Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo dan Menteri Pertanian RI Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SG., M.Si., MH melakukan Panen Raya Padi Nusantara 1 Juta Hektar di Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Sabtu (11/3).
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka mengawal produksi padi melimpah pada puncak panen raya Maret-April 2023. Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si dan Bupati Ngawi, H. Ony Anwar Harsono, S.T., M.H. Turut hadir mendampingi Mentan SYL, Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Prof. (R). Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si, bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi serta Balai Penyuluhan Pertanian Kec. Ngawi.
“Setelah di Kebumen, sekarang panen raya di Kabupaten Ngawi Provinsi Jatim. Saya melihat memang ada perbedaan terutama di produktivitas per hektar, saya kira setiap daerah memiliki kesuburan berbeda, manajemen berbeda. Tapi yang paling penting harga gabah harus segera ditentukan agar harganya tidak jatuh, sehingga akan jelas GKP-nya berapa karena ini panen raya dimana”, ungkap Presiden Jokowi. Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyampaikan kepada petani untuk segera menanam selagi ketersediaan air di lahan masih ada. “Dan saya mengajak kepada seluruh petani di tanah air karena masih ada hujan, setelah dipanen jangan diberi jeda, langsung olah lagi, tanam lagi, karena air masih ada”.
Hasil produksi dan beras Kabupaten Ngawi ini mendapatkan apresiasi secara khusus dari Presiden Jokowi. Pasalnya, produksi Gabah Kering Panen (GKP) di Kabupaten Ngawi bisa mencapai 10,5 ton per hektar.
Kabupaten Ngawi merupakan produsen GKP terbesar kedua di Jawa Timur setelah Kabupaten Lamongan dengan produktifitas tertinggi se-Jawa Timur.
Kabupaten Ngawi memperoleh hak istimewa dari Presiden RI Joko Widodo yaitu membawa nama Jawa Timur dalam rangka acara Panen Raya Satu Juta Hektar secara serentak di 10 Provinsi.
Guna mempersiapkan kunjungan Presiden RI hari ini Rabu (8/3/2023) Menteri Pertanian RI, Dr.H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH, Dirjen Tanaman Pangan Dr. Ir. Suwandi, M.Si, Bupati Ngawi, H. Ony Anwar Harsono, S.T., M.H. , Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Ngawi, Supardi, SE., Tim Balai Penyuluhan Pertanian Kec. Ngawi bersama Polres Ngawi beserta jajaran melakukan peninjauan langsung lokasi Panen Raya pada Jum’at 10 Maret 2023 berlokasi di Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi.
Kabupaten Ngawi terpilih menjadi tuan rumah lantaran Presiden RI terkesima dengan prestasi bidang pertanian 3 tahun terakhir. Pada 2020, kabupaten Ngawi menempati peringkat ketiga kabupaten dengan peningkatan produksi padi tertinggi nasional ujar H. Ony Anwar Harsono, S.T., M.H. selaku Bupati Ngawi.
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari hasil dekomposisi bahan-bahan organik dari tanaman ataupun hewan. Proses dekomposisi tersebut dapat dilakukan secara alami dan juga melalui proses rekayasa. Pupuk organik terdapat dalam dua bentuk, yaitu pupuk padat dan pupuk cair. Pemberian pupuk organik cair merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat-sifat tanah dan menyokong pertumbuhan tanaman. Salah satu bahan hewani yang berpotensi digunakan sebagai pupuk organik cair adalah keong mas.
Keong mas adalah organisme pengganggu tanaman (OPT) yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman bahkan dapat menyebabkan kerugian yang sangat signifikan karena dapat mengkonsumsi tanaman inangnya, keong mas merupakan organisme pengganggu tanaman (OPT) bagi para petani karena mampu merusak tanaman dalam kurun waktu yang singkat dan menyebabkan kerusakan hingga 10-40%.
Keong mas merupakan hewan yang memiliki kandungan protein yang tinggi. Daging dan cangkang keong mas memiliki kandungan seperti protein, lemak, karbohidrat, Na, K, riboflavin, Niacin, Mn, C,Cu, Zn dan Ca. Keong mas mengandung berbagai jenis asam amino dengan komposisi Histidin 2,8%, Arginin 18,9%, Isoleusin 9,2%, Leusin 10%, lysine 17,5%, methonin 2%,phenilalamin 7,6%, threonin 8,8%, triptofan 1,2%, dan Valin 8,7%, Senyawa asam amino triptofan ini merupakan senyawa prekursor pembentuk ZPT Indole Acetic Acid (IAA) sehingga dapat dipakai sebagai zat pengatur tumbuh .
