik-baiknya, kita tingkatkan produktivitas kita, produksi kita dan kualitas kita sehingga Ngawi kedepan dapat dikenal sebagai lumbung pangan dunia”, ujar Bupati Ngawi ketika membagikan alat mesin pertanian kepada petani.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi ikut memeriahkan hari jadi kabupaten ngawi ke-665 dan HUT kemerdekaan RI ke-78 Tahun 2023 serta untuk meningkatkan promosi produk UMKM Kabupaten Ngawi dalam Pameran Produk Unggulan UMKM Ngawi Top Markotop yang dilaksanakan pada tanggal 16-20 Agustus 2023 di Jalan Tengah Alun-Alun Ngawi. Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Ngawi turut serta memeriahkan dan mengenalkan produk unggulan perkebunan yang ada di kabuputen ngawi yaitu kopi khas ngawi yang tumbuh di sebagian wilayah kabupaten yang berada di lereng gunung lawu bagian utara sehingga masyarakat ngawi menjadikan tanaman kopi sebagai sumber penghasilan.
Kabupaten ngawi memiliki salah satu ciri khas kopi lokal dengan sensasi aroma buah nangka yang khas dari varian kopi ekselsa dengan produksi ± 15-20 % ketika di seduh rasa yg keluar pahit namun ketika dingin rasa manis dengan rasa sedikit asam semakin terasa. selain itu ada varian kopi arabika memiliki produksi 5-10%, dan kopi robusta memiliki produksi sebesar 70-89%. Adapun Produk dan peralatan teknologi perkebunan yang dipamerkan dalam acara Pameran Produk Unggulan UMKM Ngawi Top Markotop dari Dinas antara lain alat roasting kopi dan memperlihatkan cara menyeduh kopi ala barista oleh ketua kelompok tani sumber duren desa karanggupito kecamatan kendal. Hal tersebut mengundang penasaran banyak pengunjung dan rasa ingin tahu tentang kopi khas ngawi tersebut.
PT. Wilmar Padi Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Ngawi bersama Poktan dan Gapoktan Desa Sidomakmur, Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi melaksanakan Panen Raya Padi Kemitraan (3/8/23). Panen raya dihadiri oleh beberapa dinas terkait antara lain Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja Kab. Ngawi, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Ngawi, Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Ngawi, Head FEP PT. Wilmar Padi Indonesia, Koord Ricemill Jatim PT. Wilmar Padi Indonesia, segenap Perangkat Kecamatan Widodaren, Perangkat Desa Sidomakmur, dan Poktan dan Gapoktan Desa Sidomakmur Kecamatan Widodaren.
Kegiatan panen raya dimulai dengan ritual methil yang dipimpin oleh sesepuh Desa Sidomakmur, kemudian dilanjutkan dengan panen bersama Kepala Dinas terkait. Turut dihadirkan pula hiburan Tarian Dewi Sri dari Sanggar Tari setempat. Panen raya yang mengusung tema Petani Sejahtera, Ketahanan Pangan Terjaga disebut sesuai dengan visi misi PT. Wilmar Padi Indonesia.
“Tema yang diusung sesuai dengan visi-misi PT. Wilmar Padi Indonesia yaitu untuk dapat mensejahterakan petani Indonesia, sehingga diharapkan dapat saling bersinergi untuk mencapai kesejahteraan petani di Indonesia” ujar Andi Bachtiar selaku Head FEP PT. Wilmar Padi Indonesia.
Sejalan dengan program Bupati Ngawi yaitu Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan, PT. Wilmar Padi Indonesia mempersilakan kepada masyarakat untuk turut memanfaatkan adanya limbah abu sekam yang terproduksi oleh PT. WPI sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan organik pembenah tanah karena abu sekam mengandung silica.
“Semoga dapat diperluas lagi kemitraan dengan PT. WPI di Kabupaten Ngawi, dan diharapkan dengan adanya pupuk kimia dari WCI dapat diperpadukan dengan pupuk organik buatan petani”, ujar Supardi, SE, M.Si.
Saat ini, PT. Wilmar Chemical Indonesia sedang mengembangkan pupuk baru yang diperuntukkan tanaman padi dan palawija dengan harga cukup terjangkau sehingga dapat membantu masyarakat dalam mengurangi biaya produksi yang disebabkan langkanya pupuk bersubsidi.
