Perbaikan Tanah Masam dan Pengaruh Tanah Masam

Perbaikan Tanah Masam dan Pengaruh Tanah Masam

Kondisi tanah sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Struktur hara tanah yang ideal memungkinkan tanaman tumbuh subur, sehingga akan menghasilkan panen yang optimal. Supaya tanaman tumbuh ideal dibutuhkan keasaman tanah dengan pH antara 5,5 6,5. Lahan sawah yang mempunyai keasaman tinggi hanya menghasilkan panen 2.5-3 ton/Ha. Kondisi ini tanah masam ini masih ditambah kondisi curah hujan yang tidak menentu akibat perubahan iklim. Tentunya ini sangat merugikan petani karena pendapatan yang turun. asem-aseman adalah suatu gejala dimana daun padi yang tadinya hijau menjadi kuning kemerahan diawali dari ujung dan menjalar ke pangkal daun. Tak lama kemudian, daun akan mengering dan pertumbuhannya menjadi kerdil. Ketika tanaman dicabut akarnya tampak berwarna coklat seperti warna besi berkarat, mudah mengelupas dan sebagian membusuk. Penyakit asem-asemen pada padi sawah disebabkan oleh adanya proses perombakan sisa-sisa tanaman padi oleh mikro organisme yang belum selesai pada tanah tersebut. Pada proses tersebut akan menghasilkan panas pada tanah sawah. Selain itu pada proses perombakan tersebut akan menyebabkan menurunnya pH tanah sehingga tanah akan cenderung asam. Kejadian seperti ini banyak dijumpai pada lahan sawah yang kandungan c-organiknya rendah, ditambah dengan kebiasaan petani yang sering menggenangi sawahnya dengan tujuan untuk menekan pertumbuhan gulma terutaman saat tanaman masih di usia muda.

Pada lahan dengan drainase yang buruk (tidak mendapat masukkan dan air sulit dibuang dari petakan), juga dipastikan sangat mudah terserang asem-aseman. Kondisi seperti ini jelas akan mengurangi suplai dan proses pertukaran oksigen di dalam tanah, yang mana fungsinya yang sangat penting bagi perkembangan akar. Konsep Kemasaman Tanah adalah salah satu prinsip dasar kimia tanah yang mengindikasikan reaksi tanah. Pada daerah iklim Tropis Basah, pengasaman tanah adalah proses alamiah (natural). Kemasaman tanah merupakan salah satu masalah utama bagi pertumbuhan tanaman karena pada tanah dengan pH sangat masam, yaitu pH lebih rendah dari 4,5 dalam sistem tanah akan terjadi perubahan kimia sebagai berikut : Aluminium menjadi lebih larut dan beracun untuk tanaman, sebagian besar hara tanaman menjadi kurang tersedia bagi tanaman, sedangkan   beberapa hara mikro menjadi lebih larut dan beracun, penurunan hasil tanaman, mempengaruhi fungsi penting biota tanah yang bersimbiosis dengan tanaman seperti fiksasi nitrogen oleh Rhizobium.

Karakteristik tanah masam yang ekstrim menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak normal dan merana. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti keracunan unsur tertentu dan tidak tersedianya beberapa unsur hara. Secara umum karakteristik dan sifat-sifat tanah masam dapat dicirikan sebagai berikut ;

  • Tanah ber-pH kurang dari 6,5
  • Kapasitas penyangga basa sangat besar
  • Daya simpan air sangat tinggi
  • Daya isap air tinggi
  • Ada keracunan unsur al, mn dan fe pada tanaman
  • Kandungan N, P, K, Ca, Mo Dan Mg sangat rendah
  • Pengikatan unsur N dan kegiatan mikroba menurun Mg dan kapur dapat bertukar rendah dapat disertai kekurangan unsur Cu dan S 
  • pH atau tingkat keasaman pada tanah ternyata bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Beberapa pengaruh tersebut antara lain sebagai berikut:
  • Menentukan mudah atau tidaknya ion- ion unsur hara diserap oleh tanaman.
  • Menunjukkan keberadaan unsur- unsur yang bersifat racun bagi tanaman.
  • Menentukan perkembangan mikroorganisme dalam tanah.

