Hari ini telah dilaksanakan Monitoring terhadap Organisme Pengganggu Tanaman pada hamparan Lahan sawah Dusun Pudak Desa Wonokerto. Monitoring dilakukan tidak lepas dari usaha yang dilakukan oleh POPT Kecamatan Kedunggalar untuk mengantisipasi adanya serangan dari Hama Penyakit yang dapat menyerang Tanaman Padi.
Hasil yang dapat diperoleh dari pantauan hari ini tidak ditemukan gejala awal serangan penyakit pada tanaman padi di Desa Wonokerto. Namun dari sampel yang dilakukan pada tanah didapatkan bahwa masih terdapat lahan sawah yang memiliki pH dibawah normal yaitu 4,5 – 5.
Pada waktu yang bersamaan monitoring juga dilakukan di Dusun Poh Sluku Desa Bangunrejo Kidul Kecamatan Kedunggalar. Namun pada pengamatan di Desa Bangunrejo Kidul ini bertepatan dengan petani yang sedang melakukan penyiangan terhadap tanaman padi di lahan.
Pengamatan yang dilakukan berfokus pada serangan tikus yang per hari ini menjadi masalah yang sangat meresahkan di kalangan petani. Selain serangan tikus yang memang sudah menjadi musuh setiap musim, rumput liar juga menjadi pengganggu di lahan padi milik petani. Melakukan penyiangan terhadap tanaman merupakan metode yang paling aman untuk memisahkan gulma dengan tanaman utama. Inti pokok dari monitoring bersama pada lokasi berbeda yang dilakukan Personil BPP Kecamatan Kedunggalar yaitu untuk mencegah terjadinya gagal produksi pangan yang diakibatkan oleh serangan OPT maupun hal-hal lain diluar kendali Petani. Hal lain yang mendasari kegiatan ini adalah agar daya saing produksi semakin tinggi dengan saling bertemunya peteni dengan petugas untuk saling memberi Informasi sebagai bentuk sinergitas bersama.
Gerakan Pangan Murah diadakan dalam rangka menjaga stabilitas pangan dan harga pangan. Acara ini merupakan kerjasama antara Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi.
Acara diselenggarakan pada 6 September 2023 di halaman Kantor Kecamatan Ngawi. Acara dibuka oleh Camat Ngawi, Perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi.
Komoditas yang disediakan dalam acara Gerakan Pangan Murah ini beragam antara lain, beras, telur, minyak goreng, cabai rawit, cabai keriting, cabai besar, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, olahan daging ayam serta produk olahan dan makanan olahan yang merupakan produk lokal. Komoditas yang tersedia dijual dengan harga dibawah pasar.
Harapannya dengan adanya acara ini masyarakat mampu membeli kebutuhan dengan harga yang murah dan mampu menekan inflasi di Kabupaten Ngawi.
Dalam kurun waktu terakhir, kondisi pertanian di Kabupaten Ngawi yang merupakan lumbung pangan nasional tak luput dari beberapa kendala, salah satunya kondisi tanah yang mulai rusak akibat penggunaan bahan kimia berlebihan di masa lalu. Sehingga dalam hal ini, Pusat Studi Pendampingan Koperasi Dan Umkm (PSP-Kumkm) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret Surakartabekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi telah melaksanakan Kajian Bahan Organik Melalui Indeksasi Kesuburan dan Kualitas Tanah Pada Lahan Potensial dan Lahan Pengembangan Pertanian Organik yang dilaksanakan pada seluruh wilayah di Kabupaten Ngawi. Kajian kandungan bahan dilaksanakan dengan maksud sebagai dasar dalam menetapkan target capaian pengembangan pertanian organic di Kabupaten Ngawi.
Kajian ini bertujuan untuk mengkaji kandungan bahan organik melalui indeks kesuburan dan kualitas tanah pada lahan potensial dan lahan pengembangan padi organic di Kabupaten Ngawi, mengkaji daerah/wilayah yang berpotensi dikembangkan pertanian organic, mengkaji sifat-sifat tanah yang menentukan kesuburan dan kualitas tanah, mengkaji pengelolaan tanah dan lahan serta jumlah pupuk organic yang tepat, dan mengkaji kesiapan petani padi Kabupaten Ngawi menuju go organic. Kajian dilaksanakan di 19 kecamatan dengan sampling point di 57 titik.