Pemberian pupuk organik cair keong mas berpengaruh signifikan pada pertumbuhan dan kadar klorofil tanaman dan pemberian pupuk keong mas memberikan pertumbuhan dan hasil yang optimal. Hal ini menunjukkan bahwa keong mas dapat dijadikan sebagai bahan utama pembuatan pupuk organik cair.
Pembuatan pupuk organik cair
Pada pembuatan pupuk organik cair keong mas dilakukan dengan cara merebus keong mas sebanyak 10 kg selama 60 menit,
lalu ditiriskan dan kemudian ditumbuk.
Keong mas yang telah ditumbuk, dicampurkan dengan nanas yang telah diparut dengan perbandingan1:1, EM-4
Kemudian diletakkan pada wadah tertutup yang telah diberi selang yang disambungkan ke dalam botol berisi air, untuk menampung hasil respirasi mikroba pada proses fermentasi.
Setelah proses fermentasi dilakukan selama 40 hari, dilakukan proses pemisahan (filtrasi) untuk mendapatkan cairan hasil fermentasi yang akan digunakan sebagai pupuk organik
POC keong mas memiliki kandungan asam amino sebanyak 17 jenis asam amino, dan 8 diantaranya adalah asam amino esensial Asam amino esensial yang terdapat dalam POCMAS adalah histidine, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treosin, dan valin.
Asam amino memiliki manfaat pada tanaman yaitu dapat meningkatkan fotosintesis, meningkatkan ketahanan terhadap stress (suhu tinggi, kelembaban rendah, kekeringan, serangan hama penggangu tanaman, HPT) dan meningkatkan metabolisme pertumbuhan tanaman.
Penulis : Admin BPP Widodaren
Sumber : Sylvia Madusari Dkk, 2021, KARAKTERISASI PUPUK ORGANIK CAIR KEONG MAS (Pomaceae Canaliculata L.) DAN APLIKASINYA PADA BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis Guineensis Jacq.) Jurnal Teknologi 13 (2) pp 141 – 152
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur melangsungkan ‘Gelar Pasar Pangan Murah Berkualitas’ di halaman Kantor Kelurahan Margomulyo, Jl Brawijaya No. 29, Margomulyo Ngawi. Pada hari Rabu, 7 Maret 2023. Program ini selaras dengan semangat Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok dengan koordinasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi melalui Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan.
Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi Supardi, membuka Gelar Pasar Pangan Murah Berkualitas. Beliau berharap dengan adanya Gelar Pangan Murah mampu mengurangi dampak inflasi, dikarenakan bahan pangan yang dijual berkualitas dan harganya dibawah harga pasar. Gelar Pangan Murah Berkualitas ini terbuka bagi masyarakat sekitaran kelurahan Margomulyo, yang ingin membeli kebutuhan bahan pokoknya, di Gelar Pasar Pangan Murah Berkualitas itu, lanjutnya, terdapat aneka sembako seperti beras, minyak goreng, gula pasir, cabai merah besar, cabai rawit merah, bawang putih, telur ayam, daging ayam, dan sebagainya.
Kemudian juga ada makanan olahan seperti frozenfood, seperti sosis, nugget, siomay dll. Selain itu Kelurahan Margomulyo memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM kelurahan Margomulyo untuk menjual hasil olahan mereka di acara ini. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi berharap masyarakat bisa datang membeli langsung produk yang dibutuhkan, karena harga juga murah dibawah harga pasar. “Datang dan membeli produk yang dibutuhkan,”.
TTIC (TOKO TANI INDONESIA CENTER) Ngawi merupakan binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, juga membuka lapak diacara ini. TTIC menawarkan Beras Segar hasil Gapoktan di Kabupaten Ngawi dengan harga khusus Rp 50.000/5kg dan beras medium Rp. 47.000/5kg . Kemudian TTIC juga menawarkan telur ayam dengan harga Rp 24.000/kg.
pH tanah adalah tingkat keasaman dan kebasaan suatu tanah pertanian yang ditunjukkan dengan skala angka 0-14. Tanah dikatan netral ketika berada pada angka 7, tanaman dapat tumbuh subur pada tanah dengan tingkat pH kisaran angka 6,5-7,5.
Di alam bebas kita dapat menilai tingkat keasaman tanah dengan melihat kehadiran vegetasi yang ada di sekitar kita. Seperti contoh tanaman melastoma (senggani=jawa/harendong=sunda) tanaman ini adalah salah satu tanaman yang sangat toleran jika tumbuh di tanah yang memiliki keasaman tinggi.
Cara lain untuk menilai tingkat keasaman tanah adalah dengan cara melihat warna tanah yang ada di sekitar kita, seperti contoh jika pada tanah terdapat air seperti berkarat yang menandakan bahwa pada tanah tersebut kelebihan zat besi itu berarti bahwa tanah tersebut memiliki tingkat keasaman yang sangat tinggi.