Berikut faktor-faktor yang jadi penyebab tanah menjadi lebih asam (pH lebih rendah) yang harus ketahui.

Tata kelola drainase yang buruk sehingga menyebabkan air tergenang secara terus menerus pada lahan.

  1. Tanah kekurangan unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).
  2. Kandungan unsur tembaga (Cu), almunium (Al) dan besi (Fe) yang berlebihan pada tanah.
  3. Dekomposisi bahan organik yang mengeluarkan kalsium (Ca) dari dalam tanah.
  4. Tingginya curah hujan yang mengakibatkan tercucinya unsur hara pada tanah.
  5. Berlebihan menggunaankan pupuk berbahan kimia.

Apa sebenarnya penyebab gejala asam-asaman pada tanaman padi ini? Sudah barang tentu kondisi pH tanah yang di bawah ambang normal untuk tanaman padi yaitu 5,5 – 6. Namun kondisi ini tidak berdiri sendiri melainkan ada beberapa hal penyebab yang lain :

Terjadinya pada tanaman padi MT-2, dimana masih banyak terdapat sisa-sisa jerami yang ditraktor dan mengalami proses membusukan / dekomposisi anaerobik dalam tanah terutama bagian rhizosfer (sekitar perakaran).

Mikroba-mikroba anaerobik menghasilkan senyawa-senyawa asam, sulfida, pirit dan lain sebagainya sehingga tanah menjadi masam.

Sebagian mikroba anaerobik juga menyereng (mendekomposisi / membusukkan) akar-akar muda tanaman padi. Ditandai warna akar yang menguning kecokelatan seperti besi berkarat, agak licin jika dipegang dan kulit akar mudah mengelupas.

Dampak kerusakan lebih besar pada sawah-sawah yang cara panennya dengan potong malai (tidak dibabat) dan jerami tidak dibawa keluar dari sawah.

Gejala akan semakin parah setelah diberikan pupuk susulan berupa urea.

Tidak ada tenggang waktu cukup lama antara panen MT-1 dengan penanaman MT-2 untuk mengistirahatkan sawah dan membusukkan sisa-sisa jerami hingga tuntas.

Cara mengetahui pH tanah dapat dilakukan dengan berbagai metode, baik secara tradisional (cara sederhana) maupun menggunakan pH meter tanah. Secara tradisonal, pH tanah dapat diketahui dengan memperhatiakn jenis tanaman yang tumbuh secara alami pada tanah tersebut dan menggunakan indikator dari bahan alami, misalnya kunyit. Berikut ini beberapa cara mudah mengetahui tanah asam (pH Tanah), baik secara tradisional maupun menggunakan alat pH Meter.

Cara Mudah Mengetahui pH Tanah Menggunakan Indikator Kunyit

Selain dengan cara memperhatikan tanaman yang tumbuh, cara lain untuk mengetahui keasaman tanah adalah menggunakan kunyit. Rimpang kunyit dapat digunakan sebagai indikator kadar keasaman tanah. Cara mengetahui pH tanah menggunakan kunyit adalah sebagai berikut ;

Sediakan rimpang kunyit seukuran jempol,Potong kunyit tersebut menjadi dua bagian,

  1. Ambil sampel tanah dari 5 titik yang berbeda, yaitu 4 titik pada ujung lahan dan 1 titik di tengah-tengah lahan,
  2. ‘Semua sampel tanah dijadikan satu dalam wadah dan dibasahi dengan air secukupnya, kemudian diaduk hingga tercampur rata,
    Satu bagian kunyit dimasukkan kedalam adonan tanah tersebut dan biarkan selama 30 menit, kemudian angkat,
  3. Selanjutnya bandingkan warna kunyit dengan potongan kunyit yang tidak dimasukkan kewadah berisi adonan tanah,
  4. Jika warna kunyit menjadi pudar maka tanah tersebut dapat dipastikan masam (pH rendah), Jika warna kunyit tetap berarti pH tanah tersebut netral, dan jika warna kunyit berubah menjadi biru berarti tanah tersebut ber pH tinggi atau basa.

