Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 79 Tahun 2024 serta Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan. Acara ini diselenggarakan di Jl Tengah Alun Alun Ngawi.
Acara ini dibuka dan dihadiri oleh Bupati beserta jajaran, pukul 07.30 wib Selasa, 27 Agustus 2024.
Komoditas yang disediakan dalam acara Gerakan Pangan Murah ini beragam antara lain, beras, telur, minyak goreng, cabai rawit, cabai keriting, cabai besar, bawang merah, bawang putih, tepung terigu, minyak goreng, daging ayam, aneka sayuran, aneka buah buahan, produk olahan dan makanan olahan yang merupakan produk lokal. Komoditas yang tersedia dijual dengan harga dibawah pasar. Setiap komoditas ada selisih harga dibanding harga di pasar. Dimana harga di Gerakan Pangan Murah ini lebih murah dan terjangkau dibandingkan harga di pasar.
Pada Acara ini juga diadakan lomba menggambar tingkat TK/PAUD
Harapannya dengan adanya acara ini bisa meringankan masyarakat untuk mampu membeli kebutuhan bahan pangan dengan harga yang terjangkau.
Boyolali, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi melalui Bidang Penyuluhan Pertanian mengadakan Kunjungan Lapang Pelatihan Budidaya Tembakau Angkatan di Kabupaten Boyolali,kunjungan tersebut merupakan rangkaian lanjutan dari Pelatihan Budidaya Tembakau yang telah dilaksanakan di Kabupaten Ngawi dengan peserta petani tembakau dari Kendal, Jogorogo, Ngrambe, Sine, Mantingan, Karanganyar dan Widodaren (21/08/2024).
Kunjungan Lapang disambut oleh Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali Muhammad Busroni,S.Hut, MM. Dilanjutkan dengan pembukaan oleh Hastanina Harimurti, S.Pt.MM selaku Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi.
Luas tanam Boyolali tahun ini 4,200 Ha tersebar di 16 Kecamatan terdiri dari 12 kecamatan Kawasan dan 4 kecamatan rintisan.
Desa Selo berada di 1300-1500 mdpl Budidaya lebih dari sudah menjadi budaya, ada di beberapa daerah menjadi aktivitas wisata, seperti tumpuk tembakau saat panen pertama tembakau di Temanggung, tungguk tembakau saat mulai menanam tembakau di Boyolali, womnosamudro saat tanam pertama tembakau di Wonosobo.
Dalam Kunjungan tersebut, Peserta melihat langsung kondisi tanaman tembakau dilahan serta dilanjutkan dengan pelatihan penanganan pascapanen yang sesuai dengan SOP perusahaan yang sedang bermitra dengan kelompok tani. Pengemasan tembakau yang sudah dirajang dan dijemur dilanjutkan dengan pembukusan dengan menggunakan kranjang tipun.
Kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan tentang analisis usaha tembakau yang disampaikan oleh Sugiantoro Ketua kelompok tani agroyuningtani,Panen tembakau di selo semuanya dapat di jual, awal krosok bisa terjual, sedangkan tembakau rajangan dengan mesin dan rajangan manual, rajangan manual yang di jemur 3 hari pangsa pasar untuk kalangan sendiri sedangkan ranjangan dengan mesin di jemur 1 hari untuk pabrikan di PT. Wirata (Merabu) Magelang.
Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam (LTT) Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur dengan diikuti oleh Kepala Dinas serta Kepala Bidang Tanaman Pangan se Provinsi Jawa Timur. Rapat dipimpin langsung oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian RI, DR. Yudi Sastro, S.P., M.P. Bersama dengan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Ir. Dydik Rudy Prasetya, M. MA Dalam rapat tersebut, Dirjen TP mengharapkan Distan Kota/Kabupaten untuk mendorong para petani di Jawa Timur lebih memaksimalkan lahan pertanian yang ada. Terutama dalam musim kemarau yang dihadapi saat ini, alternatif untuk menanam padi bisa dilakukan dengan memanfaatkan sumber air dengan lebih efisien melalui salah satunya program pompanisasi, penggunaan varietas unggul dan menggunakan metode tepat budidaya. Selanjutnya, memberikan target LTT periode tanam Agustus-Desember 2024 sebagai komitmen kesanggupan oleh masing-masing Distan Kabupaten/Kota se Jawa Timur
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi yang diwakili oleh Kepala Dinas Bapak Supardi, S.E., M.Si dan Kepala Bidang Tanaman Pangan berkomitmen untuk merealisasikan target yang telah diberikan, mengingat Kabupaten Ngawi menjadi peringkat pertama Indeks Pertanaman Padi secara nasional dan salah satu fokus utama penyangga produksi padi. Perluasan area tanam ini merupakan strategi utama yang akan ditempuh guna menjawab tantangan cuaca dan iklim di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Ngawi. Perlu diketahui bersama, tujuan dari program LTT adalah untuk memberi motivasi kepada petani untuk selalu menanam padi terutama pada saat kondisi cuaca ekstrem, sehingga tidak terkendala soal air atau pengairan terutama untuk lahan-lahan kering atau sawah tadah hujan bisa untuk lebih dioptimalkan. Guna mencapai keberhasilan atas komitmen program tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi akan meningkatkan kerja sama semua pihak termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, petani, dan elemen terkait lainnya demi menjaga lumbung pandan dan meningkatkan produksi tanaman pangan secara Nasional di tahun 2024.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi yang diwakili oleh Bidang Keamanan dan Diversifikasi Pangan mengadakan Pelatihan Pelaku Usaha terkait Penerapan Penanganan Produk Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) bersama dengan para pelaku usaha dari lintas generasi di wilayah Kabupaten Ngawi. Para pelaku usaha yang hadir merupakan perwakilan dari pelaku usaha yang bergerak di bidang perdagangan beras seperti Beras Natural Sari, Beras Cemoro dan Beras Jagung Djeng Dewi, pelaku usaha yang bergerak di bidang perdagangan buah seperti Melon Lembayung dan Pisang Cavendish Sari, serta pelaku usaha yang bergerak di bidang perdagangan sayur seperti beberapa petani milenial yang mempunyai usaha budidaya sayur hidroponik (21/08/2024)).
Dalam acara ini Bapak Amirudin, SH. selaku Kepala Bidang Keamanan dan Diversifikasi Pangan DKPP Kab.Ngawi memberikan pengarahan mengenai Peraturan Badan Pangan Nasional No.1 tahun 2023 tentang pemberian Label Pangan Segar yang baik dan benar. Peraturan tersebut antara lain mengenai tulisan apa saja yang harus ada di label kemasan, besar huruf yang tercetak di label kemasan, penggunaan gambar di label kemasan, peraturan tentang tanggal kadaluwarsa produk, serta peraturan tentang klaim yang ingin dicantumkan pada label kemasan. Peraturan ini harus mulai diikuti oleh para pelaku usaha pangan segar demi menjamin keamanan pangan yang akan diedarkan pada konsumen.
Selain pengarahan peraturan tersebut, dalam kesempatan ini juga dibuka sesi diskusi antar pelaku usaha dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Ngawi mengenai peredaran pangan segar di masyarakat. Beberapa hal yang didiskusikan bersama yaitu mengenai tata cara pengajuan ijin edar produk pangan segar asal tumbuhan, tata cara mendapatkan hasil uji laboratorium yang valid untuk produk pangan segar, pendaftaran klaim halal pada produk, jenis perijinan yang diperlukan pada produk, cara pemasaran produk baik secara online maupun konvensional, serta jenis bantuan yang dapat diberikan oleh dinas terkait untuk mendukung kemajuan para pelaku usaha pangan segar. Diharapkan hasil pelatihan pelaku usaha kali ini dapat membawa manfaat kepada para pelaku usaha serta masyarakat yang menjadi konsumen produk pangan segar.
Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kembali memperoleh penghargaan di bidang pertanian. Penghargaan tersebut diberikan oleh Menteri Pertanian dalam rangka memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2024 yang bertempat di Kementerian Pertanian Republik Indonesia di Jakarta pada Sabtu tanggal 17 Agustus 2024.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi memperoleh penghargaan sebagai Peringkat 1 Indeks Pertanaman Padi (IPP) Tertinggi Tahun 2023 Tingkat Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, B.Eng, MM, MBA, kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, Supardi pada saat upacara peringatan HUT RI ke-79 di Kementerian Pertanian.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Supardi, S.E., M.Si. mengungkapkan keberhasilan ini berkat kerjasama semua pihak, baik petani, kelompok tani (poktan), gabungan kelompok tani (gapoktan), PPL, TNI, Polri, dan stake holder, serta dukungan yang kuat dari Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi. Potensi pengembangan pertanaman di Kabupaten Ngawi masih terbuka. Dengan dukungan sarana prasarana pertanian, seperti irigasi, jalan usaha tani, dan alat mesin pertanian, lahan-lahan di Kabupaten Ngawi dapat difungsikan secara optimal sehingga indeks pertanaman terus mengalami peningkatan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Supardi, S.E., M.Si. , berharap dengan keberhasilan tersebut dapat menjadi pendorong dan motivasi semangat yang baik bagi petugas maupun petani, sehingga kedaulatan pangan akan aman dan terjaga, serta predikat Kabupaten Ngawi sebagai lumbung pangan di Jawa Timur dapat dipertahankan dengan baik.