Selasa, 06 Juni 2023 dilaksanakan kegiatan pembuatan beauveria bassiana sebagai agen pengendali hayati. Kegiatan ini dilakukan di Sekretariat Gapoktan Mitra Panca Tani di Desa Mojo. Kegiatan ini dihadiri oleh anggota Gapoktan Mitra Panca Tani, PPL Bringin, POPT Bringin, Kepala POPT Kabupaten Ngawi, dan Perwakilan dari Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman Pangan Madiun, Jawa Timur.

Kegiatan ini dimulai dengan persiapan alat dan bahan pembuatan Beauveria bassiana, dilanjutkan dengan praktik demonstrasi cara pembuatan. Dilanjutkan dengan pemaparan materi dan informasi dari Ibu Aning perwakilan dari Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman Pangan. Ibu Aning menjelaskan dan berdiskusi dengan para petani tentang keluhan pembuatan APH dan penerapan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan petani mau dan mampu membuat APH sendiri dan menerapkannya secara berkelanjutan.

Kalian tau gak sih apa itu Beauveria bassiana? Beauveria bassiana merupakan salah satu cendawan yang ditemukan pada tanah yang menguntungkan bagi berbagai tanaman. Cendawan ini memiliki kemampuan untuk menginfeksi beragam ordo serangga yang menjadi hama tanaman tanpa menyebabkan penyakit tanaman atau merusak produk hasil tanaman.

Penasaran dengan alat, bahan dan proses pembuatannya? Simak hal berikut ya. 

Alat :

  1. Pisau 1 buah 
  2. Gunting 1 buah
  3. Panci 2 buah 
  4. Telenan 1 buah
  5. Selang kecil 3 buah 
  6. Aerator 1 buah 
  7. Botol air mineral 3 buah
  8. Drum sedang 1 buah 
  9. Gayung 1 buah 
  10. Kompor 1
  11. Baskom 2 buah 
  12. Spatula 1 buah 
  13. Saringan 1 buah 

Bahan :

  1. Air 20 Liter 
  2. Kentang 5 kilogram
  3. PK 1 buah 
  4. Isolat 3 buah 
  5. Alcohol 1 buah 
  6. Gula 250 gram
  7. Plastik (kresek) sedang 1 buah 
  8. Karet gelang 3 buah 
  9. Plastisin Secukupnya 

Proses pembuatannya sebagai berikut :

  1. Kupas kentang, cuci dan potong kecil-kecil seperti dadu dan ada juga yang pipih agar cepat matang. 
  2. Rebus air, tunggu hingga mendidih.
  3. Masukkan gula 250 gram ke panic yang berisi air tersebut. 
  4. Setelah air mendidih, masukkan potongan kentang yang pipih, dilanjut kentang yang dadu. Kentang dimasukkan di panci hingga penuh.
  5. Aduk perlahan menggunakan spatula, jangan sampai air rebusan kentang tumpah. 
  6. Setelah kentang empuk atau matang, angkat dan tiriskan menggunakan saringan, taruh di baskom.
  7. Kentang terangkat, air rebusan kentang dipindahkan menggunakan gayung ke drum yang akan dibuat Beauveria bassiana. Lalu tutup kedua drum menggunakan plastic (kresek) sedang dan tali dengan karet gelang. 
  8. Selanjutnya lubangi 3 botol air mineral dengan gunting atau pisau, agar selang bisa masuk di lubang tersebut. Tidak lupa, salah satu botol diisi dengan kapas, botol satunya diisi air biasa sebagai air control, dan satu lagi diisi dengan PK. 
  9. Selang kecil dimasukkan ke 3 botol tersebut. Lalu hubungkan dengan aerator dan drum.
  10. Masukkan PK di salah satu botol yang diisi air yang tidak penuh, sebanyak ¾ dari botol.
  11. Lubangi drum, dan masukkan selang ke lubang drum. Atur juga aeratornya. 
  12. Rekatkan selang, ketiga botol, dan lubang drum dengan menggunakan malam atau plastisin, gunakan secukupnya yang terpenting tertutup dan tidak ada udara yang masuk. 
  13. Check apakah botol PK dan botol air control sudah berfungsi dengan baik dilihat dari keluarnya buih. Apabila belum, check selang yang mengarah ke drum atau check aeratornya. 
  14. Siapkan 3 isolat. Sebelum memegang isolat, pastikan tangan steril dengan menggunakan alcohol. Buka isolat dan masukkan air dari botol air mineral yang belum dibuka atau masih penuh. Setelah itu kocok isolat hingga naik atau keluar. 
  15. Lakukan hal yang sama dengan 2 isolat lainnya. Setelah isolat keluar atau naik, masukkan ke drum dengan cepat lalu tutup kembali.
  16. Check kembali botol yang berisi air kontrol dan botol PK masih mengeluarkan buih atau tidak. Apabila masih, pembuatan Beauveria bassiana berhasil. Tunggu hingga 14 hari baru drum bisa dibuka. 

Kegunaan Beauveria bassiana adalah mencegah perkembangan hama wereng batang coklat, walang sangit, kepinding tanah, lembing hijau, kutu daun, dan ngengat penggerek batang padi. Cara aplikasi setelah difermentasi selama 14 hari yaitu 1 gelas air mineral untung 1 tangki 14 liter disemprotkan sore hari seminggu sekali. Tujuan kegiatan ini diharapkan petani mampu membuat Beauveria bassiana sendiri.