Pada hari Rabu tanggal 26 Juli 2023, untuk pembukaan Pelatihan Sejuta Petani Dan Penyuluh dengan Tema Pertanian Ramah Lingkungan secara Off Line di BBPP Ketindan dilaksanakan juga Gelar Produk P4S se Jawa Timur yang dimeriahkan oleh 16 stan P4S dari beberapa Kabupaten di Jawa Timur dan juga stan dari UPT Kementerian Pertanian di Jawa Timur. Stan untuk kabupaten Ngawi diisi dengan produk kolaborasi 10 P4S yang ada di Ngawi yang sebagian besar merupakan P4S yang berorientasi tentang ramah lingkungan yaitu dari P4S KNOC, Organikmat Ngompro, Bumi Lestari Organik, Birowo Organik, Hikmah Farm, Cempo Makmur, Sari Jaya sedangkan P4S Ngrekso Bumi dibidang peternakan dan olahan, Ngawi Tani Inspirasi di bidang tanaman hortikultura dan pasca panen serta P4S Harapan Baru merupakan pusat pelatihan bidang cabai mulai budidaya sampai pemasaran cabai.
Pameran dan gelar produk P4S dibuka oleh Kepala BPPSDMP Prof. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr,beliau juga berkenan mampir dan mengincipi produk yang kita tampilkan dengan komentar “enak untuk nasi 4 macam yg diincipi dan kopi ekselsa yang kita sajikan”. Pak dedi menyampaikan kalau untuk Kabupaten Ngawi pelaksanaan kegiatan Pertanian Ramah Lingkungan sudah lama dimulai dan makin kesini makin luas lahan yang sudah melaksanakan pertanian ramah lingkungan bahkan sudah ada beberapa yang melakukan sertifikasi beras organik. Secara keseluruhan tampilan peserta dari Ngawi sangat luar biasa karena semangat dari peserta (P4S) yang sebagian besar adalah petani milenial… Bravo untuk P4S dan semangat untuk petani milenial Ngawi.
El Nino merupakan salah satu fenomena alam yang berdampak terjadinya kekeringan, hal ini dikaitkan dengan adanya penurunan curah hujan. Akibat dari El Nino adalah ketersediaan air untuk wilayah pertanian menjadi berkurang dan dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Sehingga dalam mengantisipasi dampak terjadinya fenomena El Nino, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH mengadakan Kunjungan Kerja di Kabupaten Ngawi dalam rangka Rapat Koordinasi Antisipasi El Nino, dan dilanjutkan dengan Gerakan Panen Padi di Lokasi Aplikasi Biosaka. Kegiatan Kunjungan Kerja diawali Bimtek dan Sosialisasi Daring (Webinar) Propaktani dengan tema BTS Biosaka dan Panen Padi Aplikasi Biosaka di Kabupaten Ngawi.
Kunjungan Kerja Menteri Pertanian dalam rangka Antisipasi El Nino dilaksanakan di Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi dengan didampingi Bupati Ngawi, H. Ony Anwar Harsono, ST, MH, Kepala BSIP, Prof. (R). Dr. Ir. Fadrjy Djufry, M.Si, Kepala BBPSIP, Dr. Ir. Syamsuddin, M.Sc, Ditjen Tanaman Pangan, Dr. Ir. Suwandi, M.Si, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Ir. H. Ali Jamil, MP, Ph.D dan turut mengundang Kepala Dinas Pertanian se-Jawa Timur (24/7/2023). Pelaksanaan Propaktani dengan tema BTS Biosaka dilakukan dengan praktik pembuatan Biosaka bersama Menteri Pertanian dan seluruh Kepala Dinas Pertanian se-Jawa Timur, dilanjutkan dengan Rakor Antisipasi El Nino.
“Kita harus mendorong penggunaan pupuk ramah lingkungan/pupuk organik sehingga fungsi tanah sebagai resapan bisa menguatkan kondisi tanah di Kabupaten Ngawi”, ujar Bupati Ngawi.
Dalam pelaksanaan Kunjungan Kerja Menteri Pertanian RI, turut dilaksanakan Panen Padi di Lokasi Biosaka di Desa Kersikan, Kecamatan Geneng. Selain panen padi, Menteri Pertanian dan Jajarannya turut membagikan Bantuan Pemerintah berupa Alat Mesin Pertanian dan Bantuan Penerima KUR Kecil kepada petani.
“El Nino merupakan gejala alam yang agak ekstrim, sehingga perlu dipersiapkan lahan yang masih memiliki air yang cukup”, ujar Menteri Pertanian RI.
Kunjungan Kerja dan Rakor ini sekaligus sebagai salah satu momentum bagi Menteri Pertanian untuk kembali mengingatkan mengenai target tanam seluas 1000 Ha/kabupaten untuk menguatkan produksi pangan di Indonesia.