Blitar, 13 Agustus 2024 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi melalui Bidang Penyuluhan Pertanian mengadakan Kunjungan Lapang Pelatihan Budidaya Tembakau Angkatan di Kabupaten Blitar. Kunjungan tersebut merupakan rangkaian lanjutan dari Pelatihan Budidaya Tembakau yang telah dilaksanakan di Kabupaten Ngawi dengan peserta petani tembakau dari Karangjati, Kasreman, Pangkur, Paron dan Bringin.

Kunjungan Lapang disambut oleh Kepala Bidang Sarana Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar  Ir. Lukas Supriyatno, MM. Dilanjutkan dengan pembukaan oleh Hastanina Harimurti, S.Pt.MM selaku Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini “sebagai salah satu Upaya memberikan contoh atau bukti nyata bagaimana tetep bisa di budidayakan dengan baik dengan cara ramah lingkungan. Dimana Pertanian Ramah Lingkungan adalah salah satu misi Bupati Ngawi, segingga di harapkan dengan mempelajari budidaya tembakau secara organik atau ramah lingkungan dapat memberikan wawasan dan pilihan pada petaniuntuk dapat menjalankan Pertanian Ramah Lingkungan baik untuk komoditas tanaman pangan, Perkebunan maupun hortikultura.”

Kepala Bidang Sarana Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar  Ir. Lukas Supriyatno menyampaikan “Selain Kecamatan Talun ada kecamatan lain yang membudidayakan tanaman tembakau secara organic antara lain Kecamatan Konogoro, Bangunrejo, Selopuro. Petani blitar pernah juga sakit hati terhadap PT. Sadana karena Kerjasama yang di putuskan sepihak yang mempengaruhi  luasan tanaman tembakau menjadi tujun drastic tinggal 500 Ha. Dalam upaya memajukan perekonomian petani tembakau di wilayahnya, Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) terus berinovasi dan berupaya untuk meningkatkan kualitas serta pasar tembakau Selopuro.”

Kegiatan melakukan kunjungan lapangan melihat tanaman tembakau yang di budidayakan secara organik, Tanaman tembakau  varietas lulang dan kenongo dengan jumlah daun 13 helai agar konsentrasi nutrisi lebih ke daun. Morfologi Daunnya tebal hijau tua dan lebat dan dilanjutkan diskusi di ruangan.

 dalam kegiatan diskusi disampaikan terkait Pembenihan tembakau Selopuro dilakukan di Jembewangi, Selopuro, dan melibatkan lima varietas tembakau, yaitu Kalituri, Mancung, Kenongo, Sedep, dan Lulang. Proses ini dilakukan dengan pendampingan dari Badan Standardisasi Instrumen Pemanis dan Serat (BSIPTAS) dan sudah pelepasan.

Acara dilanjut praktek pembuatan Nusripos, Nutri Hewan dan Nutri Nabati yang disampaikan oleh P4S Alam Lestari,Dengan kunjungan ini diharapkan petani tembakau di Kabupaten Ngawi bisa lebih baik dalam berbudidaya tembakau dan mempunyai kemitraan untuk meningkatkan usaha taninya.