Gerakan Pangan Murah diadakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi. Gerakan Pangan Murah ini diselanggarakan Senin 26 Juni 2023 di Kepatihan Kabupaten Ngawi Jl Patiunus, Ngawi. Acara Gerakan Pangan Murah ini juga dilaksanakan serentak diseluruh Indonesia
Gerakan Pangan Murah diadakan dalam rangka menjaga stabilitas pangan dan harga pangan. Acara ini juga untuk memperingati hari jadi Kabupaten Ngawi ke 665.
Acara dibuka dengan sambutan Bupati Ngawi Ony Anwar ST MH. Beliau myampaikan acara ini mampu menekan inflasi daerah. Beliau juga menyampaikan kepada masyarakat Ngawi tentang kios Toko Tani Indonesia Milenial yang sudah di launching.
Komoditas yang disediakan di Gerakan Pangan Murah ini beragam antara lain, beras, telur, minyak goreng, cabai rawit, cabai keriting, cabai besar, bawang merah, bawang putih, tepung terigu, minyak goreng, daging ayam, aneka sayuran, aneka buah buahan, produk olahan dan makanan olahan yang merupakan produk lokal. Komoditas yang tersedia dijual dengan harga dibawah pasar.
Harapannya dengan adanya acara ini masyarakat mampu membeli kebutuhan dengan harga yang murah.
Ritual methil merupakan sebuah ritual untuk menyampaikan wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan dalam pertanian. Dalam hal ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi bersama dengan Gapoktan Sapta Manunggal Desa Rejuno Kecamatan Karangjati telah mengadakan rangkaian ritual methil selama dua hari berturut-turut. Acara ini dilaksanakan di Desa Rejuno Kecamatan Karangjati dan turut didukung oleh Gapoktan se-Kecamatan Karangjati, bahkan turut dihadiri oleh Wakil Bupati Ngawi, Dr. Dwi Rianto Jatmiko, M.H., M.Si. Ritual Methil ini mengusung tema Kiprah Suci Sesanti Sang Dewi “Lir Handoyo Paseban Jati”.
Prosesi methil yang dilaksanakan selama dua hari dengan berbagai rangkaian acara berjalan cukup khidmat. Dalam setiap rangkaian acara mengandung unsur budaya sebagai salah satu upaya pelestarian adat, sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat asal usul Desa Rejuno. Dalam rangkaian methil ini, terdapat dua prosesi yang berbeda yaitu Prosesi Budaya Sesanti Tarub Agung yang memperkenalkan asal usul Desa Rejuno dengan menampilkan Arjuno dan juga “Ogoh-ogoh” sebagai perwujudan dari Buto, serta Prosesi Boyong Pangan Madu Retno yang terfokus pada prosesi ritual methil sekaligus prosesi kirim doa kepada leluhur Desa Rejuno yang turut dipimpin oleh Pasukan Punokawan dan sesepuh Desa Rejuno.
“Konsep dari kegiatan methil ini merupakan tradisi para leluhur ini yang dikemas dengan memunculkan dan mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya nilai-nilai luhur yang terdapat pada lingkungan sekitar” ujar Wakil Bupati Ngawi.
Seiring berjalannya waktu, ritual methil saat ini memang muali jarang dilaksanakan sehingga kegiatan ini juga bertujuan untuk melestarikan budaya sekaligus adat yang sudah ada sejak dahulu. Selain sebagai bentuk dan wujud rasa syukur akan hasil panen, ritual methil sekaligus menjadi ajang silaturahmi bagi masyarakat sekitar.
“Dengan acara ini, semoga dapat menguri-uri budoyo jowo khususnya budaya methil sehingga tradisi dapat terus berjalan”, ujar Supardi, SE. M.Si selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi.
Rabu, 14 Juni 2023, Pemerintah daerah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertnian dan Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja kabupaten Ngawi melaksanakan Launching Toko Tani Indonesia Milenial. Launching serentak dilaksanakan di Pasar Besar Ngawi, pasar Karangjati, pasar Walikukun, pasar Jogorogo dan pasar Gentong.
