Pertemuan Multistakeholder Forum Lintas Kabupaten

Pertemuan Multistakeholder Forum Lintas Kabupaten

Upaya penguatan terhadap sektor Pangan Utama pada produk Beras di Indonesia didukung dengan adanya transformasi Beras menuju arah keberlanjutan. Transformasi sistem beras berkelanjutan rendah karbon menandakan kesadaran penuh warga negara terhadap ancaman keamanan pangan pada fase krisis iklim global. Sektor pangan beras di Indonesia menjadi salah satu komoditas pangan strategis yang memiliki kedudukan penting. Upaya tersebut sejalan dengan program pertanian yang dimiliki Kabupaten Ngawi yaitu Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB).


“PRLB merupakan program pertanian yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan bahan kimia sebagai pupuk maupun pestisida, sehingga diharapkan dapat mengembalikan kandungan unsur hara pada tanah dan dapat menghasilkan produk tanaman pangan yang lebih sehat”, ujar Supardi, SE., M.Si selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi saat mengisi pertemuan multistakeholder forum lintas kabupaten di Hotel Mahalaya Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah (16/12/2024). Dalam pertemuan tersebut juga membahas mengenai Low Carbon Rice : Reducing Climate Impact of Rice Production in Indonesia yang merupakan proyek bersama antara KRKP, PERPADI, dan Preferred by Nature.


Pelaksanaan PRLB di Kabupaten Ngawi dalam periode 2021-2024 telah menghasilkan provitas rerata mencapai 8.1 ton/Ha, lebih tinggi 0.6 ton/Ha dibandingkan Budidaya Konvensional, terbukti bahwa PRLB turut menyumbang nilai produksi yang lebih tinggi dibandingan dengan pertanian konvensional.
“Pertanian ramah lingkungan ini diharapkan dapat terus dilanjutkan sehingga dapat mewujudkan swasembada pangan dengan hasil produk pertanian yang aman, bergizi dan berkualitas”, ujar Supardi, SE., M.Si.


Adanya program PRLB tersebut menjadi salah satu pemantik produk beras yang sehat serta berdampak pada keseimbangan lingkungan, sehingga manfaat atas asas keberlanjutan tersebut dapat dirasakan oleh Generasi berikutnya.

Rapat Evaluasi Pendampingan Pertanian Modern di Kabupaten Ngawi

Rapat Evaluasi Pendampingan Pertanian Modern di Kabupaten Ngawi

Ngawi, 18 Desember 2024 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi menghadiri kegiatan rapat evaluasi pendampingan pertanian modern di Kabupaten Ngawi yang dilaksanakan oleh Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang menggelar bertempat di Kurnia Convention Hall.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendampingan kepada petani dalam mengadopsi teknologi modern di sektor pertanian dan manajemen operasional UPJA. Agenda utama dalam rapat ini adalah mengevaluasi pelaksanaan program pendampingan pertanian modern dan penutupan program pendampingan pertanian modern.

Kegiatan dibuka oleh Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang Dr. Ir. Setya Budhi Udrayana, S.Pt., M.Si., Dalam kegiatan ini disampaikan terkait capaian mahasiswa MSIB ketika di lapangan. Serta peran Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi dalam mendukung progam pertanian modern dengan melakukan pendampingan dan arahan langsung kepada alumni mengabdi dan Mahasiswa MSIB yang tersebar di 5 kecamatan (Geneng, Gerih, Kwadungan, Padas dan Ngawi) dalam mengoptimalkan potensi-potensi yang ada di Kabupaten Ngawi. Selain itu Mahasiswa juga terlibat langsung dalam berbagai aktivitas pertanian mulai dari proses penanaman, perawatan, hingga panen padi. Kegiatan ini memberikan pemahaman mendalam mengenai praktik pertanian modern, serta tantangan yang dihadapi oleh para petani dilapangan.

Selain itu juga disampaikan terkait Laporan Evaluasi Program Pertanian Modern, terdapat target capaian terkait penambahan luas arela tanam dengan pemesanan alsintan melalui aplikasi. Harapannya, dengan berdirinya Koperasi “Berkah Rejeki Tani” mampu menjadi jembatan penghubung masing-masing kecamatan dalam memudahkan akses pemesanan jasa layanan alsintan oleh petani.

Di akhir penghujung acara Bapak Supardi SE. M.Si berterimakasih kepada Polbangtan Malang dan Mahasiswa MSIB karena telah membantu dalam kegiatan usaha tani di Kabupaten Ngawi. Sehingga Kabupaten Ngawi semakin optimal memenuhi swasembada pangan di Indonesia.