Tanaman karet merupakan salah satu komoditas perkebunan penting yang memiliki prospek yang cerah untuk di budidayakan. Tanaman karet menghasilkan lateks sebagai bahan baku pembuatan produk sintesis seperti alat-alat kendaraan, alat kesehatan, perkakas dll. Upaya peningkatan produktivitas tanaman karet terus dilakukan. Agar mampu tumbuh dengan baik dan menghasilkan banyak lateks maka perlu memperhatikan syarat tumbuh, lingkungan dan teknik budidaya yang tepat. Namun dalam proses budidaya tanaman karet terkadang ditemui beberapa kendala seperti adanya serangan penyakit yang menyerang tanaman karet sehingga dapat mengganggu proses pertumbuhan karet dan menurunkan produktivitas karet dalam menghasilkan lateks, termasuk karet Lampung yang memiliki luas areal 199.625 ha dengan produktivitas 1.376 kg/ha, masih dibawah produktivitas rata-rata minimal 1500 kg/ha. Penyakit yang  menyerang tanaman karet antara lain: jamur akar putih, kanker garis, gugur daun.

Penyakit Jamur Akar Putih

Penyebab: Jamur Rigidoporus lignosus atau R.icropus

Gejala Serangan:

  • Mati mendadak seperti tersiram air panas pada musim hujan,
  • Terbentuk buah lebih awal pada tanaman muda yang seharusnya belum cukup waktunya berbuah dan bertajuk tipis.
  • Daun berwarna hijau gelap kusam dan keriput, permukaan daun menelungkup.
  • Pada permukaan akar terdapat benang-benang berwarna putih kekuningan menempel pipih menyerupai akar rambut yang menempel kuat dan sulit  dilepas.
  • Gejala lanjut akar membusuk, lunak dan berwarna coklat.
  • Gejala lainnya badan buah berbentuk kipas tebal, agak berkayu, mempunyai zone-zone pertumbuhan, sering mempunyai struktur serat yang radier, mempunyai tepi yang tipis. Warna permukaan atas bakal buah dapat berubah tergantung dari umur dan kandungan airnya. Pada waktu masih muda berwarna jingga jernih sampai merah kecoklatan,dengan zone berwarna gelap yang agak menonjol

Penyakit Bidang Sadap Kanker Garis

Penyebab: Phytophthora palmivora

Gejala Serangan:

  • Adanya selaput tipis berwarna putih kelabu dan tidak begitu jelas menutupi alur sadap, apabila dikerok diatas irisan sadap akan tampak garis-garis tegak, berwarna coklat atau hitam.
  • Garis-garis ini berkembang dan berpadu satu sama lain membentuk jalur hitam yang terlihat seperti retak-retak membujur pada kulit pulihan.
  • Terdapat benjolan-benjolan atau cekungan cekungan pada bekas bidang sadap  lama sehingga sangat mempersulit penyadapan berikutnya.
  • Gejala lanjut lateks yang keluar berwarna coklat dan berbau busuk.

Penyakit Batang; Nekrosisnkulit

Penyebab: Jamur Fusarium solani, berasosiasi dengan Botrydiplodia sp

Gejala serangan:

  • Timbul bercak coklat kehitaman seperti memar pada permukaan kulit dan dapat timbul mulai dari kaki gajah sampai di percabangan.
  • Bercak membesar, bergabung satu sama lain, basah dan akhirnya seluruh kulit batang dan cabang
  • Penyakit berkembang pada lapisan kulit sebelah dalam dan merusak lapisan kambium bahkan sampai ke lapisan kayu.
  • Serangan lanjut kulit pecah dan terjadi pendarahan karena pembuluh lateks Pecah

Penyakit Daun Colletotrichum

Penyakit daun Colletotrichum merupakan penyakit yang baru mendapat perhatian.  Meskipun pada karet Colletotrichum terutama menyerang daun, jamur yang sama juga dapat menyerang semua bagian hijau dari tanaman karet, termasuk buah, dan juga menyebabkan mati ujung pada ranting-ranting yang. Serangan Colletotrichum yang berat pada daun-daun muda yang baru dibentuk setelah tanaman meranggas dapat menyebabkan gugurnya banyak daun muda, yang disebut gugur daun sekunder.

Penyakit Daun Phytophthora

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Phytopthora sp. membentuk zoosporangium yang mudah disebarkan angin, yang jika jatuh di tempat yang berair.kecambah yang mengadakan infeksi ke dalam jaringan yang rentan.

Gejala:

  • Daun yang terinfeksi gugur, sementara anak-anak daun masih melekat pada tangkai.
  • Pada tangkai daun terdapat satu bercak atau lebih yang berwarna coklat tua atau hitam dengan bintik putih di tengahnya, yang terdiri dari lateks yang membeku.
  • Umumnya daun-daun yang gugur masih berwarna hijau dan tampak seperti daun sehat, meskipun kadang-kadang warnanya sudah berubah menjadi kuning atau merah.

Penyakit Gugur Daun

Penyebab: jamur Pestalotiopsis sp

Gejala:

  • Adanya bintik cokelat pada daun muda yang berkembang menjadi bercak cokelat tua dan terdapat batas yang jelas antara bagian bercak daun yang masih sehat, daun gugur sebelum waktunya,
  • Daun baru yang terbentuk lebih kecil dari ukuran daun normal,
  • Sebagian ranting mati dan tajuk tanaman meranggas serta berkurang lebih dari 50%,
  • Produksi getah menurun sampai 45%.

Source: Diseminasi Teknologi, Cybex Pertanian