Cara Mengukur pH Tanah Menggunakan Kertas Lakmus

Kedua cara diatas memang sudah cukup membantu kita dalam mendeteksi kadar keasaman suatu lahan pertanian, namun kita tidak dapat mengetahui dengan pasti angka pH-nya. Sehingga kita masih mengalami kesulitan dalam perlakuan tanah tersebut. Misalnya ketika kita akan melakukan pengapuran untuk menaikkan pH tanah, kita tidak tahu pasti berapa dosis kapur yang harus diberikan. Untuk itu kita perlu mengukur pH tanah menggunakan suatu alat, salah satunya adalah kertas lakmus. Cara mengukur pH tanah menggunakan kertas lakmus adalah sebagai berikut :

  1. Ambil sampel tanah dari 5 titik yang berbeda, yaitu 4 titik pada ujung lahan dan 1 titik di tengah-tengah lahan.
  2. Semua sampel tanah dijadikan satu dalam wadah dan dibasahi dengan air dengan perbandingan 1:1, kemudian diaduk hingga tercampur rata,
    Biarkan selama kurang lebih 15-20 menit sehingga tanah mengendap (air dan tanah terpisah).
  3. Celupkan ujung kertas lakmus pada air selama 1 menit dan jangan sampai menyentuh tanah, Segera angkat jika warna kertas lakmus sudah stabil,
    Cocokkan warna kertas lakmus tersebut dengan bagan warna,
    Lihat warna tersebut ada pada skala berapa, apakah 0, 1, atau 7

Cara Mengukur pH Tanah Menggunakan pH Meter

Cara yang yang terakhir ini merupakan cara yang paling mudah, praktis dan akurat jika dibandingkan dengan ketiga cara diatas. Dengan menggunakan pH Meter bisa langsung diketahui berapa skala pH tanah tersebut, sehingga mempermudah kita dalam memberikan perlakuan. Cara menggunakan pH meter tanah sangat mudah dan praktis, yaitu cukup dengan menusukkan ujung alat pH meter pada keempat ujung titik lahan dan satu titik ditengah-tengah lahan. Hasil yang diperoleh pada skala pH akan menunjukkan angka yang sudah dirata-ratakan.

Mengukur kadar keasaman tanah menggunakan pH Meter sangat mempermudah kita dalam pemberian dosis kapur pertanian. Karena angka atau skala pH hasil pengukuran dapat diketahui dengan pasti. Secara umum untuk menaikkan 1 tingkat skala pH membutuhkan 2 ton dolomit (kapur pertanian) setiap hektar. Misalnya jika hasil pengukuran menunjukkan angka skala pH 6 maka untuk memperoleh pH 7 dalam satu hektar lahan dibutuhkan 2 ton dolomit. Jika hasil pengukuran menunjukkan angka 4, maka dalam satu hektar dibutuhkan 6 ton dolomit untuk memperoleh pH netral (7.0). Pengukuran pH tanah dan pemberian dolomit atau pengapuran sebaiknya dilakukan saat pengolahan lahan, sehingga ketika benih atau bibit ditanam pH tanah sudah benar-benar stabil.

Mengatasi Keasaman Tanah

Untuk menaikkan PH tanah dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

Pengapuran

Tujuan pengapuran ini adalah untuk menaikkan PH tanah dalam jangka pendek  pengapuran efektif, sementara dalam dalam waktu berjalan tanah akan kembali asam lagi.

Selain itu, pengapuran dapat meningkatkan KTK (kapasitas tukar kation) tetapi sekali lagi, ini dalam waktu  yang  relatif, karena tanah selelu memiliki system penyangga.

Pengapuran dengan ditambahd olomit (Ca, Mg(Co)2) akan dapat membatu menurunkan kadar logam dalam tanah. Tetapi perlu menjadi perhatian kebanyakan Ca dan Mg dalam tanah juga akan mempengaruh ikeseimbangan hara dalam tenah, sehingga penggunaan dolomite perlu bijaksana.

