Dalam rangka untuk mendukung swasembada pangan di Kabupaten Ngawi maka dilaksanakannya rapat koordinasi luas tambah tanam (LTT) di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Pangkur (03/03/2025). Rapat dipimpin langsung oleh Dirjen Tanaman Pangan Dr. Yudi Sastro, S.P., M.P. yang didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan provinsi Jawa Timur Dr. Ir. Heru Suseno, MT. dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi Supardi, S.E., M.Si turut hadir Dandim 0805 Ngawi Letkol Arh Setu Wibowo serta mengundang langsung Penyuluh dan Koordinator Penyuluh 19 kecamatan.
Mengingat Kabupaten Ngawi mendapatkan peringkat ke-1 dengan IP tanam tertinggi tingkat nasional pada tahun 2024, maka diperlukan upaya-upaya agar prestasi tersebut tetap terjaga. Perlu diketahui tujuan dari program LTT adalah untuk memberikan motivasi kepada para petani agar menanam padi khususnya pada kondisi ekstrem sehingga tidak terkendala masalah pengairan dan lebih mengoptimalkan lahan-lahan kering atau sawah tadah hujan. Dalam mendukung percepatan luas tambah tanam maka diperlukan strategi-strategi seperti identifikasi potensi tanam, identifikasi ketersediaan benih dan alsintan, membuat jadwal palang tanam, dan monitoring/ evaluasi. Dengan upaya tersebut diharapkan mampu merealisasikan target yang telah diberikan.
“4 hal yang perlu dilakukan agar swasembada pangan berhasil meliputi ketersediaan air dan pupuk yang cukup dalam menjalankan usaha taninya, harga GKB Rp. 6.500 yang menguntungkan bagi petani, serta ketersediaan sarana dan prasarana untuk menunjang pertanian”, Ujar Dirjen Tanaman Pangan Dr. Yudi Sastro, S.P., M.P.
Selain itu Dirjen TP juga sangat mengapresiasi prestasi yang diraih oleh Kabupaten Ngawi dan berpesan untuk mempertahankan prestasi tersebut perlu dilakukannya inovasi pertanian ramah lingkungan berkelanjutan (PRLB) untuk meningkatkan kesuburan tanah dan melestarikan alam, inovasi sistem dapog (perbenihan di luar), dan menanam dengan sistem rotasi varietas. Adapun hal tersebut dapat tercapai apabila semua pihak termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, petani, dan elemen terkait lainnya bekerja sama demi menjaga lumbung padi dan meningkatan produksi tanaman pangan secara nasional.