“Pada saat tanah kaya akan bahan organik, maka bisa memfiksasi kandungan N dalam tanah dan dapat membantu mengikat kandungan mikrobia”, ujar Prof. Dr. Mujiyo, SP, MP dari Ilmu Ketuhanan Fakultas Pertanian UNS Surakarta.
Program pertanian organik sejalan dengan program yang dicanangkan oleh Bupati Ngawi yaitu Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan. Hal ini turut didukung dengan beberapa pelatihan yang dilaksanakan oleh DKPP Kabupaten Ngawi salah satunya pelatihan pembuatan pupuk organik cair di seluruh kecamatan.
Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Ngawi melalui Bidang Penyuluhan Pertanian melaksanakan Pelatihan Budidaya Tembakau Angkatan II untuk wilayah bawah dengan melaksanakan di kluster barat dan timur tanggal 30 dan 31 Agustus 2023. Kegiatan ini merupakan serangkain kegiatan DBHCHT tentang budidaya tanaman tembakau.Untuk kluster timur dilaksanakan di Pondok Teduh Waduk Pondok Kecamatan Bringin dengan peserta petani tembakau dari kecamatan Karangjati, Pangkur dan Kasreman, dan untuk kluster barat dilaksanakan di RM Sabin Ayu Kecamatan Kedunggalar dengan peserta petani tembakau dari kecamatan Kedunggalar dan Paron.
Kegiatan yang dilaksanakan di dua tempat tersebut dihadiri oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan, Ir. Sumardi Noor, M.Si yang menyampaikan arahan dan memotivasi petani tembakau untuk senantiasa melakukan budidaya tembakau dengan baik agar dihasilkan produk tembakau yang baik pula secara kuantitas dan kualitas sehingga terjamin pasar nya. “Kami siap berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi. Semoga setelah diadakan pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan petani dalam berbudidaya tembakau dan luas lahan tembakau di Ngawi semakin meningkat”, ujarnya.
Kegiatan pelatihan dibuka oleh Sekretaris Dinas, Ir. Eka Sri Rahayu, M. Si. Ibu Eka berharap petani dapat meningkatkan luas lahan tembakau agar menghasilkan lebih banyak lagi tembakau dan meningkatkan kesejahteraan petani tembakau. Kegiatan pelatihan tersebut menghadirkan narasumber Dr. Ir. Ahmad Dedy Syatori, widyaiswara dari BBPP Ketindan yang menyampaikan materi budidaya sampai pasca panen dengan melihat permasalahan di lahan petani. Kegiatan berlangsung dengan baik dan banyak petani tembakau yang antusias sharing pengalaman tentang budidaya tembakau hingga pasca panen.
Sektor pertanian saat ini semakin berkembang didukung dengan hadirnya berbagai teknologi yang diharapkan dapat membantu meningkatkan produksi di sektor pertanian. Salah satu bentuk teknologi yang ada yaitu alat mesin pertanian, mulai dari pra panen, panen, hingga alat mesin untuk pascapanen. Dalam hal ini, H. Ony Anwar Harsono, S.T., M.H. selaku Bupati Ngawi melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi menyerahkan secara langsung bantuan Alat Mesin Pertanian dalam acara Gemah Ripah Ngawi Festival bertempat di Jalan Tengah Alun-Alun Merdeka Ngawi (31/8/2023). Penyerahan alat mesin pertanian turut dihadiri oleh Wakil Bupati Ngawi Dr. Dwi Rianto Jatmiko, M.H., M.Si serta Kelompok Tani penerima bantuan alat mesin pertanian.
Alat mesin pertanian yang diserahkan terdiri dari beberapa jenis, yaitu alat mesin pra panen antara lain Cultivator dan Handtraktor, serta alat mesin pascapanen antara lain Power Thresher Multiguna Mobile, Cornsheller Mobile, dan Kendaraan Roda Tiga. Pengadaan alat mesin pertanian ini diharapkan dapat membantu petani dalam meningkatkan produksi dan produktivitas di bidang pertanian khususnya tanaman pangan, tanaman perkebunan dan tanaman hortikultura. Dengan meningkatnya produksi pertanian dapat membantu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan petani Kabupaten Ngawi.
“Diharapkan alat-alat sarana dan prasarana dijaga sebaik-baiknya, kita tingkatkan produktivitas kita, produksi kita dan kualitas kita sehingga Ngawi kedepan dapat dikenal sebagai lumbung pangan dunia”, ujar Bupati Ngawi ketika membagikan alat mesin pertanian kepada petani.