Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan luas areal pertanian, pertambahan penduduk, kenaikan tingkat intensifikasi serta makin beragamnya penggunaan pupuk sebagai usaha peningkatan hasil pertanian. Para ahli lingkungan hidup khawatir dengan pemakaian pupuk kimia akan menambah tingkat polusi tanah akhirnya berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Penggunaan pupuk kimia secara berkelanjutan menyebabkan pengerasan tanah. Kerasnya tanah disebabkan oleh penumpukan sisa atau residu pupuk kimia, yang berakibat tanah sulit terurai. Sifat bahan kimia adalah relatif lebih sulit terurai atau hancur dibandingkan dengan bahan organik.
Salah satu cara yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan memanfaaatkan limbah peternakan menjadi pupuk organik, untuk mencegah semakin merosotnya kesuburan tanah. Pupuk organik padat lebih banyak dimanfaatkan pada usahatani, sedangkan limbah cair (urine) masih belum banyak dimanfaatkan. Urine sapi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair sehingga dapat menjadi produk pertanian yang lebih bermanfaat yang biasa disebut dengan biourine. Penggunaan mikroorganisme pada pembuatan pupuk organik cair biasanya menggunakan dekomposer yang dapat diperoleh di toko sarana pertanian
Daur ulang limbah ternak berperan dalam mencegah terjadinya pencemaran lingkungan, dan secara bersamaan juga meningkatkan produksi tanaman. Suatu hal yang cukup nyata bahwa limbah ternak yang cukup banyak dapat diubah menjadi pupuk organik yang bermanfaat untuk pertanian yang dapat memberikan unsur hara dalam tanah.
Urine sapi mengandung zat perangsang tumbuh yang dapat digunakan sebagai pengatur tumbuh. Lebih lanjut dijelaskan bahwa urine sapi juga memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman. Karena baunya yang khas, urine sapi juga dapat mencegah datangnya berbagai hama tanaman, sehingga urine sapi juga dapat berfungsi sebagai pengendalian hama tanaman
Urine sapi dapat diolah menjadi pupuk organik cair setelah diramu dengan campuran tertentu. Bahan baku urine yang digunakan merupakan limbah dari peternakan yang selama ini juga sebagai bahan buangan. Pemanfaatan pupuk organic Urine Sapi banyak sekali manfaatnya yaitu membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan permeabilitas tanah, dan ketergantungan lahan pada pupuk anorganik, selain itu, pupuk organic juga berperan sebagai dimetabolisme di dalam sel-sel tubuh
Sistem pemanfaatan limbah ternak sebagai pupuk organik pada tanaman pertanian semakin lama semakin berkembang. Dalam upaya mengatasi masalah pencemaran lingkungan dan lahan pertanian tersebut, maka sistem budidaya tanaman pertanian dengan limbah ternak terutama urine sapi kini juga mulai digalakkan.
Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Urin Sapi
Peralatan
- Drum/Jerigen
- Aerator
- Selang
- Kapas
- Ember
- Lumpang
- Alu
- Botol bekas dan Plastikcin
Bahan-Bahan
- Urin Sapi 100 Liter
- Tetes Tebu 5 Liter
- Susu Segar/Kaleng 5 Liter
- Terasi 1 Kg
- Kunir 2 Kg
- Jahe 2 Kg
- Laos 2 Kg
- Kencur 2 Kg
- Temuireng 2 Kg
- Dekomposer 1 Liter
- PK 2 Gram
Cara Pembuatan
- Bahan No 5-9 ditumbuk atau diselep
- Semua bahan No 1-10 dicampur dalam drum
- Alat (Aerator), PK, Kapas dipasang sesuai urutan aliran
- Fermentasi selama 21 hari
Cara aplikasi
- Tanaman umur 14 hst, 28 hst, 42 hst, 60 hst.
- 1 gelas mineral Ferinsa Plus dalam 1 (satu ) tangka 10 Liter
- Volume semprot mengabut 1 Ha dengan 400 Liter air atau 28 – 29 tangki iai 14 Liter
- Kebutuhan ferinsa plus untuk 1 Ha sekali semprot adalah 40 gelas air mineral atau sekitar