Pemupukan (penambahan unsur hara)

Karena tanah masam, maka KTK (kapasitas tukar kation) mengakibatkan pupuk yang kita berikan akan hilang begitu saja dan tidak dapat diserap dengan baik. Untuk lebih efektifnya perlu diperhatikan beberapa hal yaitu, waktu pemupukan, penempatan pupuk dan juga dosis yang diberikan.

Waktu pemupukan haruslah dihitung dengan cermat, jangan sampai unsure hara (N,P dan K) hilang terkunci oleh air. Pemupukan sebaiknya diberikan paling tidak dua kali pada masa awal tanam dan 1-2 bulan setelah tanam

Penempatan pupuk juga memiliki peran strategis untuk memperbaiki kondisi tanah. Pemupukan dapat dilakukan dengan cara menyiram di seputaran akar atau dapat juga dilakukan penyemprotan di belakang daun. Pendekatan ini dilakukan supaya penyerapan unsur hara oleh tanaman dapat maskimal.

Herbisida

Tanah  yang masam terutama tanah gambut biasanya depenuhi rumput ilalang dan jenis gulma ini merusak keseimbangan hara dalam tanah, sehingga tanaman tidak maksimal.Untuk mengendalikanya  dapat menggunakan herbisida.Tentunya penggunaan tetap harus bijaksana, memeperhatikan dosis dan cara aplikasinya.

Peberian Phosphat

Disarankan untuk tanah yang masam menggunakan jenis phosphat yang cukup tinggi.Untuk efektifitas unsur P ini maka disarankan menggukan P yang mudah laru tdalam air. P yang bagus untuk tanah asam adalah P dengan kandungan Ca dan CaO diatas 40% akan efektif di tanah masam. Hindari penggunaan pupuk P dengan kandungan sesqu oiksida tinggi (Al2O3 dan Fe2O3) kerena  tidak akan berguna untuk pemupukan di tanah asam.

Pemberian Mikro organisme Pengurai

Dalam tanah gambut terlalu banyak baha organik yang belum terurai secara maksimal, maka diperlukan mikroba tambahan untuk meningkatkan kemampuan tanah dalam mengurainya.Penggunaan bahan aktif pengurai dari pruduk POC

Sumber:

https://www.deltaagrotani.com/pengaruh-keasaman-tanah-terhadap-budidaya-tanaman/

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/69938/5-Cara-Mengatasi-Tanah-Masam-dan-Penjelasannya/

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/72309/Karakteristik-TANAH-MASAM-dan-Cara-Menaikkan-pH-Tanah-Masam/

https://pertanian.sariagri.id/57153/catat-ini-enam-faktor-penyebab-ph-tanah-lahan-tanam-rendah

https://tanesia.id/kenali-gejala-asem-aseman-pada-tanaman-padi/

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/86085/CARA-TRADISIONAL-MENGUKUR-pH-TANAH-DENGAN-MENGGUNAKAN-KUNYIT/

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/85533/Solusi-Untuk-Tanah-Masam/

Penyuluhan dan Penanaman Bibit Pepaya California di Desa Dampit

Penyuluhan dan Penanaman Bibit Pepaya California di Desa Dampit

Hari Selasa, 15 November 2022 dilakukan kegiatan Penyuluhan dan Penanaman 1000 bibit Pepaya California di Desa Dampit bersama Mahasiswa KKN Desa Dampit UNIGIRI Bojonegoro. Kegiatan ini dihadiri oleh Perangkat Desa Dampit, Perangkat Kecamatan Bringin, PPL Bringin, dan Petani Desa Dampit. Kegiatan ini diawali oleh pembukaan bacaan Al-Fatihah dan sambutan oleh Kepala Desa Dampit, Perangkat Kecamatan Bringin, dan Koordinator BPP Bringin. Dilanjut pembacaan doa, lalu ditutup oleh penyampaian materi budidaya Pepaya California di lahan kering serta diskusi tanya jawab bersama dengan petani. Terakhir simbolis penanaman bibit Pepaya California bersama dengan Kepala Desa Dampit, Perangkat Kecamatan Bringin, dan Koordinator BPP Bringin dilanjut dengan foto bersama. 

Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan pekarangan rumah warga Desa Dampit yang dilihat oleh para mahasiswa KKN sebagai potensi untuk tanaman hortikultura, termasuk Pepaya California yang bisa tumbuh di lahan kering, serta bisa berkembang biak dengan metode tumpeng sari. Harapan kegiatan ini, warga Desa Dampit dapat mencukupi kebutuhan pangan sekaligus kedepannya bisa dijadikan sebagai ladang usaha budidaya Pepaya California, selain tanaman jagung yang menjadi mayoritas di daerah Dampit.

Teknik Pengambilan Ubinan Pada Tanaman Pangan

Teknik Pengambilan Ubinan Pada Tanaman Pangan

Kegiatan Ubinan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh PPL (penyuluh pertanian) untuk mendapatkan informasi tentang produksi pada tanaman pangan yang akurat dan menggambarkan kondisi terkini. Ubinan adalah luasan pada pertanaman, yang umumnya berbentuk empat persegi panjang atau bujur sangkar (untuk mempermudah perhitungan luas), yang dipilih untuk mewakili suatu hamparan pertanaman yang akan diduga produktivitasnya (hasil tanaman per hektar tanpa pematang) dengan cara menimbang hasil (kg/ubinan) dan dilakukan wawancara dengan penggarap atau pemilik lahan untuk mengumpulkan data valid yang berkaitan dengan produktivitas. Karakteristik yang dikumpulkan tersebut meliputi penggunaan pupuk, benih, pengairan pestisida, cara penanaman dan sebagainya. 

Pada dasarnya kegiatan ubinan ini dilakukan pada tanaman padi sawah, padi ladang, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar. Tahap pertama yang harus dilakukan adalah menentukan hari yang tepat untuk pengambilan ubinan dan sampel ubinan yang sudah siap panen (fisiologis dan umurnya sudah tepat). Hal-hal yang harus di persiapkan secara sederhana seperti : alat ubin, tongkat, timbangan gantung, wadah sampel dan alat pemotong. Waktu pengambilan ubinan yang baik adalah dilakukan diatas jam ½ dua belas siang, karna pada waktu itu kita akan mendapatkan hasil dengan tingkat GKP panen yang serendah mungkin, sehingga kadar air dalam butir padi tersebut rendah pula.

 Secara garis besar berikut langkah-langkah dalam pengambilan ubinan yaitu :

    1. Menentukan petak lahan yang akan dilakukan ubinan.
    2. Mengambil titik berbentuk petak atau bujur sangkar per hektar lahan tanaman.
    3. Memberikan tanda pada hasil pengukuran.
    4. Menghitung jumlah rumpun atau batang didalam hasil pengukuran
    5. Mengambil sampel ubinan dengan alat pemotong.
    6. Memisahkan sampel dari daun, dahan, tanah, dll.
    7. Menimbang hasil ubinan.

Berikut tabel ringkasan pengambilan ukuran ubinan untuk berbagai sistem dan jarak tanam serta konversi hasil ke produktivitas, antara lain :

Pengubinan juga menjadi tolak ukur keberhasilan dalam melakukan usaha tani. Peningkatan hasil ubinan menunjukkan adanya dampak penerapan teknologi yang telah di laksanakan. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilakukan kegiatan evaluasi bersama untuk perbaikan usahatani yang akan datang.

Sumber:

Abdulrachman, Sarlan. 2021. Teknik Ubinan Pendugaan Produktivitas Padi Menurut Jarak Tanam. Bulletin APPI. 1:3-5.

Apriyaty, Rahmi. 2020. Teknik Pengambilan Ubinan Pada Tanaman Padi. Kepulauan Selayar: CYBEX Pertanian

 

 

Kunjungan Bupati Ngawi ke Sistem Pertanian Integrated Farm Desa Guyung

Kunjungan Bupati Ngawi ke Sistem Pertanian Integrated Farm Desa Guyung

(11/11/2022) Jum’at, Bupati Kabupaten Ngawi, H. Ony Anwar Harsono, S.T., M.H. mengunjungi Sistem Pertanian Integrated Farm di Desa Guyung. Bupati melakukan kunjungan dalam rangka Jumat berkah yang berlokasi di tiga desa kecamatan Gerih, antara lain Randusongo, Widodaren dan Guyung. Bupati Ngawi tak melewatkan kesempatan untuk melihat Sistem Pertanian Intregrated Farm  yang ada di desa Guyung. Sistem pertanian tersebut adalah binaan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. 

