Kopi merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan penghasil devisa negara, sumber pendapatan petani, penghasil bahan baku industri, dan pengembangan wilayah. Kopi sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Apalagi jika kurang dalam melakukan perawatan, menjaga sanitasi kebun dan melakukan pemangkasan akan menyebabkan tanaman kopi akan rusak yang tentunya mampu menurunkan produktifitas dari pada kopi tersebut. Rendahnya produktivitas kopi antara lain disebabkan oleh serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Serangan OPT dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis dari segi kualitas maupun kuantitas.
Pengendalian terhadap serangan penyakit dan hama tanaman kopi perlu dilakukan untuk menekan perkembangan populasi hama agar tidak merugikan dan dapat meningkatkan ketahanan tanaman kopi sehingga tidak menimbulkan permasalahan lain yang merugikan petani. Salah satu hama kumbang penggerek buah kopi biasa disebut Hypothenemus hampei Ferrari merupakan salah satu hama utama yang menyerang buah pada tanaman kopi, karena hama ini selalu menyerang dan menyebabkan menurunnya produksi dan mutu kopi. Serangan pada buah kopi yang bijinya masih lunak mengakibatkan buah tidak berkembang, warnanya berubah menjadi kuning kemerahan, dan akhirnya gugur.
Ada dua tipe kerusakan yang disebabkan oleh hama ini, yaitu gugur buah muda sehingga kehilangan hasil panen secara kuantitas maupun kualitas, sedangkan serangan pada buah yang bijinya telah mengeras akan berakibat penurunan mutu biji kopi karena biji berlubang. Biji kopi yang cacat sangat berpengaruh negatif terhadap susunan senyawa kimianya, terutama pada kafein dan gula pereduksi yang akan mempengaruhi citarasa. Dengan demikian hama penggerek buah kopi merupakan hama yang sangat merusak dan perlu dikendalikan. Pengendalian terhadap hama dan penyakit tanaman kopi dilakukan bertujuan menekan perkembangan populasi hama dan patogen agar tidak merugikan secara ekonomis dan meningkatkan ketahanan tanaman.