Cara lain untuk dapat mengetahui tingkat pH tanah adalah dengan melakukan pengukuran secara manual menggunakan kertas lakmus atau kunyit. Untuk mengetahui lebih akurat tingkat pH tanah dapat menggunakan alat seperti pH tester atau pH meter.
Lantas apa hubungan pH tanah dan ketersediaan unsur hara/kesuburan tanah? Berikut ini penjelasannya.
Semua jenis tanaman dapat tumbuh dengan subur, apabila tanaman tersebut dapat menyerap unsur hara dari dalam tanah yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya dengan baik, seperti contohnya unsur hara nitrogen, phospor, kalium, magnesium dan sebagainya. Tentu saja syaratnya adalah unsur hara yang dibutuhkan tersebut tersedia di dalam tanah dalam jumlah yang mencukupi.
Tabel di bawah ini menunjukkan hubungan antara ph tanah dan ketersediaan unsur hara di dalam tanah.
Pada bagian bawah terdapat angka-angka yang menunjukkan skala ph tanah yang dimulai dari angka 4,0 sampai angka 10,0, sedangkan pada bagian kiri terdapat unsur hara yang tersedia di dalam tanah.
Pada bagian grafik terdapat batangan-batangan yang menunjukkan skala ketersediaan unsur hara tersebut di dalam tanah. Warna hijau menunjukkan ketersediaan unsur hara dalam jumlah yang besar, kuning menunjukkan ketersediaan unsur hara dalam jumlah kecil, sedangkan warna merah menunjukkan ketidaktersediaan unsur hara tersebut di dalam tanah.
Pada skala angka 6,5-7,0 hampir semua unsur hara tersedia dalam jumlah yang cukup atau jumlah yang dibutuhkan oleh tanaman, namun pada skala yang menunjukkan ketersediaan zat besi atau ferum memang menunjukkan warna kuning, itu artinya ferum tersedia dalam jumlah yang kecil, akan tetapi justru inilah yang tepat karena memang unsur hara ferum/zat besi dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang kecil.
Dengan demikian menjadi jelas bahwa pH tanah atau tingkat keasaman tanah merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan tanaman menyerap unsur hara dari dalam tanah.
Tindakan pemupukan yang ditambahkan ke tanah tidak akan efektif apabila pH tanah di luar batas optimal, karena pupuk yang telah ditebarkan tidak akan mampu diserap tanaman dalam jumlah yang diharapkan. Pemilihan jenis pupuk tanpa mempertimbangkan pH tanah juga dapat memperburuk pH tanah.
Alasan utama pentingnya mengetahui pH tanah yaitu:
Menentukan mudah tidaknya ion-ion unsur hara diserap oleh tanaman.
Umumnya unsur hara mudah diserap oleh akar tanaman pada pH netral 6-7 karna pada pH tersebut sebagian unsur Hara terutama unsur hara makro mudah larut dalam air.
Pada pH lebih rendah atau lebih tinggi ketersediaan unsur hara makro tersebut akan menurun. Sementara itu jumlah unsur hara mikro yang tersedia pada pH netral cenderung lebih kecil dibandingkan dengan pada pH rendah atau tinggi, tetapi jumlahnya telah mencukupi kebutuhan tanaman.
pH Tanah menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun bagi tanaman.
Pada tanah asam, banyak ditemukan unsur aluminium (Al) yang selain bersifat racun juga mengikat phosphor (P) sehingga phosphor tidak dapat diserap tanaman. Pada tanah asam, unsur mikro seperti Fe, Zn, Mn, Cu menjadi mudah larut mengakibatkan jumlahnya terlalu besar dan bersifat racun bagi tanaman. Pada tanah alkali (basa) ditemukan unsur mikro natrium (Na) dan Molibdenum (Mo) yang besar dan meacuni tanaman.
pH tanah sangat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme di dalam tanah.
Pada pH 5,5 – 7 bakteri dan jamur pengurai bahan organik dapat berkembang dengan baik.
Langkah yang dapat dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan kondisi pH tanah yang netral bila pH tanah rendah (asam) adalah dengan pemberian kapur pertanian, sedangkan bila pH tanah terlalu tinggi (basa) dapat dilakukan dengan penambahan sulfur.
Sumber:
Bambang siswanto. 2018. Sebaran unsur hara N,P,K dan pH dalam tanah Buana Sains Vol 18 No 2: 109 – 124, 2018
Novizan. 2007. Petunjuk pemupukan yang efektif. Agromedia, Jakarta.