Bapak Bupati Ngawi melaunching 5 kios Toko Tani Indonesia Milenial di 5 pasar tersebut. Kegiatan launching dipusatkan di Pasar Besar dan diikuti lewat tele conference oleh 4 Pasar lainnya. Diharapkan dengan adanya kios Toko Tani Indonesia Milenial akan bisa memperluas pasar untuk para petani dan petani milenial kabupaten Ngawi. Komoditas pangan di setiap pasar nanti diharapkan hanya ada dari Kabupaten Ngawi, tidak mengambil komoditas dari daerah lain. Dengan begitu akan sangat membantu menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pangan di Kabupaten Ngawi.
Toko Tani Indonesia Milenial Ngawi menawarkan komoditas diantaranya beras, bawang merah, bawang putih, cabai, aneka sayur, aneka buah, kedelai edamame dan telur. Semua komoditas dijual dibawah harga pasar.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi mengadakan kegiatan gelar pangan murah di Depan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi yang beralamat di Jalan Yos Sudarso No. 23 Kabupaten Ngawi. Gelar pangan murah kali ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari lahirnya Pancasila serta bulan Bung Karno.Gelar pangan murah diadakan pada hari Jumat, 09 Juni 2023 dimulai pada pukul 06.30 WIB. Beberapa komoditas berkualitas yang disediakan antara lain beras, telur, bawang merah dan minyak goreng. Harga yang ditawarkan sangat menarik minat warga karena di bawah harga pasar. Dari pagi warga sudah berbondong-bondong mengantri dan tepatnya pada pukul 09.00 WIB, semuanya sudah habis terjual. Diharapkan dengan acara gelar pangan murah ini bisa bermanfaat untuk masyarakat di Kabupaten Ngawi.
Sarasehan dan Bimbingan Teknis Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB) Tahap II diadakan kembali oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi. Acara diselenggarakan di wilayah Kelompoktani Sri Mentes, Dusun Bendo, Desa Tempuran, Kecamatan Paron pada Kamis, (8/6/2023). Acara dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Camat Paron, POPT, Penyuluh Pertanian, P4S Hikmah Farm, Komunitas Organik dan petani Kecamatan Paron. Camat Paron, Arin Royanto, SSTP menyampaikan bahwa pertanian dengan menggunakan pupuk kimia sintetis di Kecamatan Paron semakin dikurangi sehingga lingkungan lebih lestari dan produksi di Kecamatan Paron tetap terjaga di tengah berkurangnya subsidi pupuk kimia.
Dalam arahannya Supardi, SE, M.Si., Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menyampaikan bahwa Ngawi menjadi lumbung padi Jawa Timur dan produktivitas tertinggi nasional. Untuk mempertahankan itu perlu menjaga ekosistem yang ada agar seimbang dan pertanian bisa menjadi ramah lingkungan serta berkelanjutan. Kemandirian petani diharapkan mendukung PRLB melalui kelompoktani atau gapoktan misalnya dengan membuat mol atau POC. Dengan memproduksi bahan tersebut selain mendukung PRLB juga dapat meningkatkan kemampuan dan kebersamaan kelompoktani. Tujuan pertanian ramah lingkungan dapat membantu petani mengurangi kerusakan tanah dan menuju ke organik. Di Kabupaten Ngawi pun telah didirikan LSO (Lembaga Sertifikasi Organik) yang dapat membantu petani Ngawi dalam mewujudkan pertanian organik di Kabupaten Ngawi. Selain itu, Supardi menyampaikan pola tanam yang baik adalah padi-padi-palawija sehingga tanah berkesempatan utk bernafas dan dapat mengurangi hama penyakit padi. Juga disampaikan bahwa lahan PRLB diharapkan sebanyak-banyaknya sesuai arahan Bupati. Penyuluh Pertanian pun akan mendampingi kelompok tani semaksimal mungkin dan antar stakeholder agar dapatnya saling bersinergi.
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan diskusi dan testimoni dari petani yang telah melaksanakan pertanian ramah lingkungan. Testimoni diberikan oleh Tumijan, anggota Poktan Sentoso, Sukorejo, Desa Paron yang menyatakan bahwa hal yang pertama dilakukan untuk PRLB adalah memperbaiki kesuburan tanah dengan menggunakan bahan-bahan yang sudah tersedia di lingkungan sekitar. Di Poktan tersebut sudah membuat dan mengaplikasikan penggunaan bahan-bahan organik yang telah diproses untuk mengurangi biaya produksi dan memperbaiki kesuburan tanah untuk peningkatan produksi. Acara diakhiri dengan praktik dalam mendukung PRLB. (DL)