Pada acara tersebut selain Bupati Ngawi banyak pejabat hadir seperti Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, Kepala Bidang yang ada di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi beserta jajarannya, serta Koordinator BPP Kecamatan Gerih bersama timnya dan Kepala Desa Guyung sebagai tuan Rumah.

Dalam sistem tersebut terdapat banyak komponen seperti, lahan pertanian, lumbung pangan, alat penggiling beras / Rice Milling Unit (RMU), Bed Dryer, kandang kambing, dan tempat pengolahan sampah. Nantinya komponen diatas diharapkan mampu membuat siklus yang menguntungkan, sebagai contoh, beras yang telah dipanen dari lahan akan dikeringkan di Bed Dryer, lalu digiling di RMU. Sisa dari proses di atas akan diberikan kepada kambing sebagai pakan, kemudian kotoran dari kandang akan dipisahkan untuk dibuat pupuk atau diolah terlebih dahulu di tempah pengolahan sampah. Terciptanya siklus tersebut akan membuat tidak adanya barang dari lahan atau kandang yang terbuang percuma.

Setelah melaksanakan sholat Jumat bersama warga setempat, Bupati Ngawi mengunjungi  sistem pertanian yang ada di desa Guyung. Kunjungan dimulai dengan Bupati melihat alat penggilingan beras / RMU,  dilanjutkan melihat Bed Dryer yang merupakan bantuan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi. Bupati melanjutkan kunjungan dengan melihat kandang kambing yang berada di sebelah gedung lumbung. Kemudian diakhiri dengan menilik Tempat Pengolahan Sampah yang merupakan bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ngawi. Acara pada hari itu diakhiri dengan makan bersama di kediaman Kepala Desa Guyung.

Jum’at Berkah Bersama Bupati Ngawi Dalam Rangka Sambang Desa Nyambung Roso

Jum’at Berkah Bersama Bupati Ngawi Dalam Rangka Sambang Desa Nyambung Roso

Jumat, 11 November 2022.  Salah satu kegiatan yang dilaksanakan  oleh Bapak bupati dan wakil bupati yaitu jum”at Berkah” (Jum’at Bersama Kepala Daerah) Sambang Desa Nyambung Roso yang bertempat di 3 desa yaitu Desa Randusongo Desa Widodaren dan Desa Guyung Kecamatan Gerih. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Poktan/Gapoktan, masyarakat, Seluruh SKPD  dan Seluruh Kepala Desa Sekecamatan Gerih. 

Pada kesempatan tersebut bapak bupati  Bapak Ony Anwar Harsono berdialog bersama petani poktan /gapoktan yang berkaitan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan (PRLB) serta melihat hasil pembuatan Pupuk organic dari poktan/poktan. 

Ony Anwar mengatakan, beralih ke pertanian ramah lingkungan berkelanjutan tidak sekedar mampu mempebaiki kesuburan saja, namun akan menyehatkan tanah, sehingga akan menjamin kesehatan tanaman dan hasilnya.  

Di samping itu, petani juga didorong agar beralih ke sistem pertanian yang ramah lingkungan. Adapun Pemkab Ngawi memiliki target luasan pertanian organik mencapai 2000  hektar hingga tahun 2023 ini. Yang dimana sekrang sudah mencapai 700 ha. 

Mengenai pertanian ramah lingkungan Desa Widodaren sudah melaksanakan pertanian ramah lingkungan transsisi dengan jumlah 4,28 ha. Desa Randusongo sudah melaksanakan pertanian ramah lingkungan transsisi dengan jumlah 32,05 Ha Desa Guyung sudah melaksanakan pertanian ramah lingkungan transsisi dengan jumlah 15,75 ha. 

Jum’at hari yang penuh keberkahan. Semoga hari ini dipenuhi dengan rahmat-Nya.