Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan Dalam Rangka Mendukung Program Bapak Bupati Ngawi Bertanam Padi Tidak Hanya Menguntungkan Bagi Petani Tapi Juga Menjaga Kelestarian Alam

Serangan hama wereng coklat terjadi di Indonesia menjadi masalah pada beberapa tahun terakhir. Serangan hama wereng tersebut juga diikuti oleh serangan virus tanaman padi yang ditularkannya, sehingga kerusakan yang ditimbulkan menjadi berlipat-lipat. Diantara virus pada padi, virus kerdil hampa Rice Ragged Stunt Virus (RRSV) dan virus kerdil rumput Rice Grassy Stunt Virus (RGSV) merupakan virus penting yang menyebabkan penyakit padi.

Ciri-ciri Tanaman Padi Terserang Penyakit Kerdil Hampa

Tanaman padi yang terserang kerdil hampa menunjukkan gejala pertumbuhan terhambat (kerdil), daun berwarna hijau gelap, tepi daun tidak rata, berlekuk-lekuk atau sobek-sobek, ujung daun terpilin, terjadi pembengkakan tulang daun atau membentuk puru. Tanaman terinfeksi virus kerdil hampa pada stadia bibit akan berkembang daun baru dengan gejala yang jelas seperti daun melintir, dan tepi daun bergerigi pada 2 minggu setelah inokulasi. Pada stadia berbunga, daun atas dan daun bendera menunjukkan gejala melintir, malai tidak keluar atau keluar sebagian, dan dari malai yang sebagian keluar, gabah biasanya hampa.

Ciri-ciri Tanaman Padi Terserang Penyakit Kerdil Rumput

Tanaman padi yang terserang virus kerdil rumput menunjukkan gejala penghambatan pertumbuhan, anakannya banyak, daunnya menjadi pendek dan sempit, dan tumbuhnya tegak serta berwarna hijau pucat atau kuning pucat. Seringkali pada daunnya terdapat bintik-bintik atau bercak coklat tua. Daunnya kadang-kadang tetap hijau jika diberi pupuk nitrogen yang cukup.

Strain lebih patogenik dari RGSV yang menyebabkan diskolorasi daun kuning-oranye dan tanaman cepat mati. Strain ini disebut sebagai kerdil rumput tipe 2 (RGSV 2). Penyakit kerdil rumput tipe 2 mempunyai gejala yang berbeda dengan tipe 1. Pada tanaman yang terinfeksi virus kerdil rumput tipe 2 saat awal stadia, menunjukkan tanaman agak kerdil, menguning pada daun bawah, dan helaian daun menyempit.

Pada daun bawah tersebut kadang muncul bercak karat tak beraturan. Tanaman yang terinfeksi pada umur 30 hari atau lebih menunjukkan gejala mirip penyakit tungro, satu rumpun yang terserang kadang hanya beberapa anakan atau bahkan gejala hanya pada beberapa daun saja, gejala kuning kadang hanya terjadi pada daun bawah/daun tua, tanaman yang terserang pada stadia dewasa, menunjukkan daun berwarna kuning-oranye tetapi lebar daun normal, jumlah anakan dan tinggi tanaman sama dengan tanaman sehat

Cara pengendalian virus kerdil rumput

Virus kerdil rumput tidak ada obatnya menurut anjuran Bpk Toha Maksum SP selaku POPT BPP PANGKUR dengan cara :

Memusnahkan inang/tanaman yang sakit secara selektif

Aplikasi terhadap vektor virus /WBC di area terserang

Pengamatan intensif

Menghadapi masa tanam musim berikutnya pasca terkena serangan virus kerdil rumput, dalam rangka antisipasi serangan penyakit Virus kerdil tanaman padi . melakukan rembuk tani  untuk mencari solusi antisipasi serangan penyakit kerdil pada tanaman padi.Kesepakatan yang di hasilkan :

1. Merobohkan/membenamkan semua jerami/singgang di sawah dalam satu blok/satu dusun   dengan  cara di singkal tidak di perbolehkan dengan blebes  .

2. Melakukan aplikasi MOL (dekomposer) di sawah setelah jerami di robohkan.

3. Pembuatan persemaian bila di buat di lahan di lakukan setelah jerami/singgang di robohkan/benamkan. Kalau persemaian di buat di rumah dengan sistem nampan / keset-an bisa lebih awal tanpa menunggu jerami roboh/benamkan

4. Pemilihan varietas yang memiliki ketahan terhadap serangan penyakit virus dan hama wereng.dari pengalaman petani yang padinya selamat merekom varietas membramo, inpari sidenok , inpari 45, Inpari 47, Inpari Mantap inpari 48 dan dilakukan seed treatment

5. Pemasangan lampu perangkap untuk memudahkan pengamatan wereng.